Bagian 13

92 2 0
                                    

Alfira.

Pagi menyapa

Ku langkahkan kaki menuju teras. Ku lihat Ayah dan ibu duduk di depan Vila yang langsung menghadap ke perkebunan.

"ayah ibu, kania berangkat dulu" ucapku berpamitan

"iya hati-hati" jawab ibu

Aku mengangguk. Ku salami tangan mereka.

Taxi yang ku pesan telah terparkir. Aku segera memasukinya. Fikiranku bergelut bagaimana reaksi kania.

Taxi yang ku naiki telah berhenti di depan sebuah vila. Aku membayar taxi.

Ku langkahkan kaki. Menuju sebuah vila yang terparkir mobil kania.

tok-tok-tok

Pintu terbuka. Terlihat Raihan.

"kak al" ucap raihan dengan bingung

"iya, maaf ya" ucapku yang di angguki raihan

Raihan mengajakku ke kamar kania saat di perjalanan

"hai" ucap eka dengan muka segar

"baru sampai?" tanya eka

"iya" jawabku

Aku memang telah memberi tahu semua kalau aku akan datang. Terkecuali kania dan raihan.

Raihan mengetuk kamar kania. Dan ku berhenti di balik pembatas antara kamar kania dan ruang depan.

Aku memunculkan diri. Kania diam, aku semakin merasa bersalah.

Kania mengajakku masuk.

Kania duduk di sisi ranjang dengan masih terdiam.

"hai" ucap kak salsa

"hai juga" jawabku

"baru sampai? " tanya kak salsa

"iya"

Kak Salsa beralih menatap kania yang masih terdiam.

"kania" panggil kak salsa

Kania masih terdiam

"mengertilah" lanjut kak salsa

Kania menghela nafas kasar.

"jelasin ke gua" ucap kania akhirnya angkat bicara

"kania maafin gua, gua nggak bermaksud membuat lu kecewa. Jadi gini, di satu sisi gua tidak bisa menolak ajakan orang tua dan soal gua tidak langsung mengabari kalian, gua belum siap dengan respon kalian, maaf aku salah" aku menjelaskan semuanya kepada kania

.
.
.

Author

Kania terdiam menatap alfira. Alfira yang di tatap semakin terlihat sedih.

Salsa, raihan dan eka hanya diam duduk di kursi yang ada di kamar kania.

Alfira yang duduk di samping kania disisi ranjang beranjak dari duduknya ingin keluar dari kamar kania.

Belum sampai keluar, kania bangkit memeluk alfira dari belakang.

"aku ngerti al" ucap kania dengan mata berkaca-kaca

ALONE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang