bagian 14

85 4 0
                                    

Author

Waktu begitu cepat berlalu. Pagi, siang,  malam. Hari, minggu,  bulan demi bulan terlewati tanpa terasa.

Senang ataupun susah, mungkin terhitung cepat bagi Kania dan teman-temannya merasakan kebersamaan beberapa bulan lalu.

Memiliki seorang teman, berhasil terlepas dari rasa kesendirian.  Yang membuat mereka faham akan arti dari MENGERTI yang sebenarnya dalam sebuah keluarga dan pertemanan.

Semua telah terlalui dengan berbagai cerita. Kini saatnya kembali seperti semula, kesibukan keluarga mereka.

--

PENGUMUMAN di tunjukkan kepada seluruh siswa kelas 12 bahwa pengayaan persiapan ujian nasional akan di laksanakan mulai besok pagi. Bagi ketua kelas segera menuju ke kantor untuk mengambil jadwal.  Sekian

Terdengar suara staf kesiswaan mengumumkan dengan pengeras suara yang tersebar ke seluruh soundsistem yang terpasang di setiap kelas.

Para ketua kelas telah keluar dari masing-masing kelas.

Semua kelas terdengar gaduh. Tak ketinggalan kelas Kania,  karena para guru yang mengajar sedang rapat.

"tak terasa ya, sudah mau ujian aja. Rasanya baru kemarin gua daftar di sini" ucap Eka

Kania dan Alfira yang mendengar suara Eka secara bersamaan menoleh ke belakang. Tak ketinggalan seorang teman yang duduk di sebelah Eka menoleh ke arah eka.

"ya jelas lah lu berasa baru kemarin, lu di sini mulai kelas 11" ucap Alfira yang mendapat senyuman dari eka

"tapi bener al, kata Eka. Serasa baru kemarin gua daftar, tahu-tahu udah ujian aja" ucap Kania

Serasa dapat dukungan Eka menyombongkan dirinya

"benarkan apa kata gua. Eka selalu benar" ucap Eka langsung mendapat jitakan dari teman sebangkunya

"apaan sih lu?" ucap eka mengusap kepalanya.

Teman sebangkunya hanya tertawa pelan

"lu yang apaan? Semua pasti juga akan berpendapat seperti itu, bukan hanya lu saja" ucap Kania

"iya-iya" ucap eka

.
.
.

Hari-hari menjelang ujian terlalui begitu cepat. Semua pelajaran telah di  ulas kembali, pendalaman materi dan mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam paket persiapan ujian nasional.

Semua siswa berjuang mempersiapkan diri dengan matang.  Ujian nasional sudah di depan mata.

Ujian berlangsung, semua siswa kelas 12 berkutat dengan mata pelajaran yang di ujikan.

Hari-hari, minggu-minggu menegangkan telah terlewati. Semua siswa kelas 12 telah kembali bernafas lega, setelah mendapat surat keterangan lulus.

Kini hari-hari terakhir mereka menginjakkan kaki di sekolah tercinta mereka. Persiapan untuk perpisahan telah selesai dilakukan.

"besok kita terakhir disini" ucap Kania menatap ruangan dengan tatanan rapi  hari perpisahan

"iya" ucap Alfira yang berdiri di samping Kania

"besok siapa wali lu yang hadir Al?" ucap Kania

"semua, ayah dan ibu gua. Kalau lu?" ucap Alfira

"entah, kemarin gua udah ngasih informasi ke orang tua gua. Tapi, belum ada balasan" ucap Kania sedih

Alfira langsung mengusap pundak Kania

"sabar, pasti mereka hadir" ucap Alfira, Kania hanya mengangguk dan tersenyum tipis

Mereka berlalu pulang kerumah masing-masing.

.
.

Keesokan harinya.

Siswa-siswi berlalu lalang memasuki tempat acara di selenggarakannya perpisahan. Setelan kemeja putih celana hitam dan jas warna seragam untuk siswa. Setelan kebaya serta jilbab warna senada  untuk siswi. Semua nampak bahagia, tersenyum senang dengan wali mereka masing-masing.

Kania dengan wajah sedih memasuki tempat acara sendirian.

"kania, sini" teriak Eka dan Alfira bersamaan. Kania langsung menghampiri mereka dan mendudukkan diri.

"orang tua kalian udah hadir?" tanya Kania yang mendapat anggukan dari Eka dan Alfira.

Kania melihat semua temannya dengan wajah bahagia. Berbincang bercanda tawa seakan tak ada beban. Berfoto tidak ketinggalan.

Kania melihat kearah bagian para wali murid, namun sama sekali kania tak melihat orang tuanya hadir.

"kania"  ucap Alfira pelan

"hemm" gumam Kania sebagai jawaban

"jangan nangis dong" ucap Alfira melihat mata Kania berkaca-kaca

Kania menarik nafas pelan dan menghapus air mata yang akan terjatuh ke pipinya. Dengan senyum tipis kania menenangkan dirinya.

"iya, Kasihan make up gua kalau luntur" ucap Kania membuat Alfira dan eka tertawa kecil.

Acara telah di mulai. MC sudah membacakan susunan acara. Tiba pada acara pelepasan siswa-siswi. Panggilan satu persatu sesuai urutan kelas dan absen, yang terpanggil segera naik ke atas panggung untuk menerima medali wisuda dari kepala sekolah di dampingi wali kelas masing-masing. Setelah itu satu persatu para siswa-siswi akan di foto bersama pihak keluarga di tempat yang telah di sediakan.

Tiba nama Kania terpanggil. Kania menaiki panggung dengan mata berkaca-kaca.

"kania, berbaliklah" ucap kepala sekolah setelah mengalungkan medali wisuda. Kania masih tidak faham, wali kelas kania tersenyum tipis dan mengisaratkan agar berbalik.

Kania berbalik. Seketika air mata kania menetes meluncur ke pipinya. Kania menggeleng tidak percaya.

'apakah ini mimpi' batin kania

Sebuah pelukan mengagetkan Kania. Setelah berpelukan, kania menuruni panggung dan berdiri di tempat foto.

Kania tersenyum bahagia. Kania membersihkan bekas air matanya dengan tisu.

"terima kasih ma pa" ucap kania sebelum pengambilan foto

Cekrek

Wajah tertawa bahagia terpampang jelas di wajah Kania. Senyuman Kania dan orang tuanya terlihat indah.

Acara selesai. Kania, Alfira dan Eka berfoto  di halaman sekolah. Tidak lupa mereka berfoto bersama guru-guru mereka, teman-teman mereka.

Tiga keluarga bahagia berjalan beriringan menuju parkiran.

"foto bersama dulu yuk" ucap Alfira

Mereka berfoto bersama dengan latar  tulisan nama sekolah mereka terlihat jelas di belakang atas mereka. Gedung lantai tiga dengan samping kanan pohon cemara yang menjulang tinggi hampir menyamai tinggi gedung lantai tiga tersebut. Menambah kesan keindahan.

--

'Ya Allah, entah sampai kapan rasa bahagia ini akan singgah dalam diriku. Tapi ku yakin yang namanya kehidupan ada susah senangnya. Diri ini menemukan teman yang selalu ada untukku. Menambah sebuah selarik cahaya semangat untuk terus tersenyum. Dan dari mereka aku belajar apa arti mengerti yang sesungguhnya.' -kania-

----
.
.
.
.

Mungkin ini detik-detik berakhirnya cerita author .

JANGAN LUPA VOTE

ALONE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang