bagian 10

101 3 0
                                    

Alfira.

Ku percepat langakah kakiku menyusuri koridor sekolah. Hari ini aku sedikit kesiangan dari waktu biasa aku berangkat sekolah.

Tak sadar tubuhku bertabrakan dengan murid perempuan. Saat ku lihat

"kania? kenapa Lu nangis? dan Lu mau kemana?" pertanyaanku tak di hiraukan oleh kania

Kania terus melangkahkan kakinya meninggalkan sekolahan. Ku alihkan pandanganku saat ada seseorang berhenti di sampingku.

"kenapa dengan kania?" tanyaku pada   eka

"ceritanya panjang, nanti istirahat gua ceritain" jawab eka

Bel istirahat berbunyi, guru yang mengajar di kelas sudah keluar di susul anak-anak yang lainnya.

Aku memutar tubuhku kebelakang mengahdap eka

"gimana?" ucapku

"gimana apanya?" ucap eka, membuatku jengkel

"ya tentang kania lah" jawabku singkat

"oh... kirain tentang kita" ucap eka cengengesan

"Gak jelas lu" ucapku kesal.

Ku beranjak dari tempat dudukku, ku langlahkan kaki keluar kelas.

Aku terus saja berjalan menuju kantin tak menyadari jika eka sudah berada di belakangku.

"ngapain lu ngikutin gua?" ucapku masih kesal

"katanya mau di ceritain tentang kania?" jawab eka. Aku hanya diam dan fokus ketujuanku, mengisi perut di kantin.

Setelah memesan makanan dan minuman pada penjaga kantin, mendudukkan diri pada tempat duduk yang telah disediakan.

Eka pun sama.

"jadi ada apa dengan kania?" tanyaku pada eka yang duduk di depanku

"kania kemarin nggak berangkat itu, sebab dia kabur dari rumah" ucap eka

"Apa?  Lu nggak bohong kan?" ucapku

"buat apa gua bohong, tiada guna. Dan tadi kania meninggalakan sekolahan karena saat dia masuk kelas sudah gua serang dengan pertanyaan" ucap eka

"lha terus apa penyebab kania kabur?  kurang kerjaan banget, dan itu bukan kania banget main kabur-kaburan" ucapku bertanya-tanya

"gini...."

Eka menjelaskan semua yang di ceritakan papa kania kepadaku. Aku mengerti sekarang.

Kania hanya ingin kebersamaan selalu terlukis di dalam rumahnya.

Aku mengerti semua tentang kania, jadi aku bisa mengerti alasan dia kabur dari rumah.

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi juga.

Aku, eka dan raihan adiknya kania berniat setelah pulang sekolah akan mencari keberadaan kania.

Kami bertiga sudah berkumpul di parkiran,

"jadi gini, kita nyarinya berpelencar saja. Jika nanti bertemu kania langsung saja share lokasi. Oke?" ucapku yang di setujui oleh mereka

Aku lajukan motorku pelan menyusuri setiap jalan, setiap taman  dan tempat-tempat lain yang biasanya ku kunjungi bersama kania. Tapi hasilnya, aku sama sekali tak menemukan kania.

Berulang kali aku menelfon kania tapi selalu saja tidak aktif.

ting

pesan dari raihan

ALONE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang