"Jika kepergianmu adalah awal yang baru untukku, maka aku akan berterimakasih akan hal itu."
*****
Akhirnya Fitri pergi meninggalkan Yoga dan Reza yang tengah berbincang di teras rumah.
"Kebiasaan," Reza tiba-tiba bersuara. "Suka ketemuan di luar terus." Sambungnya membuat Yoga terdiam.
"Ketemuan sama siapa emang, kak?" Tanya Yoga penasaran.
"Nanti juga kamu tau." Sahut Reza yang membuat Yoga semakin penasaran.
Fitri yang sedang pergi untuk menemui seseorang itu pun merasakan sesuatu yang tidak karuan di dalam hatinya. Ada perasaan senang yang tidak dapat digambarkan olehnya saat ini.
*****
"Kayanya lagi seneng banget." Goda Khaniv yang sedang duduk bersama Fitri disalah satu tempat tongkrongan.
"Emang." Sahut Fitri apa adanya. Memang sangat terlihat dari mata Fitri. Matanya berbinar-binar, pula dengan seyumnya yang tak pudar-pudar dari bibirnya.
"Besok libur, kan?" Tanya Khaniv memastikan.
"Yakali hari sabtu sekolah." Jawab Fitri lantang.
"Berarti pulang agak malem sedikit boleh?" Tanya Khaniv ragu.
Fitri seperti yang sedang berfikir untuk memberi jawaban. "Hm." Fitri mulai bersuara. "Gak, ah." Tolaknya. "Lu nginep aja di rumah." Ajak Fitri.
Informasi tambahan untuk kalian, Khaniv adalah adik dari Kevin yang memang saudara Fitri. Mereka saudara yang sangat jauh. Reza sangat tahu betul tentang Kevin dan Khaniv.
"Yaudah, ayo!" Ajak Khaniv yang sudah bergegas.
"Kemana?" Tanya Fitri yang tak mengerti.
"Katanya nginep." Sahut Khaniv dingin.
"Biasa aja kali, Niv," kesal Fitri. "Kalau ngobrol sama gue jangan tunjukkin sikap dingin lo!" Sambungnya yang sepersekian menit sudah masuk ke dalam mobil yang Khaniv bawa.
Tidak ada obrolan antara Khaniv dan Fitri selama di dalam mobil. Karena Fitri yang mood nya tiba-tiba berubah drastis.
Sesampainya di rumah Fitri langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah begitu saja. Mengabaikan Yoga dan Reza yang masih duduk-duduk di sana.
"Kenapa, Niv?" Tanya Reza sesaat setelah Khaniv turun dari mobil dan menghampirinya.
"Pundungan nya kumat." Jawab Khaniv jujur.
"Niv, kenalin." Reza menunjuk Yoga.
"Prayoga." Ucap Yoga menjulurkan tangan.
"Khanivaldis." Sahutnya memperkenalkan diri. "Kak, Khaniv masuk, ya!" Pamit Khaniv setelah menerima persetujuan dari Reza.
"Itu, kak?" Tanya Yoga tiba-tiba.
Seakan mengerti dengan pertanyaan Yoga, Reza memberikan anggukan sebagai jawabannya.
Pertanyaan-pertanyaan kian muncul kembali di dalam benak Yoga. Bagaimana tidak, orang yang menurut Yoga asing tiba-tiba saja bisa masuk ke dalam rumah Fitri.
Pikiran itu ia simpan sendirian. Karena sudah merasa terlalu lama Yoga berdiam di rumah Reza. Yoga akhirnya berpamitan kepada Reza dan pulang.
*****
Line
Prayoga : Fit?
KAMU SEDANG MEMBACA
Prayoga
Teen FictionSejauh apapun kamu pergi. Seusaha apapun kamu untuk mencari tempat baru. Kalau aku rumahmu. Kamu akan tetap pulang kepadaku. ***** Yoga, lelaki yang dingin dan acuh kepada kaum hawa yang mengaguminya. Mulai takluk kepada seorang gadis yang dia kena...