[11]:Teringat:

810 130 23
                                    

NOVEL INI TIDAK DITULIS UNTUK DIKOMERSILKAN (DIJUAL) KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH. PENULIS MEMBUAT KARYA INI ATAS DASAR DEDIKASINYA KEPADA SASUKE DAN SAKURA

Fuze dapat dibaca gratis dan hanya dipublikasikan di Wattpad

***

"Hai. Namaku Sai." Pemuda berkulit putih itu memperkenalkan diri. Tubuhnya kurus dengan pakaian yang sengaja memperlihatkan perutnya yang rata.

Sakura menahan napas. Pemuda dihadapannya ini sekilas mirip dengan seseorang yang ia kenal. Cukup mirip dengan Uchiha Sasuke. Sakura tidak tahu apa yang dipikirkan Naruto saat melihat Sai. Apakah ia juga berpikiran sama bahwa pemuda tersebut cukup mirip dengan Sasuke?

Bertahun-tahun sudah berlalu. Seharusnya Naruto dan Sakura juga sudah melupakan sosok Sasuke di kehidupan mereka. Sosok yang membuat mereka terperangkap dalam rasa bersalah tiada akhir. Namun, satu hal yang membuat Sakura bergerak maju, bahwa Sasuke belum tentu memikirkannya. Bahkan Sakura mengira, Sasuke tidak pernah memikirkannya sedikit pun. Jadi, untuk apa ia bersi keras diam di tempatnya. Sakura harus menerima segala kenyataan ini. Dan Sakura harus menerima bahwa akan ada seseorang yang menggantikan posisi Sasuke. 

"Selama aku sakit, dalam menjalani misi, kalian berdua akan ditemani Sai yang bertugas sebagai rekan ketiga kalian. Menggantikan Sasuke," ujar Kakashi lugas. Begitu enteng mengatakan nama Sasuke seolah tak ada yang salah dari nama tersebut. Sementara Sakura berusaha menahan mati-matian untuk tidak berceletuk bahwa Sai mirip dengan Sasuke.

"Dan juga ini Yamato. Dia yang akan menggantikanku," tambah Kakashi seraya menunjuk Yamato dengan tangan kirinya.

Kakashi mengalami cidera tangan kanan yang membuatnya harus beristirahat sebagai seorang ninja. Cidera di tangan kanannya membuatnya tidak dapat melakukan banyak jurus, sehingga kekuatannya tidak dapat dikeluarkan secara maksimal. Oleh sebab itu, Kakashi memilih Yamato untuk menggantikan posisinya sebagai rekan tim tujuh.

"Ah, Sai. Nama clan atau margamu?" tanya Naruto.

Pria berkulit pucat itu pun tersenyum tipis. "Tidak ada," jawabnya. "Aku tidak tahu di mana kedua orangtuaku jadi panggil saja aku Sai."

Selain kulit yang cukup putih dan rambut hitam, lagi-lagi Sai mengingatkan Sakura dengan Sasuke. Sai adalah yatim piatu, begitu pula dengan Sasuke.  

"Hai," sapa Sakura canggung namun berusaha tampak ramah. "Aku Haruno Sakura. Ini Uzumaki Naruto. Mohon bantuannya!"

Kali ini Sai tidak tersenyum seperti saat membalas pertanyaan Naruto. Ia justru diam dan memandang Sakura lekat-lekat. Sakura dibuat salah tingkah, Sakura mengira apakah ada yang salah dengan rambutnya, atau kancing bajunya terbuka, atau jangan-jangan terdapat jerawat super besar yang baru saja muncul di jidatnya. 

"Jelek," ujar Sai polos. "Kau jelek."

Tidak. Dia tidak mirip dengan Sasuke. Seluruh pendapatnya mengenai kemiripan Sai dengan Sasuke, ia urungkan. 

"APA?" teriak Sakura. "APA KAU BILANG?" ulangnya lagi. Kini wajah Sakura memerah, tangannya menggenggam erat dan bersiap menghajar Sai.

Naruto yang menyadari bahwa Sai sedang dalam bahaya pun menengahi. "Kau lebih baik pergi," saran Naruto kepada Sai. "Sekarang!"

Ketika Sakura melayangkan pukulannya pada Sai, secepat mungkin Sai menghindar dengan gerakan sangat halus. "Kau tidak akan bisa lari!" Kemudian Sakura meninju tanah di bawahnya, seketika retakan tanah muncul dari sana. 

FuzeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang