"...Seseorang menungguku, aku harus bertanggung jawab dengan waktu menunggu itu."
-Uchiha Sasuke OC by Masashi K.
Quotes by brainwasher_***
"Kau harus menciumnya, jangan tanya padaku bagaimana caranya," ujar Naruto saat itu, setelah dirinya dan Sasuke bertarung. Setidaknya, pertarungan mereka membuat puluhan pohon tumbang sejauh seratus meter. "Tapi aku mewajari kalau kau tidak tahu cara mencium wanita. Kau selama ini hanya tinggal dengan laki-laki, tunggu--Orochimaru itu seorang laki-laki bukan?"
"Kenapa aku harus menciumnya? Bagaimana jika ia menolak?" Mengabaikan pertanyaan Naruto yang dirasa tidak penting, Sasuke memilih menanyakan hal lain. "Memang apa arti sebuah ciuman?"
"Sini, biar kuberi tahu apa arti itu." Naruto memajukan bibirnya laju menarik krah baju Sasuke. Gayanya sekarang sangat centil dan menyebalkan.
Sasuke spontan menendang perut Naruto. "Hei, apa-apaan kau!"
"Sudah, ikuti saja apa kataku. Sakura pasti akan tahu apa maksudmu jika kau menciumnya. Itu hal biasa yang dilakukan orang yang sedang berpacaran. Aku suka melakukan itu dengan Hinata."
"Aku turut prihatin dengan kekasihmu." Setelah meringkasi pedangnya, Sasuke memakai kembali jubah hitamnya. "Aku curiga padamu, aku tidak akan melakukan apa yang kau suruh."
"Hei! Aku ini lebih berpengalaman urusan percintaan dibanding kau! Jadi percaya saja padaku!"
Sasuke menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan. "Harusnya aku menyimpan energiku dan tidak betarung bodoh denganmu. Tujuanku setelah ini lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya."
"Sebahaya apa? Kenapa? Kau takut terluka, eh?" ledek Naruto. Debu-debu serta kerikil menempel dan terlihat jelas di bajunya yang identik dengan warna orange cerah itu. "Aku tidak menyangka seorang Uchiha Sasuke akan takut mati."
"Aku hanya takut tidak bisa kembali ke Konoha. Seseorang menungguku, aku harus bertanggung jawab dengan waktu menunggu itu."
Naruto tidak bisa berhenti tersenyum. Pemuda di seberangnya ini sama sekali tidak menunjukkan aura dingin seperti biasanya. "Kau berubah Sasuke. Kau jadi lebih lembut. Aku sangat senang ternyata Sakura yang membuatmu seperti ini. Biasanya kau tidak kenal takut akan kematian, sekarang kau berusaha tetap hidup bagaimanapun caranya."
Sasuke tak membalas. Embusan angin yang hendak menyambut musim semi itu menerbangkan beberapa helai rambutnya yang mulai memanjang. Namun, Naruto sudah tahu, jika Sasuke tidak membalas, maka itu artinya ia mengiyakan. Jika Sasuke, tidak membalas, tetapi dengan embusan napas, maka itu artinya tidak.
"Aku tidak akan menahanmu atau menyuruhmu kembali, Sasuke." Naruto membuka baju atasannya, menepuk-nepuk agar debu di sana turun. "Dahulu ketika umur kita tiga belas tahun, aku bersi keras melarangmu pergi dari desa. Karena kau kalau itu belum tahu apa itu benar dan salah. Sekarang kau sudah tahu apa itu benar dan salah. Aku harap setelah ini kau tidak salah langkah."
Sebelum ada penduduk desa yang mengetahui bahwa hutan mereka dirusak dua shinobi kelas atas, Sasuke dan Naruto segera beranjak pergi. Naruto sudah berjanji pada Sakura membawa pulang kembali Sasuke tapi ternyata itu janji yang tidak perlu. Naruto lega bahwa Sasuke sudah tahu perasaannya dan akan kembali setelah misinya selesai. Jadi, Naruto kembali ke desa dan membiarkan Sasuke kembali berkelana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuze
Fanfiction[BUKU INI TIDAK AKAN DITERBITKAN ATAU MENGANDUNG BAB BERBAYAR, KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH] Rasanya mereka sudah memilih jalan hidup yang berbeda. Tetapi mungkin inilah yang dinamakan luruh. Perbedaan pun bersatu dan enggan menjadi musuh...