NOVEL INI TIDAK DITULIS UNTUK DIKOMERSILKAN (DIJUAL) KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH
Fuze dapat dibaca gratis dan hanya dipublikasikan di Wattpad
***
Sakura mengelap pelipisnya yang dipenuhi peluh. Napasnya memburu dan mukanya merah akibat terik matahari. Ia sudah merasa seperti tomat rebus sekarang. Ditambah pipinya bulat serta jidatnya yang lebar. Sakura benar-benar tidak ingin melihat dirinya seperti ini di cermin.
"Bagus, Sakura," ucap guru Iruka sambil menatap stopwatch di tangannya. "Lebih baik dari kemarin. Tapi tetap, ini semua belum cukup baik. Tingkatkan lagi."
"Baik, Sensei!" balas Sakura penuh semangat.
"Selanjutnya, Uzumaki Naruto!" panggil Iruka dan seorang anak laki-laki berambut oren dengan kulit tan masuk ke dalam arena latihan fisik.
Setiap hari Kamis merupakan jadwal latihan pelajaran bela diri dan fisik. Meskipun kehebatan seorang ninja bergantung pada jutsu, namun bela diri dasar tidak bisa diremehkan. Guru Iruka menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, ninja tak harus selalu melakukan perlawanan menggunakan jutsu. Karena ada beberapa risiko diantaranya adalah chakra yang semakin sedikit. Setiap mengeluarkan jutsu, memerlukan energi dan chakra yang cukup. Maka dari itu, chakra harus dialokasikan sebaik-baiknya.
"Sakura!" teriak anak bernama Uzumaki Naruto tersebut dan seketika Sakura yang telah menepi, membalikan badannya menatap Naruto. "Lihatlah kehebatanku!"
Dengan cepat, Naruto berlari menembus rintangan pertama yaitu sebuah balok-balok kayu yang mengambang di air. Kecepatan dan ketepatan diperlukan pada rintangan ini. Rintangan pertama Naruto dapat lewati dengan mulus, ia pun segera naik ke sebuah bebatuan tinggi sebagai rintangan kedua. Tanpa adanya bantuan tali atau apa pun, seorang ninja haruslah bisa membuat beban tubuhnya lebih ringan ketika melompat.
Naruto melewati rintangan kedua sama mudahnya seperti melewati rintangan pertama. Ketika ia sudah mencapai puncak bebatuan, Naruto melakukan gerakan salto ke depan lantas turun dari sana untuk melanjutkan ke rintangan terakhir. Ia mendarat dengan lutut kanan menyentuh tanah terlebih dahulu.
"Semuanya tadi, aku lakukan untukmu, Sakura! Bagaimana, keren bukan?" ucap Naruto sambil tersenyum lebar. Sementara Sakura hanya bisa membalas dengan senyuman canggung yang ia buat-buat.
Tiba-tiba saja guru Iruka mendekat ke arah Naruto dan menendang pergelangan kaki Naruto sebelah kanan. Seketika Naruto berteriak kesakitan dan terjatuh sembari memegangi erat pergelangan kakinya yang baru saja ditendang oleh guru Iruka.
"Dalam pendaratan dari ketinggian, usahakan untuk tidak mengambil posisi kaki yang terlalu tegak. Ini berakibat pada pergelangan kaki kalian yang bisa saja terkilir," jelas Iruka. Guru muda itu tidak memperdulikan Naruto sedikit pun meski anak tersebut kini tengah berguling-guling di depannya sambil menahan rasa sakit. "Lain kali kau harus lebih berhati-hati, Naruto. Baiklah, selanjutnya, Uchiha Sasuke!"
Sasuke yang berpakaian serba hitam masuk ke dalam arena. Ia menunggu sejenak aba-aba dari Iruka sebelum melakukan tes. Seluruh murid perempuan kontan saja meneriaki namanya sambil memberikan semangat.
"Oh, lihat. Si Tampan Uchiha akan beraksi," ujar salah satu murid laki-laki yang berdiri di sebelah Sakura kepada teman laki-lakinya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuze
Fanfiction[BUKU INI TIDAK AKAN DITERBITKAN ATAU MENGANDUNG BAB BERBAYAR, KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH] Rasanya mereka sudah memilih jalan hidup yang berbeda. Tetapi mungkin inilah yang dinamakan luruh. Perbedaan pun bersatu dan enggan menjadi musuh...