NOVEL INI TIDAK DITULIS UNTUK DIKOMERSILKAN (DIJUAL) KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH. PENULIS MEMBUAT KARYA INI ATAS DASAR DEDIKASINYA KEPADA SASUKE DAN SAKURA
Fuze dapat dibaca gratis dan hanya dipublikasikan di Wattpad
***
"Apa yang harus aku lakukan sekarang... apa karir yang harus kupilih," gumam Sakura pada dirinya sendiri. Tetapi Ino dengan jelas bisa mendengar apa yang Sakura katakan.
Selepas menjadi seorang genin, ninja di Konoha harus memilih karirnya. Ada yang menjadi penjaga desa, seperti orang-orang yang bertugas di depan gerbang Konoha setiap hari sebagai garda terdepan pelindung desa. Ada yang memilih menjadi ninja biasa. Ada pula yang memilih karir sebagai Anbu--kelompok rahasia dengan misi yang super sulit. Dan masih banyak lagi karir yang dapat dipilih oleh para ninja.
"Kau mengkhawatirkan masa depanmu sebagai seorang ninja? Ayolah, kau murid terpintar di akademi! Apa yang takutkan?" balas Ino.
Sakura mendesah. Semakin hari, ia semakin terluka. Namun, luka karena latihannya tidak juga membuatnya semakin baik. Ia menatap Ino dari atas sampai bawah. Darah ninja Yamanaka sudah ada pada diri Ino. Jurus shintenshin yang menjadi andalan keluarganya, mampu membawa Ino menjadi ninja yang patut diperhitungkan.
"Murid terpintar yang tak memiliki jurus andalan. Bukankah sangat menyedihkan? Aku tidak bisa melawan musuhku dengan ratusan teori yang kuhapal dalam kepalaku, Ino." Sakura menunjuk kepalanya dengan emosi.
"Jika kau punya jurus andalan, aku yakin pasti jidatmu adalah senjata utamanya. Dia sangat lebar--"
Sakura menepis pergerakan Ino yang mencoba memukul jidatnya dengan telapak tangan. "Hentikan mengomentari jidatku!"
"Hei, hei... para gadis!" panggil Shikamaru yang menghentikan pergulatan antara Ino dan Sakura. "Dibandingkan kalian menggunakan kekuatan untuk bertarung tidak perlu, bantu aku memindahkan berkas-berkas dokumen ini ke ruang Hokage."
Shikamaru menyerahkan dua tumpuk buku serta kertas-kertas perkamen ke masing-masing gadis dihadapannya. "Jangan sampai tercecer," tekan Shikamaru.
Seharusnya Ino dan Sakura memilih tempat jalan-jalan yang lebih jauh, sehingga tidak melewati kantor Hokage. Ini hari libur tetapi keduanya masih harus bekerja. Walau hanya membantu sedikit, tapi tetap saja Ino dan Sakura mengeluh selama perjalan mereka menuju ruangan Hokage.
"Letakan saja di sini, aku rasa Hokage ingin membereskannya sendiri," ucap Ino sambil meletakan tumpukan kertas dan buku yang ia bawa ke atas meja Hokage. "Mari kita pergi!" ajaknya bersemangat.
Tetapi Sakura tidak menanggapi ajakan Ino. Ia memilih fokus pada buku-buku tua yang ada di rak buku Hokage. Buku-buku itu beragam, mulai dari sejarah hingga hal akademik. Namun, lebih didominasi oleh buku-buku mengenai kesehatan serta kedokteran.
"Oh, tidak. Sakura dan buku. Dua hal yang tidak bisa dipisahkan, oke... aku pergi!" Tanpa memaksa sahabatnya, Ino meninggalkan Sakura sendirian memandangi puluhan buku.
Sakura seperti terhipnotis. Ia tidak memikirkan apakah tindakannya ini sopan atau tidak, Sakura mengambil satu buku yang menurutnya sangat menarik. Penyembuhan Dengan Transfer Cakra. Itulah judul buku tersebut. Sakura langsung membuka halaman tengah buku dan menemukan gambar manusia dengan titik-titik cakra di sana.
"Yo! Perpustakaannya sudah tutup."
Suara berat seorang perempuan di belakangnya membuat Sakura terperanjat kaget. Buku yang sedang ia baca, ia jatuhkan begitu saja di lantai. Bunyi suara buku jatuh tersebut menggema ke seluruh sisi ruangan. Mata Sakura melebar mengetahui siapa yang datang. Itu adalah Tsunade, Hokage baru yang menggantikan Hiruzen Sarutobi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuze
Fanfiction[BUKU INI TIDAK AKAN DITERBITKAN ATAU MENGANDUNG BAB BERBAYAR, KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH] Rasanya mereka sudah memilih jalan hidup yang berbeda. Tetapi mungkin inilah yang dinamakan luruh. Perbedaan pun bersatu dan enggan menjadi musuh...