Hampir delapan jam Sakura bertugas menyembuhkan para ninja korban dari perang dunia shinobi ini. Sekitar lima puluh pasien Sakura tangani dengan sepenuh hati. Oh, Sakura merindukan rumahnya. Tetapi ia tidak bisa pulang mungkin dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya banyak sekali pasien yang belum ditangani. Dan setelah itu, ia baru bisa berpikir jernih tentang apa yang sudah terjadi padanya dan juga... Sasuke.
"Apa yang aku pikirkan tadi siang!" gerutu Sakura sembari memukul jidat lebarnya. Teh ocha yang Shizune buatkan untuknya, dianggurkan saja di sampingnya. Asapnya mengepul ke atas, seolah memanggil Sakura untuk segera meminumnya. "Kenapa aku bisa berkata seperti itu pada Sasuke?"
Apakah ini karena faktor kelelahan, faktor sifatnya yang memang suka marah-marah atau faktor lain seperti ia akan datang bulan? Akhirnya Sakura mengalah pada godaan asap teh ocha tersebut dan meminumnya. Sembari menyandarkan tubuhnya pada pohon rindang, Sakura mengadah menatap awan yang tengah berjalan.
"Penghianat itu, Uchiha Sasuke," kata seorang ninja penjaga seraya mengeluarkan rokok dari sakunya. "Aku dengar ia kembali dan bertarung membantu kita. Bukankah ia keturunan Uchiha yang seharusnya memihak pada Madara?"
Teman ninja tersebut yang sudah lebih dahulu merokok pun menanggapi. "Aku pikir sekali penghianat, selamanya akan begitu bukan? Aku dengar dia itu sangat pintar ketika masih berada di akademik. Bisa saja dia merencanakan sesuatu dan berpura-pura memihak pada kita."
"Ah, aku juga dengar, kalau dia akan diadili di pengadilan." Diam-diam Sakura menggeser tubuhnya mendekat ke pohon di sampingnya. Pohon yang digunakan dua ninja lelaki tersebut untuk berteduh. "Biar bagaimana pun, dia pernah masuk Akatsuki, membantu pemberontakan, jadi mungkin dia akan berada di penjara atau... dihukum mati?"
Sakura pun menutup mulutnya. Sasuke akan diadili? Bahkan ia belum pernah mendengar kabar itu dari teman-teman terdekatnya. Apa itu hanya rumor?
***
Naruto dan Sasuke memandang ke arah sebuah lingkaran segel di tengah ruangan. Lingkaran yang berisi cakra dari sel Hashirama Senju--Hokage Pertama, yang masih dikembangkan dan juga diteliti. Beberapa orang yang bekerja sebagai peneliti medis terus mencatat, berdiskusi dan juga melakukan berbagai macam percobaan di ruangan ini.
"Jadi, ini dia yang akan menyembuhkan kalian," ujar Yamato yang menuntun Sasuke serta Naruto menuju suatu sisi ruangan. Yamato memperlihatkan seekor tikus yang kelihangan kedua kaki depan serta ekornya. "Clan Senju dikenal pula dengan metode penyembuhan mereka yang fantastis. Tidak hanya bisa mengembalikan organ tubuh, tetapi juga membuat awet muda. Kalian pasti tahu Tsunade adalah cucu Hashirama, wanita itu tampak sangat muda bukan?"
Kemudian Yamato mengambil beberapa tetes cairan dari tabung kimia dengan sebuah jarum suntik. "Ini dia kehebatan sel Hashirama Senju." Yamato meneteskan cairan tersebut pada tikus tersebut dan tidak selang lama, tiba-tiba saja kaki tikus yang hilang, tubuh dengan sendirinya. Begitu pula dengan ekornya yang terputus, kini sudah kembali memanjang. Tikus tersebut bahkan tampak sempurna seperti seharusnya.
"Wah! Keren!" puji Naruto setengah berteriak. "Aku pikir aku akan cacat selamanya! Hahaha!" candanya. "Jadi dengan sel Hashirama, aku bisa mengembalikan tangan kananku?"
"Tentu saja." Yamato pun beranjak dari kursinya lalu merangkul Naruto serta Sasuke. "Tidak semua orang bisa mendapatkan sel Hashirama. Aku bisa pertimbangkan kalian mendapatkannya karena kalian berjasa pada perang shinobi ini dalam mengalahkan Madara."
Yamato menuntun kedua pemuda tersebut keluar dari ruangan sebelum Naruto kembali berteriak dan menganggu beberapa peneliti yang sedang bekerja. "Baik, temui aku besok di sini. Kami akan mengusahakan kesembuhan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuze
Fanfiction[BUKU INI TIDAK AKAN DITERBITKAN ATAU MENGANDUNG BAB BERBAYAR, KARENA DAPAT MELANGGAR HAK CIPTA TOKOH] Rasanya mereka sudah memilih jalan hidup yang berbeda. Tetapi mungkin inilah yang dinamakan luruh. Perbedaan pun bersatu dan enggan menjadi musuh...