dari seungwoo sampai donghyun, mereka semua adalah lulusan universitas yang sama dan sempat tergabung di ukm yang sama.
ukm mereka bukan ukm populer seperti paduan suara atau pecinta alam. anggota terbanyaknya hanya tujuh belas orang dari angkatan yang sama dari lima ribu mahasiswa di angkatan hyungjun. tapi ukm mereka sangat solid.
meski bukan ukm populer, coba lihat berapa pasangan terbentuk dari ukm ini?
di ukm ini hangyul kenal sihoon, seungyoun kenal sejin, dan minkyu kenal jungmo.
minggu ini, park seonho, ketua pertama sekaligus pendiri ukm mengajak mereka berkumpul untuk reuni.
mereka berkumpul di kafe milik oh saebom, ketua ukm setelah seonho, yang sudah disewa khusus untuk reuni mereka. untung kafe saebom cukup luas untuk 101 orang.
kafe sudah mulai ramai. gelak tawa sudah mendominasi suasana.
"oohh jadi sekarang kalian pacaran? setelah bertahun-tahun akhirnya jadi juga kalian."
itu suara yunsol yang kemudian tertawa sambil menepuki punggung sungyeon keras-keras.
"aduh, sakit, bang!" protes sungyeon yang kemudian merengek ke seokhwa. tapi si manis itu cuma tertawa.
"ini juga nih, changwook sama dongyun jadian nggak ada kabarnya. padahal dulu kita sampe kesel mereka nggak jadian-jadian," seru hyeop menunjuki changwook dan dongyun yang duduk bersebelahan.
"lah, iya! dua anak curut ini akhirnya jadian juga," nam donghyun ikut menunjuki mereka.
"yaudah sih, bang" changwook cuma menghela napas, lelah dengan tingkah abang-abangnya.
di sisi lain kafe, ada byungchan yang sibuk menepuki punggung dongpyo yang mengantuk di gendongannya.
"lo kelihatannya udah luwes banget ngurusin dongpyo deh, chan," kata wooseok yang duduk menopang dagu menghadap byungchan. byungchan cuma membalasnya dengan tawa kecil.
wooseok menghela napas panjang. "gue belum yakin bisa ngurus anak, chan."
"kak wooseok kan belum ngisi juga. bisa belajar dulu lah, kak," sahut sihoon yang duduk semeja dengan wooseok. wooseok melirik. diam-diam melihat perut besar sihoon yang hamil delapan bulan. si mungil itu sudah kesulitan berjalan dan duduk sekarang.
wooseok menghela napas lagi. "padahal gue pengennya ngisi kalau jinhyuk udah pindah tugas ke seoul lagi aja."
sejin yang baru datang dengan semangkuk smoothies menggumamkan tanda tanya. "lo ngisi ya, seok?"
wooseok, lagi-lagi, menghela napas lalu memandang sejin melas. "iya, jin. tiga bulan."
sihoon dan byungchan sudah bersiap untuk heboh memberi selamat padahal, tapi sejin dengan mata berapi-api membalik badan wooseok menghadapnya. pandangannya jatuh ke perut wooseok yang rata.
"tiga bulan?!"
dengan bingung, wooseok mengangguk.
"dan lo belum kelihatan baby bump?!"
fix, sejin kemusuhan.
ada juga sudut lain, sudut bapak-bapak dan calon bapak.
yang berkumpul di sana jelas seungwoo, hangyul, seungyoun dan jinhyuk. berbagi cerita katanya.
yang heboh dan panik sih seungyoun dan jinhyuk, seungwoo sesepuh yang memberi nasehat, sementara hangyul sih santuy meskipun istrinya lahiran sebentar lagi.
tuhan kan ada bersama makhluknya yang santuy.
ada juga meja lain yang sedang menggoda suhwan.
"jadi gimana, hwan?" tanya hamin yang dibalas raut bingung suhwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
epithalamion ; pdx101
Fiksi Penggemar(n.) a song or poem in honor of a bride and bridegroom bxb mpreg or gs; you decide