gyulhoon #2

5.1K 650 128
                                        

pada dasarnya hangyul dan sihoon hanya dua orang yang berada di tingkatan yang sama, yang secara kebetulan juga berada di sekolah menengah yang sama. kebetulan juga mereka diterima di universitas yang sama meski beda jurusan. hangyul di teknik sipil sementara sihoon di desain komunikasi visual, yang meskipun dipertemukan lagi di ukm yang sama, mereka hanya sebatas "oh iya dia satu sekolah sama gue pas smp dan sma".

mereka bahkan tidak mencoba untuk saling mengenal begitu memutuskan untuk menikah. mereka hanya bertemu sekali untuk fitting baju yang bahkan tidak sampai satu jam.

hingga tiba malam setelah resepsi pernikahan mereka dilaksanakan, di mana keduanya terdampar berbaring di atas kasur dan menatap langit-langit kamar.

"begitu acaranya selesai, rasanya gue udah gila nikah di umur segini," gumam hangyul memecah keheningan yang sudah satu mini-album terlewati.

"sama, gue juga kayanya udah sama gilanya" sihoon menggeleng pelan, heran dengan tindakannya sendiri. dia menoleh pada suaminya—oh, aneh sekali memanggil kenalanmu begitu. "gyul, lo serius sama pernikahan ini?"

satu helaan nafas yang panjang menyusul kemudian.

"udah kepalang tanggung, hoon. diseriusin aja."

sihoon kembali menatap langit-langit.

"kalau lo nggak serius, gue juga nggak bakal main-main."

hangyul mengangguk. "iya, ayo jadi partner pernikahan yang baik."

sihoon tertawa kecil.

"gue bisa bela diri, gue suka olahraga, dan gue juga suka dance. kalau lagi longgar, gue lebih milih dance. dan gue lebih suka pantai daripada gunung."

sihoon menoleh bingung pada hangyul yang juga sedang melihat ke arahnya.

"hmm... kita belum terlalu kenal satu sama lain, kan..?"

yang badannya lebih kecil sepenuhnya memutar badan menghadap yang lebih muda.

"ada banyaaakk hal yang ingin gue tanyain."

hangyul mengerenyitkan dahi, "ya tanya aja."

"seperti... kenapa lo putus sama kak suwoong?"

.

.

.

.

malam itu keduanya bertukar cerita. tentang hangyul dan kisah cinta masa sma bersama seorang mahasiswa tingkat akhir yang kandas di tengah jalan. tentang sihoon dan keegoisan masa mudanya dengan seorang trainee aktor yang terpaut enam tahun. tentang penyesal-penyesalan yang sudah lalu. dan tentang mimpi-mimpi yang belum tercapai.

.

.

seminggu setelah resepsi pernikahan, hangyul dan sihoon pindah ke apartemen kelas menengah di distrik gwangjin. mereka memilih untuk pisah kamar di apartemen dua kamar itu dengan alasan selama seminggu hangyul ditampar sihoon yang kaget tiap pagi.

lagipula mereka tidak bisa seketika jadi sedekat itu kan?

butuh waktu tiga bulan bagi mereka untuk saling menegur jika ada yang tidak mereka suka.

seperti sihoon yang meneriaki hangyul soal handuk bekas pakai di atas sofa.

dan satu bulan lain dimana mereka mulai menghafal apa yang tidak disukai oleh yang lain.

seperti hangyul yang menyisihkan tahu di makanannya.

juga dua bulan lain di mana mereka memutuskan untuk membeli seperangkat karaoke.

epithalamion ; pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang