Eps. 18

1.6K 177 24
                                    

Hampir satu jam lamanya, Limario memberikan asupan tenaga dalam pada Chaeyoug. Dalam sela-sela konsentrasinya, dirinya mengurai memori masa kecil bersama saudara kembarnya itu.

- Flashback -
... Limario & Chaeyoung usia 10 tahun...

"Chongah, ayo kita bermain ke danau di luar gerbang istana." Ajak Limario kecil bersemangat sambil membawa sebuah kapal terbuat dari kayu.

"Lim, kita bermain di kolam dalam istana saja. Kalau kita ketahuan ayahanda raja, kita bisa dihukum"

"Maka itu kita tidak boleh ketahuan Chaeng. Aku punya cara tuk keluar dari istana tanpa diketahui" bisik Limario kecil.

"Tidak Lim, tetap saja kita akan ketahuan. Aku tidak mau"

"Ayolah ikut aku" Limario menarik tangan Chaeyoung dan mengajaknya berlari kearah peternakan kuda.

Limario celingukan memastikan keadaan aman. Dirasa tidak ada yang memperhatikan, Limario mendorong Chaeyoung ke gerobak jerami.

"Hai Lim, ini terlihat konyol. Kita akan gatal-gatal setelahnya" Protes Chaeyoung padanya.

"Sudahlah, kau diam saja! Menunduklah, aku akan menutupimu" Limario segera meloncat ke gerobak, lalu dirinya menutupi tubuh dengan jerami.

"Lim, apakah ini aman? Kamu yakin tidak akan ada penjaga yang memergoki kita?" bisik Chaeyoung ditelinga Limario

"Kau tenang saja, kita akan aman" Balas Limario berbisik padanya.
.
.
Tak lama kemudian, terasa gerobak itu bergerak ditarik oleh kuda. Limario semringah tanda bahagia. Sementara Chaeyoung menggaruk-garuk lengannya karena rasa gatal dari jerami yang menutupi tubuhnya.

Sesampainya di luar gerbang istana. Gerobak itu berhenti di ladang, kusir atau perawat kuda itu tampak sibuk mencari rumput di tepi hutan. Limario mengintip, begitu keadaan aman dirinya mengajak Chaeyoung keluar dan berlari ke arah danau yang ada dibalik bukit kecil.

"Ayo Chaeng, kau cepatlah. Kita bisa mandi di danau itu dan kau tidak akan gatal-gatal lagi" kata Limario tampak bahagia.

"Lim, tunggulah aku. Ini badan sangat gatal." Sahut Chaeyoung dengan tetap berlari menyusul adiknya itu.
.
.
- DANAU LUAR GERBANG -

"Wao, airnya terlihat sejuk. Udaranya segar sekali. Aku akan mandi segera" ucap Chaeyoung yang spontan menanggalkan bajunya dan hanya menyisahkan celana pendek seatas lutut.

Limario menaruh kapal mainnya di tepi danau yang memang tak seberapa dalam. Senyum senang terpancar di raut wajah Limario kecil.
"Wow kapalku ditiup angin. Yeah... berlayar terus ketengah" ucapnya kegirangan yang sesekali mengangkat alisnya dan mencetak senyuman manis sehinggal membuat wajah tampannya semakin bersinar.

"Yuhu...." Chaeyoung berlari lalu melompat ke tepi danau.

.. Byurrrr... Air danau menyeruak ke muka tampan Limario akibat Chaeyoung melompat ke air.

"Segar sekali airnya Lim" teriak Chaeyoung.

"Congaaahhhh... lihat karena ulahmu, bajuku basah semua" gerutu Limario sembari mengelap mukanya dengan lengan baju yang dikenakannya.

Chaeyoung menyiratkan air kearah Limario dengan tujuan agar adiknya itu juga ikut mandi di danau yang memiliki air sejuk nan jernih itu.

"Ha... Ha... Ha... Lim, ayolah kita berenang." Chaeyoung meluncur kesana-kemari menikmati air danau tersebut.

"Chaeng, apa kau mengejekku? Aku tidak mahir berenang. Kau ini...!!! "

"Maka itu kamu belajarlah. Ayo kesinilah aku ajari"

Sang Penakluk (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang