Eps. 12

1.6K 181 5
                                    

... PERBATASAN UTARA ...

Limario tiba di camp yang telah dipersiapkan oleh para pengawalnya. Terlihat letih setelah menempuh perjalanan sehari semalam, Limario akhirnya merebahkan tubuhnya di tempat tidur kayu yang ada di dalam camp khusus yang dibuat untuknya itu.

Camp itu berukuran 5X5 lebih dari cukup untuk Limario tinggali sendiri.
Camp Limario berada tepat di tengah-tengah camp para pengawalnya.

Limario merebahkan tubuhnya dengan masih mengenakan baju yang sama dengan dipakainya saat perjalanan. Matanya masih memandangi langit-langit camp tersebut.

"Jennie..." suara Limario lirih setelah terlintas sebuah memori tentang Jennie.

Kini Limario mengganti posisinya menjadi duduk. Ia menghela nafas panjang nan berat. Matanya terpejam, tak bisa menghalau pikirannya yang rupanya merindukan Jennie. Sesaat kemudian, matanya terbuka perlahan. Diraihnya sebuah kalung yang dikenakannya. Lalu digengamnya liontin kalung tersebut Di bandul kalung itu tertulis JL inisial Jennie & Limario.
"Aku merindukanmu Jen. Maafkan aku sempat cuek saat kau datang untuk mengantarku kemarin. Aku hanya takut kehilanganmu Honey." Ucap Limario pada dirinya sendiri.

Diciumnya liontin itu cukup lama, sampai penasehat Lee datang dan membuyarkan semua pikiran Limario yang merindukan kekasihnya itu.

"Maaf pangeran, saya menggangu" ucap penasehat Lee

"Tidak apa-apa paman. Apakah ada yang penting?" tanya Limario padanya dengan tindakan menyimpan kembali kalung yang dipakainya itu kedalam bajunya.

"Saya hendak melaporkan, diseberang sana sudah wilayah kerajaan KIM. Jadi kemungkinan kita hanya bisa memantau sampai disini"

"Owh iya paman. Aku setuju, aku ingin melindungi kerajaan KIM dan kerajaan nunaku"

"Baiklah pangeran, saya permisi. Karena nanti kami akan memulai patroli"

"Iya paman, istirahatnya secara bergantian"

Penasehat Lee Nickhun kemudian beranjak keluar dari tenda Limario.
.
.
.
. . . 2,5 Bulan BERLALU . . .

Wajah Limario ditumbuhi bulu halus, kumis tipis dan jambang yang menambah ketampanan pangeran itu. Tak terasa, Limario menyelesaikan 90% tugas yang diberikan oleh Queen Jisoo. Waktu yang sangat cepat untuk seorang Limario.

Pagi itu, Tzuyu datang mengejutkan Limario. Tzuyu berpakaian seperti pendekar laki-laki.

"Hai Lim, kau tambah tampan ya" puji Tzuyu yang berjongkok disebelah Limario yang sedang mencuci muka di aliran air terjun.

"Kau selalu mengagetkanku." Sambar Limario

"Ehm... Apa kamu tahu tujuanku kesini?"

"Bodo amat, paling kamu juga berkelana seperti dulu"

Limario duduk disebuah batu tepat disebelah Tzuyu sembari mengusap sisa-sisa air yang menetes diwajahnya.

"Kau ini... Selalu menyebalkan. Kapan kau tidak mengesalkan?" Tzuyu menggerutu.

"Kau kan tahu dari dulu aku seperti apa. Hah?"

"Ok, aku hanya mau bilang, aku akan pergi ke wilayah kerajaan KIM."

"Hah? Ada perlu apa kau kesana?"

"Itu rahasia. Dan kau tidak perlu tahu"

Tzuyu beranjak dari tempatnya. Limario mengikutinya dari belakang sembari terus melakukan percakapan dengan sahabatnya itu.

"Ayolah Tzu, ceritakan padaku. Kau sedang mendapat tugas dari siapa?"

Tzuyu menghentikan langka kakinya dan menoleh ke araha Limario yang semula ada dibelakangnya.

Sang Penakluk (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang