Sang Penakluk (TAMAT)

Eps. 27

Sehun mengajak Limario kesebuah ruangan. Di dalamnya banyak terpampang foto keluarga raja, termasuk moyang Limario. Disalah satu dinding terpampang jelas silsilah keturunan raja.

Tak disangka, kerajaan yang bernama The Kingdom of Dream adalah kerajaan milik mendiang kakeknya (ayah dari ibunya). Nama Sehun pun tertulis di silsilah itu sebagai suami dari Jisoo (menantu raja), dari pernikahan mereka lahir seorang pangeran bernama Ji Hun.

Limario merabah dinding tepat di mana namanya ditulis. Belum ada nama pasangannya. Begitu juga Chaeyoung. Tapi ada yang beda, ada nama Taeyeon (kakak pertamanya) bersanding dengan nama Daesung. Limario tidak pernah mengenal siapa Daesung.

"Hyung, kenapa di silsilah ini tertulis Taeyeon nuna menikah dengan Daesung? Siapa dia? Setahuku Nuna belum pernah menikah" tanya Limario penasaran.

"Daesung hyung adalah seorang putra tabib istana disini. Dulu kakekmu tidak merestui Taeyeon nuna menjalin kasih dengan Daesung. Tapi mereka diam-diam sering bertemu diluar. Bahkan belakangan diketahui bahwa Daesung berani mengajak Taehyeon nuna kabur dari istana. Waktu itu kamu dan Chaeyoung masih balita. Sedangkan Jisoo masih belasan tahun dan Jisoo tidak pernah kesini karena tidak pernah mau jika diajak keluar istana dalam waktu yang lama. Aku mendapat cerita ini dari mendiang ibunda ratu. Saat Taeyeon nuna pulang, dia bercerita pada ibunda ratu bahwa dirinya sudah menikah dengan Daesung. Kakek kalian mendengarnya. Lalu dia murka, dan memerintahkan untuk menangkap Daesung dan menjatuhi hukuman mati. Tidak hanya itu, kakek kalian pun sangat kecewa pada Taeyeon nuna. Sehingga ia memenjarakan cucunya sendiri. Ayahanda tidak bisa berbuat banyak Lim. Lalu ketika para pengawal hendak membawa Taeyeon nuna ke penjara, kau menghalangi mereka. Kau berkata:
... Lepaskan nunaku. Biarkan dia, aku saja yang menggantikannya... "
Kau sangat berani menentang kakekmu. Bahkan Chaeyoung saja ketakutan saat melihat kakekmu murka." tutur Sehun.

"Lalu? Apa yang terjadi?"

"Kau menantang kakekmu, kau bilang pada kakek : kek kau seorang pria, sedangkan Taeyeon nuna wanita. Kalau kau berani, maka lawan aku! Kita sama-sama pria bukan?"

"Hah? aku bilang itu?" Limario seolah tak percaya.

"iya. Lalu kakek memegang kepalamu. Menjambak rambut di dahimu. Ia bilang ada sesuatu di kepala kananmu yang tidak dimiliki Chaeyoung. Ibunda pun tidak paham apa yang dimaksud. Yang jelas setelah itu kakek melepaskan Taeyeon nuna."

"Ada apa di kepalaku?" Limario segera berkaca dan menyibak poninya. Hanya ada bekas luka sisa dirinya terjatuh.

Melihat adik iparnya penasaran, Sehun segera menarik rambut Limario dan menyibak rambutnya yang ada di sebelah kanan lurus dengan posisi telinganya. Ada sebuah tanda merah seperti tanda lahir yang nyaris mirip dengan bentuk kepala naga bentuknya kecil dan tertutup oleh rambut.

"Sejak kapan aku punya tanda itu?" Limario terheran-heran.

"Sejak kau lahir lah! Itulah sebabnya kau bisa menaklukkan kakek. Raja terkuat dimasanya ditakhlukkan seorang balita."

"Apa hubungannya?"

"Kakek hanya punya 1 anak dari nenek. Anak itu adalah ibunda ratu (ibu kalian), otomatis tahta jatuh di kalian sebagai anak laki-laki. Karena kalian kembar, kakek ingat akan pesan yang disampaikan leluhur padanya. Dibuku leluhur itu... " Sehun terhenti.

"Hyung cepatlah. Jangan buat aku penasaran."

"Sabar, aku ambil kitabnya dulu. Agar aku tidak salah memberi keterangan padamu" Sehun mengambil sebuah kitab usang dan membukannya.

"Sepertinya kau sangat mengerti tentang semua ini!" Limario menggerutu.

"Dikitab ini ada leluhur yang bilang : akan lahir dua orang pengeran kembar dari keturunan raja the kingdom of dream, yang jika salah satunya memiliki tanda lahir kepala naga berwarna merah di kepalanya, dialah sang penakluk. Dari tangannya akan tunduk banyak kerajaan, dari dirinya lah akan tercipta kekuasaan yang meluas dan kemakmuran rakyatnya. Namun seperti naga, pangeran itu akan murka jika dirinya diusik. Darinya lah kehidupan baru akan dimulai. Menaklukkan segala keadaan yang muncul dan segala permasalahan yang datang"