Eps. 20

1.8K 202 87
                                    

- KEHIDUPAN BARU -

Pangeran Chaeyoung sudah sembuh dari semua luka-lukanya. Dia benar-benar sudah pulih. Pagi ini, Chaeyoung bersiap untuk beraktifitas, kali ini dia berpakaian kebesaran seorang pangeran. Jennie masuk ke paviliunnya secara tiba-tiba.

Chaeyoung sedang berkaca di depan sebuah cermin yang cukup besar.

"Bagaimana menurutmu Jen?" tanya Chaeyoung pada jennie yg berdiri melipat kedua tangannya di depan dada.

"Bagus Oppa" Jennie memberikan kode ok dengan jarinya.

"Hari ini aku akan melakukan kunjungan ke desa mendiang paman Zhang. Jadi aku harus berpakaian rapi"

"Ehm... baiklah Oppa, kamu jaga diri selama bertugas. Ok?" Jennie masih mengamati detail baju yang dipakai Chaeyoung.

Chaeyoung menghadap ke arah Jennie, menakup wajah imut Jennie seperti seolah dirinya menakup wajah seorang anak kecil.

"Kamu juga harus menjaga kesehatanmu"

"Iya! aku pasti akan menurut perintah Oppa!" Jennie mengangguk pelan sembari mencetak sebuah senyuman kecil.

"Ingat, kamu harus kuat. Karena dalam dirimu ada nyawa yang bergantung padamu"

"hem... Aku janji" ucap Jennie dengan menyodorkan jari kelingkingnya ke Chaeyoung. Tanpa banyak bicara, Chaeyoung pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan Jennie.

Chaeyoung mengusap kepala Jennie dengan lembut. Kemudian beralih diusapnya pipi gambul Jennie yang menggemaskan itu. Kali ini, badan Jennie terlihat berisi, berbeda dengan saat dirinya beberapa bulan yang lalu.

"Oppa, aku ada satu permintaan. Apakah kamu bersedia mengabulkannya?"

"Katakan, apa yang bisa ku lakukan untukmu?"

"Tolong ajak Tzuyu kesini!"

"Untuk apa, Jen?"

"Aku ingin bicara dengannya. Aku sudah merebut kebahagiaannya. Maka sekarang aku akan mengembalikan kebahagiaannya itu"

Chaeyoung terdiam, matanya terpejam beberapa saat. Ditariknya nafas panjang nan berat. Chaeyoung lalu memutar badan untuk membelakangi Jennie.

"Untuk itu aku tidak bisa janji"

"Oppa, bukankah kau sangat mencintainya?"

"Iya, tapi... waktu sudah berlalu dan selama 4 bulan ini cukup untuk bisa mengubah perasaan seseorang. Aku sudah menyakiti Tzuyu, dan dia tidak akan mau mendengarkan apapun alasannya"

"Biar aku yang bicara padanya! Aku mohon oppa" kata Jennie dengan nada memelas.

Chaeyoung kembali memutar badannya, dengan cepat dia mencetak senyuman kecil untuk Jennie. Dalam batin Chaeyoung, berat untuk mengabulkan permohonan Jennie. Namun, dirinya pun tak dapat memungkiri bahwa masih mencintai putri mendiang penasehat Zhang itu (Tzuyu).

Chaeyoung bergegas keluar dari paviliunnya. Dari belakang, Jennie pun mengikuti langka kakinya. Dari arah belakang, Limario diam-diam mengikuti mereka.

Menyadari ada yang membuntuti, Jennie menoleh kebelakang. Limario tampak dengan wajah datarnya. Tak ada senyum sedikitpun yang mengembang di sudut bibirnya.

Tak kalah tampan dengan Chaeyoung, Limario memakai setelan jas berwarna gelap. Hari ini ada pertemuan penting di paviliun utama, tak lain memberian gelar kepada para ksatria kerajaan yang sudah mengabdi selama 20 tahun lamanya.

Limario bermaksut mendahului Chaeyoung dan Jennie, tapi tanpa sengaja tangan Limario bersenggolan dengan tangan Jennie. Spontan mereka berdua saling menatap sembari terus berjalan pelan dibelakang Chaeyoung.

Sang Penakluk (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang