Eps. 16

1.7K 192 36
                                    

- HANCURNYA HARAPAN -

Belum sampai halaman istana, Limario jatuh tersungkur tak sadarkan diri, sesaat setelah muntah darah. Tzuyu yang panik, lalu meminta tolong pada pengawal untuk membantunya membawa Limario.

Belum sempat Limario di bopong, Penasehat Lee Nickhun tiba di halaman istana. Dengan sigap paman Limario itu langsung menghampiri keponakannya itu dan memeriksa dengan teliti keadaaan Limario.

"Apa yang terjadi?" Tanya penasehat Lee kepada Tzuyu.

"pangeran Limario bertarung dengan pangeran Chaeyoung"

"Kenapa mereka sampai seperti ini?"

"Lim marah melihat Chaeng menikah dengan Jennie, paman"

Mendengar penuturan Tzuyu, penasehat Lee pun langsung shock.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Permainan apa lagi ini?" guman penasehat Lee sangat lirih dan hanya bisa didengarnya sendiri.

Tanpa pikir panjang, penasehat Lee memerintahkan 4 pengawal untuk membawa Limario ke paviliun pangeran untuk diobati oleh tabib istana.
.
.
SEMENTARA itu

Keadaan Chaeyoung tak kalah tragisnya dengan Limario. Chaeyoung sedari tadi muntah darah, dia merasakan sakit di perutnya sehingga mengalami keadaan setengah sadar.

Chaeyoung dibaringkan di paviliunnya, seorang tabib mulai mengobatinya. Dan seorang pelayan istana membersihkan sisa-sisa darah yang mulai mengering di wajah dan tubuhnya.

Queen Jisoo duduk terdiam disebelah Chaeyoung. Jihun tampak menangisi pamannya itu. Si pangeran kecil terus memegangi tangan Chaeyoung yang mulai tak sadarkan diri.

Tatapan mata Jisoo tampak kosong. Tak ada gairah semangat yang terpancar. Dirinya tampak seperti orang yang sangat terpukul. Karena si kembarlah satu-satu keluarganya yang tersisa setelah kedua orang tuanya meninggal, lalu suaminya dan terakhir kakak perempuannya.

"Apakah ini awal dari sebuah petaka?" tanya jiwa dalam batinnya.
.
.
- KORIDOR Paviliun Pangeran -

Jennie tampak berlari di lorong paviliun. Ketika melewati paviliun Limario, Jennie menghentikan langka nya. Ia hendak melihat keadaan Limario. Karena sebelumnya ada pengawal yang memberitahunya kalau Limario diobati di paviliun pribadinya.

Nyari Jennie membuka pintu, namun keduluan oleh Tzuyu dan penasehat Lee yang keluar dari ruangan Limario.

"Sekarang kau puas kan Jen? Membuat dua bersaudara saling bermusuhan!" ucap Tzuyu.

"Ada hubungan apa kau dengan Limario?" tanya Jennie pada Tzuyu.

"Itu tidak penting, karena memang tidak ada yang penting mengenai siapa aku. Yang jelas, aku sangat membencimu sekarang. Sebelumnya Limario begitu membanggakanmu, dia hampir setiap saat bercerita tentang mu padaku. Ku kira kau orang yang baik, tapi ternyata kau tidak lebih baik dari penyamun yang merampas kebahagiaan orang lain"

"Aku ingin bertemu Limario. Aku ingin melihat keadaannya, jadi tolong menyingkirlah dan berikan aku jalan"

Penasehat Lee pun menengahi kedua wanita cantik itu.

"Ehm... Maaf tuan putri, pangeran Lim harus beristirahat total selama seminggu kedepan. Karena luka dalam akibat pukulan tapak tangan dari pangeran Chaeyoung cukup serius. Jadi biarkan dia beristirahat" ucap penasehat Lee pada Jennie.

Mendengar penjelasan dari penasehat Lee, Jennie pun mengurungkan niatnya untuk menjenguk Limario. Dia kemudian berjalan ke arah paviliun Chaeyoung. Tampak Jennie sedikit gusar. Ada sesuatu yang dipikirkannya. Sejenak Jennie menutup matanya dan menghirup udara cukup dalam lalu menghela nya.

Sang Penakluk (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang