The Problem with Marrying Rich: Out of the Way, Ex

Bab 9 dan Bab 10

Bab 9: Sky High Alimony

Wanita itu tidak tahan lagi dan bergegas keluar seperti orang gila.

"Kakak He!"

Xia Yuwei ingin mengikutinya tetapi ditarik kembali di pintu.

Suara marah pria itu terdengar di belakangnya.

"Biarkan dia pergi!"

Mo Yixuan melemparkan pukulan ke dinding, nadinya melotot di lengan dan matanya yang hitam pekat merah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sial! Dia telah menekan amarahnya tetapi gagal. Dia masih merasa kesal, bahkan marah.

"Tapi ..." Xia Yuwei mengambil perjanjian perceraian di meja samping. Dia ingin mengejar wanita itu bukan karena dia benar-benar peduli tentang wanita itu - dia tidak peduli tentang dia - tetapi karena dia belum menandatangani. Dan dia membutuhkannya untuk menandatangani.

Selama itu tidak ditandatangani, dia tidak bisa memperbaiki namanya dan menjadi Nyonya Mo sendiri.

Mo Yixuan dengan muram melirik benda di tangannya dan menutup matanya.

"Dia akan menandatangani," katanya dingin dengan sedikit kecemasan yang tidak bisa dijelaskan dalam suaranya.

Rasanya seperti ruangan itu masih beresonansi dengan tangisan dan suara He Xiyan, menusuk gendang telinganya seperti puluhan ribu jarum.

Dia berjalan ke jendela dan membukanya, menikmati angin dingin bertiup ke wajahnya yang suram.

Dia membuka perjanjian itu, mengambil pena hitam, dan membuka halaman terakhir, yang bertuliskan 80.000.000 RMB di bawah tunjangan. Tanpa ragu-ragu, dia menambahkan angka "6" di depannya, membuatnya menjadi 680.000.000 RMB.

Setelah menyaksikan pria itu menulis nomornya, Xia Yuwei menutup mulutnya dengan kaget.

Matanya terbakar karena cemburu dan amarah.

Kenapa dia pantas mendapatkan semua uang itu? Dia bahkan tidak bisa memberinya bayi. Semua uang itu untuk apa?

Dia tidak berani mengatakannya dengan keras. Dia tidak bodoh, penambahan nomor tunggal itu menunjukkan betapa pria itu peduli pada He Xiyan. Hal yang baik adalah, jumlahnya harus cukup untuk ditandatangani oleh wanita itu. Menyentuh perutnya, dia tersenyum lagi.

Dengan bayi di sisinya, dia pasti menang kali ini!

He Xiyan, tolong ambil uangmu dan keluar.

——

Setelah berlari keluar dari ruangan, Xiyan duduk di lorong di lantai dua, memeluk lengannya sendiri begitu erat seperti kelinci yang terluka dan melengkung ke bola. Air mata terus terjun payung dari matanya seolah-olah itu tak ada habisnya. Tangisannya berhenti dan digantikan oleh isakan rendah.

Lampu dinding yang redup masih memperlihatkan matanya yang merah muda dan bengkak karena menangis.

(Kenapa, Yixuan? Mengapa harus seperti ini? Mengapa menyerah pada pernikahan tiga tahun mereka? Mereka telah bersumpah di depan Tuhan bahwa mereka akan mengambil satu sama lain untuk memiliki dan bertahan sejak hari itu, untuk lebih baik , lebih buruk, lebih kaya, lebih miskin, sakit dan sehat, untuk mencintai dan menghargai, sampai kematian memisahkan mereka. Dia tidak pernah berpikir untuk menyerah padanya, jadi mengapa dia begitu dingin dan menyerah pada apa yang mereka punya?)

He Xiyan mencengkeram dadanya. Dia merasa seperti di dalam pisau yang jatuh melalui, hatinya sangat dingin dan sakit. Suara pria itu masih bergema di telinganya. "Tanda tangani," katanya, "Dia mengandung anakku." Suaranya yang dingin dan menakutkan mencekik jantungnya seperti tali dan membuatnya berdarah.