The Problem with Marrying Rich: Out of the Way, Ex

Bab 73 dan Bab 74

Bab 73: Sang Ayah Meninggal Karena Kecelakaan Mobil

Bibi Yang tidak menyadari bahwa dia baru saja menginjakkan kakinya di mulut.

Udara membeku saat ini.

He Xiyan berbalik dan menatap Ye Hao, dia memperhatikan bahwa pria itu mengerutkan kening, tetapi matanya hanya jatuh pada wajah bayi itu.

"Aku ayah baptisnya." Dia mengatakan sesuatu yang tidak berguna setelah beberapa saat.

Dia memandangi bibinya yang berusia 40-an dengan peringatan di matanya.

"Sang ayah meninggal dalam kecelakaan mobil. Anda seharusnya tidak pernah menyebut ayah di depan anak itu. " Dia berkata dengan nada cemberut dengan perasaan tidak senang.

Dia merasa sangat sedih ketika dia berharap bayi itu miliknya.

Bibi Yang mengangguk dan wajahnya merah dan putih. Apa yang dia katakan hari ini? Dia selalu berpikir bahwa Tuan Ye adalah ayah dari anak itu, tetapi tidak pernah mengira ayah telah meninggal.

"Maaf!" Dia meminta maaf dan mengangguk pada Ye Hao dan He Xiyan. Dia Xiyan memalingkan wajahnya dan tidak ada yang melihat bahwa air mata mulai mengalir ke matanya.

Ye Hao menggendong bayi dalam gendongannya, dia tidak pernah menggendong bayi sebelumnya dan posturnya yang buruk membuat bayi itu menangis dengan tidak nyaman.

"Anak nakal, beraninya kamu menangis ketika aku memelukmu." Untuk melahirkan kamu, ibumu hampir mati kesakitan, aku akan berurusan dengan kamu ketika kamu dewasa. Katanya masam dengan senyum yang lama hilang.

Bibi Yang mengambil alih bayi itu.

"Dia pasti lapar!" Dia menyerahkan anak itu kepada He Xiyan yang berada di tempat tidur rumah sakit. "Biarkan bayi mencoba menyedot ASI."

Dia Xiyan memeluk anaknya dengan hati-hati, dia melemparkan selimut dan sedikit mengangkat pakaiannya, dan tampak menyadari sesuatu, dia mendongak dan melirik pria di sebelahnya.

Ye Hao terdiam, hanya menyusui, ada banyak wanita menyusui anak mereka di depan umum, dia pura-pura seolah ingin mengintip.

Dia berbalik dan berjalan ke jendela. Yah, dia tidak ingin menekannya karena dia tahu bahwa dia selalu bersikap seperti itu.

He Xiyan mencoba memberi makan bayinya. Bayi itu mengepalkan tangannya dan akhirnya berhenti menangis. Dia mengerutkan bibirnya dan menangis, menangis dengan ganas.

Bibi Yang dengan cepat menggendong bayi itu ketika dia melihat situasi ini.

"Bayinya tidak bisa menyusu. Coba ini. " Dia memberi He Xiyan pompa payudara.

Dia telah menjadi pengasuh anak selama bertahun-tahun dan dia tahu bahwa sebagian besar wanita hamil sulit menghasilkan susu segera setelah melahirkan, kebanyakan dari mereka mengisap susu dengan menggunakan pompa payudara atau ayah. Bayi itu tidak bisa menyedot susu karena ia lemah.

He Xiyan mencoba menggunakan pompa ASI untuk menyedot ASI sesuai dengan metode Bibi Yang, dia mencobanya berulang kali, putingnya berwarna merah tetapi ASInya tidak bisa keluar. Ada susu di payudaranya dan itu menyakitkan karena pembengkakan.

Dia merasa cemas, mengerutkan kening dan menatap Bibi Yang.

Bibi Yang menghela nafas, aku dalam kesulitan.

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dihisap oleh orang dewasa, tetapi ayah bayi itu tidak lagi hidup, dan dia tidak pernah melakukan hal seperti itu kepada majikannya. Maka itu pasti dia.