The Problem with Marrying Rich: Out of the Way, Ex

Bab 17 dan Bab 18

Bab 17: Dia Diprovokasi

Di villa Mo di pinggiran kota

Xia Yuwei kembali dari rumah sakit, tampak lebih rentan, bulu matanya yang ikal berkibar-kibar puas.

Dia berjalan ke villa memegang tangan Mo Yixuan, begitu erat seolah-olah deklarasi kedaulatan.

He Xiyan tidak bergerak dari sofa ruang tamu, wajahnya yang suram berlinangan air mata mengalir dari matanya yang membanjir.

Dia mengepalkan ujung bajunya dan merasakan jantungnya juga terkepal. Memar dari tendangan bisa dilihat di seluruh kakinya, mengirimkan rasa sakit dari waktu ke waktu. Dia masih belum memikirkan cara untuk membersihkan dirinya untuk Yixuan dari tuduhan yang dibuat Xia Yuwei - dia tidak pernah mendorongnya, apalagi memukulnya. Namun demikian, kata-kata gagal, dan tidak ada kamera di ruang tamu atau saksi.

Apa yang akan aku lakukan? Dia merangkul lututnya dan meletakkan dagunya di atasnya, seperti anak kecil yang dianiaya.

Ketiganya kembali.

Li Qin mengarahkan jarinya ke He Xiyan dengan tangan lain di pinggangnya, memainkan vixen dengan jelas.

"Yixuan, kau usir wanita jahat ini! Sekarang! " Li Qin mengutuk dan berusaha menampar wanita itu lagi jika dia tidak ditahan oleh putranya.

Xia Yuwei cemberut dalam keluhan dan bersembunyi di balik Mo Yixuan seolah-olah ada iblis.

He Xiyan menatap ibu mertuanya yang bertindak vixen dengan mata terbuka lebar.

Di matanya tidak ada rasa takut melainkan sedikit kebencian. Dia membenci wanita yang telah dia perlakukan seperti ibunya sendiri selama tiga tahun. Dia merawatnya dengan baik karena dia adalah ibu Yixuan dan dia telah berjanji kepadanya bahwa dia akan memperlakukannya dengan baik karena ayahnya tidak lagi bersama mereka. Tiga tahun sebelumnya ketika Li Qin sakit di tempat tidur, dialah yang mengambil cuti berhari-hari untuk merawat siang dan malamnya. Dia juga membeli hadiah ulang tahunnya setiap tahun. Sudah tiga tahun, cukup lama untuk menawan bahkan seekor serigala, tetapi ibu mertuanya masih tidak percaya padanya dan bahkan memukulnya.

Dia membalas bukan karena dia tidak bisa mengalahkannya, tetapi karena wanita itu adalah ibu Yixuan.

"Apa yang kamu lihat?" Li Qin merasakan jijik mencolok di mata He Xiyan. Dia cemberut dan balas menatap.

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? aku melihat mu mendorongnya sendiri. Yuwei yang malang menangis di lantai dan menggosok perutnya. Bukankah kamu jahat? " Suara Li Qin semakin lama semakin keras seolah-olah dialah yang didorong ke lantai.

Mo Yixuan mengerutkan kening dan menoleh ke arah ibunya, marah dan bingung.

"Yixuan," Li Qin memutar putranya untuk melihat Xia Yuwei ketakutan di belakangnya, "kamu lihat sendiri. Lihat apa yang telah dilakukan wanita itu. " Dia menunjuk pipi kiri Xia Yuwei, sedih melihatnya.

Tidak sampai saat itu Mo Yixuan memperhatikan bahwa Xia Yuwei memiliki pipi kirinya tampak lebih besar dari sisi kanan dan tanda ukuran telapak tangan masih bisa dilihat.

Ya Tuhan...

Dia tiba-tiba berbalik dan menembak He Xiyan dengan tatapan tajam.

Dia tidak ingin percaya bahwa Yanyan-nya mampu melakukan hal seperti itu tetapi kebenaran tampaknya sebaliknya.

"Yixuan, dia memukul dirinya sendiri."

He Xiyan hampir berteriak, matanya menyala karena marah.

Dia belum pernah melihat orang yang tak tahu malu ini.

Xia Yuwei menonjol ketika dia mendengar "dia memukul dirinya sendiri", tenang dan tanpa sedikit pun rasa bersalah atau penyesalan.