MBIAG -7-

6.4K 539 15
                                    

“Hey... tunggu!” teriakan demi teriakan terus mengema di ujung jalan setapak sudut gang.

Seseorang yang di teriaki sendari tadi dengan engan dan tanpa peduli tetap berjalan menyusuri jalan setapak itu, dirinya berjalan dengan langkah yang lebar-lebar, membiarkan seseorang yang terus membuntutinya lari terbopoh-bopoh mengejar dirinya.

Raut kesal dan sebal sangat kentara dari raut wajahnya yang terlihat masam, kaki-kakinya terus di hentakan dengan kasar saat mendapati seseorang yang sendari tadi terus membuntutinya kini berada di belakanngnya tepat.

“Oke... stop! Apa sebenernya mau lo!!” Membalikan badan berdecak pinggang menghadap seseorang yang sekarang tengah mengatur nafas ngos-ngosannya.

“Akhirnya lo berhenti juga...” ucap seseorang yang kini tengah mengatur nafasnya.

“Sekarang bilang sama gua, kenapa lo terus buntutin gua. Lo tau gua risih kalau deket-deket sama lo!!” Bersedekap tangan, menatap tajam tak suka kearah orang tersebut.

“Alina.... gua minta maaf, soal yang tadi” tampak ragu dari wajahnya saat mengucap kata-kata tersebut, memandang wajah Alina ragu bahkan sesekali mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Udah gitu aja! Kalau gak ada yang mau lo bicarain lagi lo bisa pergi dan stop buntutin gua!!” Dengan angkuhnya Alina mulai membalikan badan berniat meninggalkan Antonio yang masih berdiam diri di tempatnya.

“Alina tunggu” satu tarikan membuat tubuh Alina seketika berbalik lagi.

“He.... lepas!! Jangan seenaknya megang tangan gua seenak jidat lo dasar cowok freak. Lepas!!” satu hentakan membuat cengkraman tangan Antonio pada lengan Alina terlepas.

“Sorry” ucap Antonio. “Gua gak ada niatan buruk sama lo, gua cuma mau ngajuni kesepakatan sama lo”

Mengerutkan kening “Kesepakatan ?” ucap Alina menatap Antonio bingung.
Mengangukan kepala “ Iya, kesepakatan buat lo pura-pura jadi pacar gua” menatap serius wajah Alina yang sekarang terlihat masih bingung.

“Lin....” satu hentakan pada pundak Alina, seketika menyadarkannya pada lamunan sesaat.

“Lo gila. Gua gak mau!!” tolak Alina mentah-mentah menatap Antonio dengan sengit.

“Lin...  kali ini aja bantuin gua. Gua akan lakuin apa pun ya lo minta, selama lo mau jadi pacar pura-pura gua”

“Gua bilang. Gak mau ya gak mau!! Selain freak lo juga budek ternyata” teriak Alina mendorong kasar tubuh Antonio.

“Yak, lepasin gua! atau gua teriak kalo lo mau perkosa gua!” ucap Alina marah memukul-mukul lengan Antonio yang sekarang mencengkram erat pergelangan tangannya.

“teriak aja gua gak takut” tantang Antonio menarik tubuh Alina lebih mendekat kearahnya.

“Yak Antonio!! Astaga gua harus mandi bunga tuju rupa setelah ini” dumel Alina kesal memukul pundak Antonio brutal.

“Jadi, mau apa kagak?” tanya Antonio menaik turunkan alis.

“Lepasin gua dulu!” Antonio melepas cengkraman tangannya pada lengan Alina.

Dengan kesal Alina menatap tajam Antonio “GAK MAU...!!” jawab Alina tajam, mengambil langkah untuk segera pergi.

“ALINA...” teriak Antonio kencang menghantar kepergian Alina yang semakin jauh dari pandangannya.

“Haish... wanita itu dari dulu selalu saja keras kepala” gumam Antonio pelan.

Author pov end.

MY BOYFRIEND IS A GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang