HANCUR

5.1K 444 32
                                    

"Ini aku. Aku kembalai. Aku Renata...".
Bisikan yang baru terucap dari mulut Antonio hanya seperti angin lalu saja. Karena seseorang yang baru saja Antonio bisiki hanya berdiam diri tanpa merespon sedikitpun.

Karena penasaran kenapa Alina tak merespon perkataannya, Antonio pun mengurai pelukan dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah pucat Alina.

“Al....”

“Keluar....” ucap Alina pelan.

Antonio bingung dengan mengerutkan kening, menatap dalam mata Alina. Antonio masih bungkam akan perkataan Alina yang baru saja ia dengar.

“Tapi kenapa...” bisik Antonio pelan.

Saat kedua tangan Antonio ingin menyentuh pipi Alina. Dengan sekali hentak Alina langsung menepis tangan Antonio.

“Keluar gua bilang !!” teriak Alina mendorong pundak Antonio keras.

Maura, Mega dan Indah yang kebetulan masih ada di tempat dengan cepat langsung menenangkan Alina dengan memeluk tubuh Alina yang naik turun karena menahan Amarah.

Antonio diam, memundurkan kakinya ke belakang dengan tatapan mata yang masih menatap sendu kearah Alina yang sekarang tengah menatapnya datar.

“Ton. Please “ Mohon Mega menatap Antonio sekilas sebelum kembali menenangkan Alina.

Dengan perlahan Antonio memundurkan kakinya. Mengambil langkah keluar dengan kepalanya yang masih menunduk.

****

“Apa lo yakin dengan ini” ucap laki-laki tampan.

“Maksud lo” ucap laki-laki berbaju rumah sakit sambil mengangkat sebelah alisnya.

“Cewek lo ?”

“Kenapa sama Dea.. “..

“Entah lah, tapi gua rasa kalau Dea. . . dia gak bener-bener cinta sama lo”

Laki-laki berbaju rumah sakit bangkit dari duduknya. Menempati tempat yang tadi Dea gunakan sebelum pergi. Berdiri menatap luar kaca tembus pandang persis seperti yang Dea lakukan tadi.

“Memang. Dea selama ini gak cinta sama gua, dia cuma melihat gua sebagai bayangannya... “  menundukan kepala membalikan badan menghadap Dimas.

“Dea gak cinta sama gua Dim...Dea gak cinta sama gua, dia hanya lihat gua sebagai bayangan cinta pertamanya....”

Dimas bangkit dari duduknya melangkahkan kakinya, memposisikan tubuhnya tepat berada di samping orang yang sejak tadi ia ajak bicara.

“Tapi gua benar-benar tulus cinta sama dia Dim. Dea adalah cinta pertama gua” menatap sayu kearah Dimas “Gua mencintainya jauh sebelum kita pindah ke jakarta.... lo tau gadis kecil yang Renata tolong saat tengelam di pantai waktu itu” menghembuskan nafas berat. “Dia Dea......”

****’

Beberapa saat setelah kejadian di UKS beberapa menit lalu, Antonio tak benar-benar pergi. Ia dengan bodohnya menyandarkan tubuh lemahnya di balik pintu UKS, kedua kakinya ia lipat kedepan dengan kepala yang ia tengelam kan di antara kedua lutut yang ia tekuk.

Setelah hampir 10 menit berlalau dengan mata memerah ia bangkit dari duduknya dan dengan kasarnya membuka pintu UKS sehingga menimbulkan suara brak yang cukup keras, yang mengakibatkan seluruh mata orang yang berada di dalam ruangan menatap kearah Antonio.

Masih dengan mata memerah dan wajah datarnya Antonio melangkahkan kakinya kembali kearah dimana Alina berbaring. Dengan mengabaikan keberadaan Mita, Indah dan Mega seakan seluruh dunianya hanya Alina, dengan tegas ia terus berjalan menghampiri Alina dan tanpa terduga sebuah kecupan mendarat begitu saja tepat di atas bibir mungil Alina.

Membuat Alina seketika bungkam dengan mata membulat sempurna menatap bisu kearah Antonio.

Setelah kecupan Antonio terlepas bersamaan dengan bunyi tamparan keras tepat membekas di pipi putih Antonio.

“Al... aku” ucap Antonio pelan sembari memegangi pipi kiri yang Alina tampar barusan.

Mega, Maura dan Indah masih diam dan syok karena aksi Antonio barusan. Mereka tak mengeluarkan sepatah kata pun. Wajah bingung dan heran sangat jelas dari ketiganya saat menyaksikan adegan yang baru saja mereka lihat.

“Al....”

“Jangan sentuh gua. Pengecut! gua benci sama lo !!” teriak Alina keras menepis tangan Antonio yang hendak memegang pundak nya.

“Al....”

“Keluar...!” teriak Alina kembali menatap Antonio datar dengan mata memerah menahan tangis.

Belum sempat Antonio berucap. Sebuah suara lagi-lagi meruntuhkan benteng kokoh yang ia bangun.

“Dan gua harap lo gak nampakin lagi wajah lo di depan gua” ucap Alina datar.

..

.
...


....

...

...








MY BOYFRIEND IS A GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang