KEBENARAN

10.3K 587 145
                                    

“Apa kamu cinta sama aku Al ?” satu pertanyaan yang terlontar dari bibir Antonio seketika membuat tubuh Alina menegang sempurna.

Dan Alina sangat tahu jika dirinya memang tidak bisa mundur lagi.

Alina menelan salivanya susah payah sambil menatap mata Antonio yang menatapnya dengan tatapan yang seakan menghunus matanya dengan bola mata coklat tua itu.

Bola mata yang seakan-akan menelanjangi Alina tanpa sisa, bola mata yang selalu menyihir Alina dan bola mata yang sama yang selama ini membayangi langkah miliknya.

Alina merasakan jantungnya berdegup kencang, jemari kedua tangannya saling meremas seakan menguatkan satu sama lain.

Beberapa kali Alina mengalihkan pandangan dari Antonio dan beberapa kali pula Antonio kembali mengarahkan dagu Alina agar pandangan mereka kembali bertemu.

"Jawab .. Please.. Jangan buat aku jadi semakin gila memikirkan semua ini, Al.. Kamu.. Kamu cinta juga kan sama aku? Bicaralah, Aku mohon..tolong.. Jangan permainkan aku, Alina.." lirih Antonio putus asa sambil menangkup wajah Alina dengan kedua tangannya sambil menyatukan dahi mereka.

Alina bergetar hebat melihat sorot pedih di mata Antonio yang berkaca-kaca seakan menunjukkan kerapuhan yang terang-terangan tanpa ada niat untuk menutupinya.

Antonio menatap Alina seakan-akan hidupnya ada di tangan gadis itu.

Perlahan Alina menggerakkan kedua tangannya, dan menangkup tangan Antonio yang masih berada di wajahnya.

Alina menekan tangan Antonio, di gengamnya erat jari jemari itu, dengan posisi yang masih sama dimana Alina masih setia duduk di pangkuan Antonio membuat kedua insan itu makin terhanyut dalam perasaan masing-masing.

Alina menundukan kepalanya dalam-dalam. Hatinya bergemuruh, selama ini ia selalau menulikan indra perasa dan berpura-pura menipu hatinya untuk tak mencintai sahabatnya. Tapi takdir seakan juga memainkan drama di hidupnya, iya jatuh semakin dalam akan lingkaran terlarang yang di mainkan takdir.

Mengangkat kepala menatap mata Antonio tajam, mencari kebenaran dalam kebenaran yang selama ini ingin ia ketahui.

“Saat aku bangun dari koma, kenapa kamu pergi? Dan sekarang kamu datang seakan-akan kamu yang paling terluka” satu perkataan Alina yang seketika membuat wajah Antonio menegang.

Pandangan mata mereka masih menyatu, memancarkan sirat luka yang selama ini mereka pendam.

“Ke..kenapa.... ka..kamu tiba....tiba....ta..tanya itu” ucap Antonio gagap.

“Kenapa? Gak bisa jawab kan... aku sudah menduganya...” sinis Alina, berusaha bangkit dari pangkuan Antonio. Namun naas, karena kalah cepat dengan pergerakan tangan Antonio yang seketika langsung menarik pingang Alina makin dalam dalam pelukannyam.

“Lepasin... “ desis Alina pelan.

“Kamu belum jawab pertanyaan aku ta...”

“Bahkan kamu sendiri tak mampu menjawab pertanyaan dari aku. KAMU EGOIS !!” teriak Alina mendorong pundak Antonio, yang seketika langsung membentur kasar sandaran pengemudi.

Antonio meraup wajahnya kasar. Kedua matanya sudah memerah menahan tangis dan amarah secara bersamaan. Gadis di depannya kini benar-benar menguras kesabarannya.
Antonio menghela nafas kasar dan mulai mengeluarkan suaranya untuk mulai mengungkap kebenaran itu.

“Baik jika kamu ingin tau yang sebenarnya, aku akan menceritakannya”

Flashback on.

Tiga tahun yang lalau.....

BRAAAAKKKK...

tak berapa lama kejadian naas itu sangat cepat terjadi di depan mata Renata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BOYFRIEND IS A GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang