part 5

511 19 1
                                    

Setelah menyiapkan segala sesuatunya akhirnya pada malam itu Aisyah Humaira resmi menjadi istri dari Muhammad Arfan Alghafar

"SAH" terdengar suara sah dari dalam ruang ICU menandakan telah disatukannya sepasang manusia dalam sebuah ikatan halal

Namun kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama. Bunyi alat pendeteksi detak jantung yang panjang membuat orang-orang di ruangan tersebut langsung menangis.

Ay langsung menangis dan berusaha untuk mendekat ke arah ranjang ayahnya yang telah pulang ke pangkuan sang pencipta, namun kegelapan terlebih dulu menjemputnya

Arfan yang berada di dekat Ay langsung menangkap tubuh mungil Ay dan membawanya ke ruang perawatan

...........

"Ay hiks yang sabar ya hiks aku nggak bakal hiks sekuat kamu Ay kamu wanita hiks terkuat yang pernah aku temui hiks" ucap Adel terisak-isak sambil memeluk sahabatnya itu

"Iya Del makasih"ucap Ay dengan senyum tipis

Setelah pemakaman selesai Ay pulang ke rumah keluarga Alghafar karena sekarang Ay telah resmi menjadi menantu dari  keluarga Alghafar

"Assalamualaikum"ucap Arfan dan Ay saat memasuki rumah yang bernuansa Eropa milik keluarga Alghafar

"Waalaikumsalam"jawab umi dan abi

"Sayang"panggil umi lembut

"Iya umi" jawab Ay dengan tersenyum tipis

Umi yang melihat itu pun menjadi sedih, umi tau itu adalah senyum untuk menutupi kesedihan Ay. Umi sedih dengan perubahan Ay yang sering melamun.

"Kamu istirahat dulu ya sayang" suruh umi

"Iya umi"jawab Ay pelan

"Arfan kamu antarkan istrimu ke kamar kalian"perintah umi

"Hmm...."jawab dengan deheman

Arfan langsung berjalan menaiki tangga tanpa mengajak Ay. Umi yng melihat itu pun berkata

"Sayang kamu yang sabar ya dengan sikap Arfan yang dingin. Tapi umi percaya kamu kan merubah sikap Arfan menjadi seperti dulu" ucap umi yakin

"Insyaallah umi" jawab Ay dengan senyuman tipisnya

Setelah itu Ay langsung mengikuti kemana Arfan berjalan dan akirnya mereka sampai pada kamar yang bernuasa laki-laki dengan bau meskulin yang menyengat

Karena Ay yang memang sudah lelah Ay pun lang sung mwnuju tempat tidur namun

"Mau ngapain?"tanya Arfan ketus

"Ay mau tidur mas. Ay lelah"jawab Ay

Saat Ay akan menaiki tempat tidur Arfan berkata

"Enak aja lo. Lo itu tidurnya di sofa gue nggak mau ya sekasur sama lo"ucap Arfan kasar dan dengan teganya ia menyeret Ay ke sofa

"Ya Allah"batin Ay

"Astagfirullah"ucap Ay saat dirinya didorong Arfan ke sofa

"Inget kata-kata gue gue nggak akan pernah peduli sama lo"ucap Arfan dengan kasar dan langsung keluar dari kamar

"Hiks hiks Ya Allah hiks ampunilah segala dosa suami hamba" do'a Ay dengan isakan kecilnya, karena terlalu lama menangis akhirnya Ay tidur di sofa dengan posisi yang tidak nyaman

.........

Saat menuruni tangga Arfan bepapasan dengan umi

"Ay udah tidur fan?"tanya umi

"Udah"jawab Arfan singkat

Melihat itu umi lang berbicara

"Arfan kamu jaga Ay dengan baik ya, sayangi Ay seperti kamu menyayangi umi nak, kalau kamu menyakiti Ay berarti sama aja kamu juga nyakatini umi"ucap umi

"Kamu beruntung fan bisa menikahi gadis secantik dan sesolehah Ay. Ay itu seperti mutiara yang sulit didapat namun berharga saat didapat" ucap umi lagi

"Tapi sayangnya itu bukan selera kau bun. Maafin Arkan jika nanti Arkan membuat umi kecewa" batin Arfan

"Hmm..."jawab arfan dengan deheman

.......

Setelah sholat maghrib berjamaah di rumah tibalah saatnya makan malam di rumah keluarga Alghafar

Mengetahui menantunya tidak ikut makan bersama umi pun bertanya

"Ay mana fan?"tanya umi pada Arfan

"Di kamar" jawab Arfan singkat

"Kamu tolong panggilin Ay ya fan, dia belum makan dari kemarin"pinta umi pada Arfan

Tanpa menjawab ucapan umi Arfan langsung menggeser kursinya dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

Namun saat akan membuka pintu Arfan mendengar suara orang mengaji dari kamarnya. Suaranya yang merdu membuat hatinya bergetar mendengarnya.

Setelah menunggu beberapa saat suara itupun mulai hilang dan Arfan langsung membuka pintu kamarnya dengan kasar tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Ay pun terkejut dengan suara pintu yang terbuka dengan kasar

"Astagfirullah"ucap Ay lirih

"Makan"ucap Arfan ketus

"Emmm.. Ay u-"ucapan Ay terpotong

"KALAU DISURUH SUAMI ITU NURUT BUKANNYA NGEBANTAH"bentak Arfan dengan kasar dan langsung keluar dari kamar

"Iya mas"ucap Ay lirih dan tanpa dikomando air matanya turun karena terkejut dengan bentakan Arfan

Dengan cepat Ay langsung mengusap air matanya dan langsung turun mengikuti Arfan

Saat sampai di meja makan Ay langsung duduk di samping Arfan.

Arfan yang sadar Ay duduk disampingnya langsung menatap tajam Ay dengan mata elangnya

Ay yang ditatap seperti itu langsung menundukkan kepalanya.

Umi yang melihat Ay menundukkan kepala pun langsung bertanya

"Kamu kenapa sayang? Ada yang sakit?"tanya umi khawatir

Ay yang mendengar umi bertanya pun hanya menggelengkan kepalanya tanpa mengangkat wajahnya, karena Ay takut umi mengetahui dirinya habis menangis karena bentakkan Arfan

Hayoo penasaran yaa dengan part selanjutnya
Tbc😊

Aisyah HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang