part 6

521 18 0
                                    

Setelah selesai makan malam biasanya keluarga Alghafar berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar bercanda dan disinilah mereka sekarang

"Sekolah kamu gimana Ay?"tanya abi

"Alhamdulillah lancar abi"jawab Ay dengan suara lembutnya

"Kamu mulai UN kapan sayang?"giliran umi bertanya

"Insyaallah bulan depan umi"jawab Ay dengan tersenyum

Ay tidak menyangka di umurnya yang ke delapan belas tahun ia sudah menikah dengan Muhammad Arfan Alfhafar

Setelah itu mereka pergi ke kamar masing-masing karena hari sudah malam
......

Keesokan paginya Ay terbangun dengan badan pegal-pegal akibat tidur di sofa, setelah merasa enakan Ay langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan membangunkan Arfan untuk melaksanakan sholat subuh

"Mas"ucap Ay dengan mengguncang lembut badan Arfan

Setelah itu Arfan mulai membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah senyuman dari Ay. Awalnya Arfan terpesona namun bayangan wajah Sandra membuatnya menggelengkan-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa terpesonanya terhadap Ay

Melihat Arfan menggelengkan-gelengkan kepala, Ay bertanya

"Mas kenapa?" Tanya Ay dengan lembut

"Nggak papa" ucap Arfan cuek dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk untuk mencuci muka dan berwudu

Ay yang melihat itupun hanya bisa tersenyum getir. Namun ia yakin bahwa semua akan indah pada waktunya. Sambil menunggu Arfan keluar dari kamar mandi Ay pun menyiapkan peralatan sholat. Saat Melihat Arfan sudah selesai Ay pun segera masuk ke dalam kamar mandi untuk berwudhu

"Allahu Akbar" takbir Arfan

Ay meneteskan air matanya saat mendengar suara merdu milik Arfan.

........

"Assalmualaikum warahmatullah"ucap Arfan

"Assalmualaikum warahmatullah"ucap Arfan

Setelah selesai melaksanakan sholat, Ay berniat untuk menyalami tangan Arfan namun tangan Ay langsung ditepis kasar oleh Arfan

Ay pun hanya tersenyum dengan  lembut untuk membalas perbuatan Arfan

"Kenapa dengan jantung gue?"batin Arfan karena jantungnya berdetak dengan cepat saat melihat senyuman Ay, namun hal itu hanya dianggap angin lewat oleh Arfan

Setelah sholat Arfan berniat untuk tidur kembali namun

"Mas jangan tidur sehabis sholat lebih baik mas mengaji"ucap Ay lembut

"Iya juga mending gue ngaji daripada kesiangan bangun"batin Arfan

"Hmm..."balas Arfan dengan deheman

Setelah itu Ay keluar kamar dan berniat untuk membantu umi di dapur

...........

Mendengar suara langkah kaki menuruni tangga, umi menoleh ke arah tangga dan yang umi lihat adalah Ay dengan senyum lembutnya. Umi merasa beruntung mempunyai menantu seperti Ay

"Eh sayang, kamu mau ngapain kesini?"tanya umi saat Ay sudah berada di hadapannya

"Ada yang bisa Ay bantu umi?"tanya Ay dengan lembut

"Em... Ay bisa nggoreng ikan?"tanya umi ragu karena umi tidak mau menantunya yang cantik ini lelah

Ay pun dengan semangat menganggukkan kepalanya, karena Ay sudah terbiasa untuk membantu bundanya seperti ini setiap pagi untuk menyiapkan sarapan

Mengingat itu Ay menjadi rindu dengan bundanya dan tanpa sadar Ay menangis. Mengetahui Ay menangis umi pun mendekati Ay dan bertanya

"Ay kenapa sayang?"tanya umi

"Ay hanya rindu bunda, umi"ucap Ay lembut seraya menghapus air matanya

Umi pun langsung memeluk Ay dengan sayang, karena umi sudah menganggap Ay seperti anaknya sendiri

Setelah sarapan pagi siap, Ay langsung pamit menuju kamar untuk bersiap-siap sekolah

.............

Tepat pukul 6.30 keluarga Alghafar selesai sarapan pagi

Saat melihat Ay akan membantu membereskan peralatan makan umi pun berkata

"Tidak perlu sayang, biar bibi saja"ucap umi

"Tap-"ucapan Ay terpotong

"Sudah lebih baik kamu berangkat sekolah diantar Arfan, ya kan fan?"tanya umi

"Hmm..."jawab Arfan dengan deheman dan langsung menyalimi tangan umi dan dan abi kemudian diikuti Ay

Mohon vote dan komen yaaaa😊

Aisyah HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang