part 9

486 21 0
                                    

Setelah perbincangan semalam, umi dan oma langsung merencanakan bulan madu untuk  Ay dan Arfan.

Dan pada hari ini Ay dan Arfan akan berangkat untuk berbulan madu di Bali seperti yang telah direncanakan oleh umi dan oma

Saat ini keluarga Alghafar sedang berada di bandara mengantarkan Ay dan Arfan untuk berbulan madu.

"Kamu baik-baik disana ya sayang. Oma pasti bakal  kangen banget sama kamu"ucap oma sedih sambil memeluk Ay dengan erat

"Iya oma"ucap Ay dengan lembut dan ikut memeluk oma dengan erat

"Kamu juga baik-baik ya Fan. Jagain istri kamu"perintah oma tegas

"Hmm"jawab Arfan dengan malas

"Kenapa sih cewek itu pinter banget nyuri hati oma sama umi. Awas aja lo gue bakal bikin lo menderita"batin Arfan sambil melihat Ay dipeluk umi dengan sayang

"Ya Allah dengan izin-Mu aku pergi dan dengan izin-Mu aku kembali"batin Ay setelah berpamitan kepada umi, abi, dan oma

..........

Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu akhirnya Ay dan Arfan sampai di Bali dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun

"Alhamdulillah. Terima kasih Ya Allah atas izin-Mu hamba bisa menjajakkan kaki di tempat yang hamba ingin kunjungi"batin Ay dengan tersenyum.

Kemudian datanglah seorang supir kuluarga Alghafar yang telah disiapkan oleh oma dan umi untuk mengantarkan kemana saja Arfan dan Ay akan pergi

"Maaf pak, buk saya terlambat" ucap Pak Budi sambil menunduk karena takut dengan tatapan tajam Arfan

"Hmm..." jawab Arfan dengan deheman kemudian langsung melenggang pergi menuju mobil tanpa memperdulikan Ay

"Em... maafkan mas Arfan ya pak"ucap Ay ketika melihat raut wajah supir yang bersalah

"Eh.. iya buk nggak papa kok"jawab Pak Budi sambil tersenyum kecut

"Panggil Ay saja pak"pinta Ay dengan tersenyum

"Tap-"ucapan Pak Budi terpotong

"Saya lebih suka dipanggil Ay pak" potong Ay saat mengetahui apa yang akan dikatakan oleh supir

"Iya A-Ay"ucap Pak Budi terbata-bata

Dan dijawab dengan senyum manis Ay

"Semoga Pak Arfan cepat berubah dengan adanya Ay" batin pak Budi saat melihat Ay masuk ke dalam mobil

...........

Setelah setengah jam perjalanan akhirnya Ay dan Arfan tiba di villa yang telah disewa oleh oma dan umi

"Terimakasih pak"ucap Ay setelah pak Budi membawakan semua barang ke dalam rumah

"Sama-sama Ay itu udah jadi tugas bapak"ucap pak Budi dan kemudian berjalan keluar dari villa

Setelah itu Ay berniat untuk pergi ke dapur namun deheman Arfan membatalkan niatnya

"Ehm.. Gue tau lo belum siap. Dan gue juga belum siap. Gue harap lo tau kalo gue cuma anggep lo orang asing di hidup gue"ucap Arfan dan kemudian pergi meninggal Ay

"Orang asing"ucap Ay pelan dan tanpa dikomando air mata Ay turun membasahi wajahnya

"Kamu nggak boleh sedih Ay, kamu harus yakin bahwa semua akan indah pada waktunya karena Allah selalu bersamu"batin Ay sambil menghapus air matanya dan tersenyum cerah untuk menutupi kesedihannya

Setelah itu Ay melanjutkan niatnya ke dapur untuk membuat makan malam

........

Sebenarnya Arfan tau kalau Ay menangis setelah mendengar ucapannya. Karena ia sempat mendengar isakan kecil sebelum memasuki kamar

"Apa yang gue lakuin bener?"batin Arfan sambil menatap pemandangan luar villa yang indah

"Aku kangen kamu Sandra"ucap Arfan dan tanpa diketahui Arfan, Ay ternyata mendengar ucapannya saat akan membuka pintu kamar

"Jadi wanita yang berhasil merebut hati mas Arfan itu namanya mbak Sandra"batin Ay sambil tersenyum kecut

Namun Ay langsung mengubah ekspresinya menjadi tersenyum cerah dan melanjutkan niatnya untuk mengajak Arfan makan malam bersama

Tok tok

Mendengar ketukan pintu Arfan langsung mengubah ekspresinya menjadi dingin

"Masuk"ucap Arfan

Setelah pintu terbuka muncullah Ay dengan senyum cerahnya

"Mas makan malamya udah siap. Makan bareng yuk mas"ajak Ay

"Hmm.."jawab Arfan dan pergi ke ruan makan meninggalkan Ay

"Semangat Ay"batin Ay untuk menyemangati dirinya sendiri dan berjalan menuju ruang makan untuk makan malam bersama Arfan

....... 

"Mas mau makan apa?"tanya Ay lembut

"Ikan"jawab Arfan singkat

Lalu mereka makan dalam diam karena itu memang tradisi saat makan

Setelah makan Arfan langsung masuk ke dalam kamar meninggalkan Ay yang sedang membersihkan meja makan

"Ya Allah hamba yakin Engkau pembuat skenario terbaik"batin Ay sambil melihat Arfan memasuki kamar. Tanpa dikomando air matanya membasahi wajah cantiknya

Setelah itu Ay masuk ke dalam kamar yang sama dengan Arfan karena memang hanya ada satu kamar di villa sebesar ini.

Saat membuka pintu, hal pertama yang Ay lihat adalah Arfan sedang membaca majalah bisnis dengan kaca mata minusnya membuatnya se.kin tampan di mata seorang Aisyah Humaira

"Tampan"batin Ay dan langsung menundukkan kepalanya karena pipinya terasa panas

"Heh.. lo itu mau masuk atau nggak"tanya Arfan ketus

Ay pun langsung mengangkat kepalanya dan menjawab

"Maaf mas, Ay mau masuk"jawab Ay sembari menutup pintu

Ay melihat sekeliling kamar dan berpikir dimanakah ia akan tidur. Arfan yang mengetahui itu langsung berbicara

"Lo tidur disini"ucap Arfan singkat

"Berdua mas?"tanya Ay antara kaget dan seneng

"Hmm.... Gue nggak mau dimarahin oma karena cucu kesayangannya sakit" jelas Arfan dan langsung tidur dengan membelakangi Ay

"Ooo.. iya mas"jawab Ay lembut

Ay bersyukur Arfan mulai menerimanya walaupun dengan paksaan umi dan oma

"Terimakasih Ya Allah"batin Ay sambil melihat punggung Arfan dari belakang.

Yeee gimana nii ceritanya?
Jangan bosen nunggu ceritanya up lagi yaa😂
Dan jangan lupa vote ya temen-temen😊😊😊
Assalmualaikum

Aisyah HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang