part 14

472 27 4
                                    

Setelah acara selesai, semua keluarga alghafar langsung pulang ke rumah untuk mengadakan syukuran kecil-kecillan sebagai ucapan syukur atas prestasi yang diraih oleh Ay.

Setelah menempuh waktu yang cukup lama,akhirnya krliarga alghafar tiba di rumah dengan selamat.

"Aduuh Ay, omah bangga banget punya cucu seperti kamu"ucap omah setelah turun dari mobil

"Selamat ya sayang atas prestasinya"ucap umi kepada Ay

"Terimakasih semuanya, Ay juga tidak bisa seperti sekarang tanpa dukungan dan dorongan Abi, Umi, Omah, dan Mas Arfan"ucap Ay dengan tersenyum manis dan dibalas oleh semuanya kecuali Arfan yang hanya diam menatap Ay

"EHM........"dehem Abi keras

"Eh.." kaget Arfan karena terlalu fokus menatap Ay

"Kamu nggak mau ngucapin apa-apa gitu Fan sama cucu Oma" goda Oma sedangkan yang digoda malah salah tingkah

"Apaan sih oma. Arfan masuk duluan"kata Arfan dan langsung pergi meninggalkan keluarga alghafar yang menatap dirinya heran

"Arfan-Arfan"gumam oma sambil geleng-geleng kepala

Mendengar gumaman oma membuat Abi, Umi, dan Ay terkekeh pelan. Setelah itu mereka bersama-sama masuk ke dalam rumah untuk mengadakan syukuran kecil-kecilan.

...........

Saat ini keluarga alghafar tengah besantai di ruang keluarga untuk mengobrol dan menonton tv bersama.

"Ehm..."dehem Oma yang membuat semua anggota keluarga alghafar memusatkan diri ke Oma.

"Kenapasih oma ck"decak Arfan

"Ada apa oma?"tanya Ay dengan suara lembutnya

"Kamu ini Arfan sama Oma kok begitu, tiru istri kamu itu baik banget sama Oma"sambil menatap lembut Ay

"Arfan buk-"ucap Arfan terpotongl ileh suara Abi

"Arfan"kata Abi pelan sehingga membuat Arfan langsung diam.

"Ah iya Ay, kamu mau lanjut kemana sayang?"tanya umi untuk mengalihkan suasana

"Ah iya sayang, Oma tadi juga mau tanya itu"kata oma

"Emm.. Ay masih bingung"kata Ay lirih

"Memangnya kenapa Ay?" Tanya Abi

"Ay takut, katrena sekarang Ay sudah menjadi istri, Ay takut nanti Ay malah terfokus dengan kuliah Ay dan malah melupakan tugas Ay sebagai seorang istri"jelas Ay dengan lembut

"Masyallah"batin mereka

"Ya udah kalo gitu kapan Oma punya cicit?"tanya oma yang membuat Arfan kelabakan sedanglan Ay hanya bisa menundukkan kepalanya

"Do'a in aja oma biar Arfan dan Ay cepet punya momongan"ucap Arfan sambil merangkul pundak Ay yang berada disampingnya sehingga membuat keduanya menegang.

"Jantung gue"batin Arfan

"Jantung aku"batin Ay

"Iya Fan, pasti Oma selalu berdo'a yang trrbaik untuk kalian. Ya sudah Oma mau tidur duluan"pamit Oma dan diikuti Abi dan Umi.

"Mas"

"Ay"

Paggil mereka bersama. Dan akhirnya mereka tertawa bersama. Dan hal itu tak luput dari pandangan Oma, Abi, dan Umi yang bersembunyi di lantai dua.

"Masyallah sungguh indah ciptaanmu"batin Arfan melihat Ay tertawa

"Terimakasih ya Allah"batin Ay

"Ayok ke kamar udah malem ini" ajak Arfan setelah keduanya berhenti tertawa dan dibalas Ay dengan menganggukan kepala karena Ay juga sudah mengantuk.

......

"Lo em... maksud saya kamu nggak gerah tidur dengan menggunakan hijab?"tanya Arfan melihat Ay yang mulai merebahkan tubuhnya

"Emm.. Ay-"ucapan Ay terpotong

"Maaf. Maafin saya"ucap Arfan dan langsung mendekap tubuh mungil Ay yang terisak dan mengelus pelan kepala Ay

"Hiks iya Ay maafin mas"ucap Ay pelan namun masih bisa didengar oleh Arfan

"Maaf " ucap Arfan sekali lagi dan mencium puncak kepala Ay dengan tulus dan mengangkat wajah Ay yang memerah kerena menangis

"Sekarang kamu nggak boleh nangis kecuali itu menangis bahagia"ucap Arfan kepada Ay dengan lembut

"Dan mulai sekarang mas akan belajar untuk mencintai istri mas yang cantik ini"ucap Arfan lagi sehingga membuat Ay tersenyum

"Dan Ay akan selalu mencintai mas"balas Ay dengan menatap Arfan lembut

"Mas buka jilbabnya ya?"izin Arfan dan dijawab dengan anggukkan kepala oleh Ay

"Bismillah"kata Arfan saat membuka jilbab Ay

Setelah jilbab Ay terbuka, Arfan langsung diam tanpa mengatakan apapun sehingga membuat Ay yang awalnya menunduk mulai medongakkan kepalanya untuk melihat Arfan

"Ma-"ucapan Ay terpotong

"Cantik" satu kata yang keluar dari mulut Arfan yang membuat kudua pipi Ay merona seperti namanya humaira yang berarti pipi yang kemerah-merahan

"Sekarang kita ambil wudhu dan sholat sunnah dulu ya humairaku" kata Arfan setelah sadar akan mencium kedua pipi Ay yang memerah dan berlari cepat ke dalam kamar mandi untuk menetralkan jantungnya.

Setelah itu biarkan Ay dan Arfan melaksankan kewajiban mereka dan meraih pahala dari Allah swt.

..........

"Humaira"paanggil Arfan dengan pelan seraya mencium gemas pipi Ay yang membuat sang empu terganggu tidurnya

"Egh.." Ay yang merasa terganggu tidurnya myali membuka matanya dengan pelan dan pertama yang Ay lihat adalah wajah Arfan yang tersenyum manis kepadanya

"Bangun sayang"ucap Arfan lagi.
Ay yang teringat kejadian semalam langsung menutup wajahnya yang memerah karena malu. Melihat itu Arfan langsung berusaha membuka tangan mungil Ay yang masih berusaha menutup wajahnya.

"Ay malu mas"cicit Ay pelan. Mendengar itu Arfanpun terkekeh pelan dan langsung menggendong Ay untuk mandi bersama.

"Aaaa..mas Arfan"saat tubuhnya melayang digendong oleh Arfan. Setelah itu mereka menunaikan kewajiban mereka sebagai seorang muslim yaitu sholat subuh.

"Assalmualaikum warahmatullah"
Setelah sesai berdo'a Arfan langsung memutarkan badannya ke belakang dan menyodorkan tangannya agar dicium oleh Ay, lalu Arfan mencium puncak kepala Ay dengan sayang.

Yeeeee gimana ceritanya?....
Masih lanjut nggk ini ceritanya😁😁😁
Maaf sebelumnya karena baru publis setelah sekian lama🙏🙏
Dan bagi yang udah like and komen part sebelumnya aku ucapin terimakasih atas dukungannya😊😊😊
Jangan lupa like yaaa😊😊
Asaalamualaikum dadaaa...
Kita bertemu lagi di part selanjutnya dengan cerita yang lebih menarik
Jangan lupa like dan komen ya temen2😊😊😊


Aisyah HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang