part 8

506 21 0
                                    

Satu bulan telah berlalu dan hari ini adalah hari dimana Ay akan melaksanakan UN untuk menentukan kelulusannya.

Setelah satu bulan sejak kejadian itu Ay mulai paham bahwa ia hanya dianggap orang asing olah Arfan namun ia akan tetap berusaha untuk mencintai Arfan karena Allah

Dan tanpa sepengetahuan Ay dan Arfan, umi telah mengetahui sikap putranya terhadap Ay yang kasar. Umi merasa sedih, beliau merasa tidak bisa mendidik putranya untuk menghormati dan menyayangi perempuan seperti dirinya

..........

"Ihh aku kesel banget deh sama yang bikin soal UN, masak bikin soal hot nggak pada mikir kali ya, udah otak cuma standar lagi" gerutu Adel sambil menghentak-hentakkan kakinya dan langsung menulungkupkan wajahnya dilipatan tangan

"Emangnya tadi malam kamu nggak belajar Del?"tanya Ay dengan suara lembutnya. Karena Ay tau pasti temannya ini bukannya belajar malah maraton drakor sampai malam

"Hehehe jadikan gini kem-" ucapan Adel terpotong

"Kemarin sore ada drakor bagus banget terus ya udah aku tonton "sambung Ay yang sudah hafal dengan tabiat sahabatnya ini

"Ihhh Ay, janji deh aku nggak bakal kayak gitu lagi"ucap Adel pupy eyesnya berharap Ay luluh dan tidak mendiaminya

"Jangan asal ucap janji Del, karena kita nggak tau kedepannya itu gimana"ucap Ay

"Assyyiap"ucap Adel sambil terkekeh

Setelah itu Ay langsung pulang ke rumah karena memang UN hari ini telah selesai

........

Setelah empat hari melaksanakan UN akhirnya pada hari ini Ay berhasil mengerjakan UN dengan lancar tanpa hambatan.

Saat memasuki rumah Ay langsung disambut dengan riuh tawa di ruang tamu. Dan ternyata hari ini adalah hari berkumpulnya keluarga besar Alghafar.

"Assalamualikum"ucap Ay dengan suaranya yang lembut

"Waalaikumsalam"ucap semua keluarga Alghafar

"Sini sayang"panggil umi. Ay pun langsung menghampiri umi dan menyalimi umi serta wanita tua yang duduk disamping umi

"Ooo ini ternyata yang namanya Ay, istrinya Arfan. Cantik sekali kamu sayang, udah cantik, sopan lagi paket komplet pokoknya"puji Oma Fatimah yang merupakan nenek Arfan

"Terimakasih nek. Nenek juga cantik"ucap Ay dengan senyum tulusnya

"Panggil saja Oma seperti yang lainnya ya"pinta oma dengan suara lembutnya

"Halah di belakang aja sok manis"batin Arfan yang melihat interaksi oma Fatimah dan Ay

Setelah itu oma Fatimah dan Ay terus membicarakan hal-hal yang menurut mereka menarik untuk diperbincangkan.

Umi yang melihat itupun tersenyum, karena tidak biasanya oma Fatimah bisa langsung akrab dengan orang yang baru dikenalnya

"Terimakasih ya Allah, Engkau telah mengirim Ay untuk menjadi cahaya di keluarga ini"batin umi sambil tersenyum dan melanjutkan tujuannya menuju dapur untuk memasak makan malam

........

Bintang mulai menghiasi indahnya langit malam dan waktu untuk makan malam pun telah tiba

Semua keluarga Alghafar langsung menuju ruang makan dengan semangat, Ay yang melihat itu pun ikut senang.

Namun saat akan berjalan menuju ruang makan, tiba-tiba Ay merasa tubuhnya ditarik dengan kasar oleh sesesorang dan ternyata pelakunya adalah Arfan

"Jangan harap gue bakal suka sama lo setelah lo bisa ngerebut hati oma dengan mudah"ucap Arfan sambil mengacungkan jari telunjuknya ke wajah Ay dan kemudian meninggalkan Ay.

"Ya Allah aku mencintainya karena-Mu, maka izinkan aku untuk menjadi bagian hatinya setelah-Mu"batin Ay dan langsung menghapus air matanya yang keluar tanpa dikomando

Saat sampai di ruang makan ternyata hanya tersisa satu kursi kosong yang letaknya berada ditengah-tengah oma dan Arfan

"Sini sayang duduk disamping oma"panggil oma dengan semangat

Keluarga besar Alghafar hanya bisa geleng-geleng dengan sikap oma. Namun mereka juga senang dengan kedekatan oma dengan Ay

"Iya oma"ucap Ay sambil tersenyum dan langsung menuju kursi yang berada di sebelah Arfan

Setelah itu mereka makan dengan diam karena memang itu adalah tradisi saat makan dikeluarga Alghafar

Lalu, satu-persatu keluarga besar Alghafar mulai meninggalkan kediaman Assidiq karena waktu yang telah menunjukkan pukul 22.00

Dan di ruang makan hanya tersisa umi, abi, oma, Arfan dan juga Ay. Mereka sedang bercanda tawa menceritakan kejahilan Arfan saat kecil. Dan tiba-tiba

"Kamu kan udah cocok Fan jadi ayah, kamu kapan ngasih nenek cicit seperti sepupumu yang lain? oma juga kepingin cicit dari kamu"ucap oma yang membuat Ay dan Arfan terkejut dengan permintaan oma

DEG

Jantung Ay berdegup dengan kencang begitu juga dengan Arfan.

"Iya sayang, umi juga mau cucu dari kalian"ucap umi kepada Arfan

"Iya"ucap Arfan singkat karena memang Arfan tidak suka dengan topik yang sedang dibicarakan

Ay pun terkejut dengan jawaban Arfan yang di luar dugaannya

"Janji?"tanya umi dengan antusias

"Hmm..."jawab Arfan dengan deheman

Mendengar jawaban Arfan umi dan oma langsung berpelukan sedangkan abi hanya tersenyum kecil

"Ya Allah kuserahkan semuanya kepada-Mu"batin Ay menunduk

"Gue ngelakuin ini karena umi dan oma"batin Arfan

"Ya Allah berilah selalu kebahagiaan untuk Ay" batin umi sambil tersenyum melihat Ay

Yeeeee up lagi😁😁
Maksih kak udah baca
Jangan lupa vote yaaa

Aisyah HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang