Enjoy your merri-go-round~
[moon]
"Namjoon!! Tangkap anakmu! Dia bisa mengacaukan kue pernikahannya, Kim Namjoon!" Jane berteriak di tengah keramaian tamu yang masih menunggu dimulainya acara. Namjoon tidak memiliki pilihan selain mematuhi perintah sang ratu hidupnya jika tidak ingin terkena sanksi menyakitkan. Jane tidak bisa ikut mengejar Jimin karena ia sedang sibuk mengatur dekorasi ruangan dan penataan hidangan. Ditambah lagi, Jane memakai stiletto yang membuatnya kesulitan untuk berlari. Terpaksa Namjoon harus melebarkan langkahnya, menyusul Jimin yang berlari cepat dengan kaki kecilnya sambil membawa pistol mainan. Padahal, Jane sudah berpesan pada Jimin agar duduk tenang menunggu sampai acara selesai. Boleh bermain, tapi tidak berlarian. Tapi, Jimin hanyalah malaikat kecil yang belum bisa mengolah pesan dengan sempurna. Meski sudah rapi dengan tuksedo dan dasi kupu-kupunya, Jimin tetap bersemangat untuk menghasilkan keringat di acara pernikahan yang indah itu.
"Aah! Ayah akan menangkapku!" teriak Jimin sambil tertawa. Bukannya berhenti saat sang ayah memanggil, Jimin malah semakin gesit menghindari sang ayah. Hingga akhirnya, tubuh Jimin menabrak seseorang. Jimin tidak sempat mendongak saat tubuhnya diangkat oleh orang itu.
"Kakak Jungkook!" Jimin mengangkat tangannya tinggi-tinggi karena senang. Jungkook mengernyit gemas melihat wajah gembul Jimin yang dipadukan dengan gaya rambut kelimis.
"Sudah tampan tapi kenapa berlarian seperti anak ayam begitu?"
"Itu lihat! Ayah mengejarku. Aku takut. Ayah seram sekali." Jawab Jimin sambil menunjuk Namjoon yang mendekati mereka. Jimin melingkarkan lengannya di leher Jungkook. Menenggelamkan wajahnya dalam ceruk leher Jungkook. Berpura-pura takut.
"Syukurlah kau datang di waktu yang tepat, Jungkook-ah. Jika terlambat sedikit, mungkin ruangan ini sudah menjadi kapal pecah."Jungkook terkekeh mendengar ucapan pamannya itu. "Iya, Paman. Maafkan kami yang terlambat. Ayah harus mengantarkan ibu ke rumah sakit sebentar."
"Kenapa ibumu? Sakit lagi?"
Jungkook tersenyum, "Tidak. Ada janji temu. Pemeriksaan rutin saja. Kondisi ibu harus tetap dijaga."
Namjoon mengangguk mengerti. Keadaan menjadi aman sejak kedatangan Jungkook. Jungkook cukup lihai dalam meladeni dan mengawasi Jimin yang jahil dan aktif. Jungkook tidak melarang Jimin untuk bersenang-senang, tapi jika Jimin sudah mengarah pada hal-hal yang berbahaya, dengan cepat Jungkook menariknya dan mencegah kekisruhan. Dengan begitu, Namjoon bisa lebih leluasa bercengkrama dengan tamu undangan yang hadir. Yoongi pun mengambil peran yang sama. Menyambut dan bercengkrama dengan tamu undangan yang menunggu dimulainya acara pernikahan Seokjin dan Yunhee.Ya. Akhirnya, Seokjin dan Yunhee memutuskan untuk mengikat hubungan mereka dengan tali yang lebih kuat. Tali pernikahan.
Acara sudah dimulai. Namjoon dan Yoongi, serta istri-istri mereka duduk bersama di satu meja. Hanya satu anggota mereka yang belum terlihat."Kemana Hoseok?" tanya Hyera pada Yoongi.
"Sepertinya kesiangan."Hyera berdecak kesal. "Kebiasaan sekali. Kan tadi sudah kuingatkan padamu untuk membangunkannya. Kenapa tidak kau lakukan?" Hyera mengomel dengan suara tertahan, agar tidak didengar orang banyak.
"Kenapa aku yang diomeli?" protes Yoongi. Jane menyikut Yoongi, bermaksud memberi peringatan agar tidak membuat keributan di acara sakral ini. Yoongi memutar bola mata dengan malas.
Ditengah pengucapan sumpah pernikahan, tiba-tiba pintu masuk utama terbuka, membuat semuanya terdiam dan secara bersamaan menoleh ke arah pintu. Terlihatlah Hoseok yang sudah berpakaian rapi, tapi rambut masih berantakan tersenyum kikuk sambil membungkuk meminta maaf. "Maaf, silakan dilanjutkan." Ujarnya sambil terkekeh malu. Beberapa tamu tersenyum sambil menggeleng tak habis pikir. Sementara Seokjin memberikan kode pada Hoseok untuk segera duduk karena ia akan melanjutkan sumpah.