Jimin tengah selesai mandi, ia sudah membuat sarapan dan berniat membangunkan Tuannya. Sejak pagi ia tidak melihat Tuannya.
Tok tok tok.
"Tuan? Sudah pagi, anda bisa telat jika tidak bangun."
Hening. Tidak ada respon, apa Tuannya tidak mendengar? Atau masih tertidur, berhubung Tuannya sangat sibuk, pasti sangat kurang waktu istirahatnya.
Jimin memberanikan diri untuk membuka pintu kamarnya, danㅡkosong. Pasti sudah berangkat. Melihat kamar Jungkook yang berantakan, Jimin langsung merapihkan kamarnya.
Setelah selesai, ia menengok ke nakas yang berada di samping kasur Tuannya. Terdapat maps biru dan ponsel disitu.
Ponsel? Wah, pasti tertinggal. Apa maps itu juga tertinggal?
"Sepertinya benar tertinggal. Aku akan menyusulnya ke sana." Lirih Jimin. Ia mengambil maps dan ponsel itu dan membawanya ke kantor Jungkook.
Oh, sebelum itu, Jimin juga membawa bekal untuk Jungkook, pasti belum makan pagi.
Disisi lain. Pagi Jungkook saat ini sangatlah tidak baik, buruk telak. Ia terus mengingat kejadian malam itu, kejadian dia dan Jimin.
Berciuman.
Meremas bokong padat Jimin.
Menciumi perpotongan Jimin.
Membuat Jimin mendesah.
Dan yang terakhir, Jungkook berakhir bermain solo di kamar mandinya sambil menyebut nama Jimin.
Ia pikir setelah itu, ia akan melupakan kejadian itu. Tetapi kenapa makin terpikirkan? Astaga. Jungkook gila. Jungkook gila karena Jimin, si maid cantik nan montok barunya.
Karena hal ini, Jungkook menjadi engan bertemu maidnya itu, ia malu. Mengingat semalam ia bermain solo dan menyebut nama Jimin.
"Argh! Ini tidak benar! Aku bisa gila jika seperti ini terus!"
Jungkook menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya dengan perlahan, mencoba merilekskan pikirannya. Setelah merasa tenang, Jungkook kembali mencari maps yang ia bawa dari rumahnya. Danㅡ
"Well damn! Berkasnya tertinggal dinakas!"
Jungkook kembali mengerang frustasi, surai hitam panjangnya ia acak kasar. Hari ini memang sangat menjengkelkan.
Tok tok tok.
"Permisi, Pak."
"Silahkan masuk."
Setelah Jungkook menjawab, seorang lelaki tertubuh tegap dan tinggi masuk dengan membawa beberapa maps ditangannya, itu adalah sekertaris Jungkook. Cha Eunwoo.
"Ada apa?"
"Ada beberapa berkas yang harus kau kerjakan, Jung. Berkas ini untuk meeting besok, dan kau harus menandatanginya sekarang, sekaligus mengecek ulang apakah ada koreksi lagi," Eunwoo memang sekertaris Jungkook, tapi karena Eunwoo juga sahabat Jungkook sejak orok, jadi ia tidak harus menggunakan bahasa formal. Itu juga Jungkook yang meminta.
"Ck, ya-ya, sekarang pergilah, aku sedang pusing," Eunwoo terkekeh pelan melihat sahabatnya yang frustasi, kasihan.
"Pusing adalah runitasmu, Jung. Oh, kau bisa mengambil libur sekitar satu sampai tiga hari, biar aku yang menggantikanmu. Kau juga perlu waktu libur," ucap Eunwoo dan diangguki oleh Jungkook, lalu Eunwoo keluar dari ruangan Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
submissive maid | kookmin
Hayran KurguJimin yang hanya ingin bekerja, namun malah terjebak dengan majikannya, Jeon Jungkook.