"Andai aku punya sedikit bubuk keberanian, mungkin aku bisa bersamanya."
-Guanlin-
Sudah lebih dari tiga bulan aku hanya bisa melihatnya dari jauh, melihatnya tertawa bersama teman-temannya, menyanyi ataupun mengeluh karena dosen membuatnya kesal. Anggaplah aku seperti seorang stalker karena nyatanya memang benar aku adalah stalker dari Park Chaeyoung, gadis cantik dengan seribu pesona. Aku tak melebihkan hal itu karena aku pun heran bagaimana saat ia hanya diam dan bernapas sudah sangat cantik, kupikir Tuhan menciptakannya dalam suasana hati yang bagus.
"Sampai kapan kau akan melihatnya begitu?" tanya Jaehwan Hyung padaku yang jelas-jelas anak jurusan teknik, tapi sering mampir ke jurusan seni musik hanya untuk melihat seorang Park Chaeyoung dewi jurusan seni musik.
"Mungkin sampai mati," jawabku asal.
"Benar kata Seungwoo kau gila."
Kini Jaehwan Hyung ikut bergabung duduk di sampingku, tapi jelas perhatiannya berbeda. Aku memandang bidadariku sedangkan dia fokus dengan sheet musiknya.
"Hari ini ada yang menyatakan cinta pada Chaeyoung." Perkataan Jaehwan Hyung memang bukan hal baru karena beberapa kali aku juga melihatnya sendiri, beginilah susahnya jika jatuh hati pada idola kampus.
"Apa diterima?" Jaehwan Hyung menggeleng pelan. Setidaknya aku hanya bisa bernapas lega.
"Jangan senang dulu pria itu memang ditolak, tapi apa kau tahu alasan dia menolaknya?" Tentu saja tidak, kan aku tak melihatnya.
"Memang apa?"
"Dia mengatakan bahwa dia menyukai orang lain." Haruskah aku mundur? Tapi, bisa saja dia berbohong kan agar para namja itu tak mendekatinya.
"Dia mungkin berbohong."
"Sepertinya tidak, kau lihat lelaki setinggi menara Eiffel dengan telinga lebar itu? Dia selalu menjemput Chaeyoung. Kupikir dia lelaki yang disukai Chaeyoung." Tak perlu diberitahu aku pun tahu hanya saja hubungan mereka bukan seperti hubungan sepasang kekasih.
"Setidaknya dia bukan kekasihnya." Ini lebih seperti menghibur diri sendiri dan Jaehwan Hyung hanya mencibir ku.
"Itu hanya masalah waktu aku yakin tak lama lagi mereka akan berkencan, aku bisa merasakan bahwa lelaki itu menyayangi Chaeyoung." Baru saja Jaehwan Hyung diam, aku melihat lelaki itu mencubit pipi Chaeyoung Noona lalu mengusak rambut Chaeyoung Noona tak lama kemudian merangkul Chaeyoung Noona untuk pergi.