"Kau tak ingin makan?" tanya Felix pada Bangchan yang hanya mengaduk-aduk bubur miliknya.
"Apa Park Saem tak akan menjengukku?" tanya Bangchan yang masih saja berada di runah sakit.
"Dia ijin hari ini. Kata Eomma dia sakit." Rasa khawatir menyelimuti Bangchan, lelaki itu takut bahwa gurunya itu terluka akibat insiden kemarin.
"Apa parah?"
"Molla, aku di rumah appa dari kemarin," kata Felix.
"Apa terjadi sesuatu di antara kalian?" tanya Felix yang merasa bahwa ada yang aneh dengan guru dan temannya itu.
"Aku membuat kesalahan," kata Bangchan.
"Mwoga, dia sudah tahu kalau kau sengaja membuat masalah agar dia merusak kencannya?" Bangchan berdecak ia bahkan lupa dengan kesalahannya yang satu itu. Kini ia memikirkan bagaimana jika gurunya itu tahu hal itu juga?
"Yak kenapa diam saja? Apa dia sudah tahu?" tanya Felix lagi.
"Ani, dia tak tahu," jawab Bangchan masih mengaduk-aduk buburnya.
"Lalu apa? Aku tahu Chaeyoung Noona sangat sering marah, tapi kau pasti tahu bahwa marahnya hanya sebentar. Kau hanya perlu membelikannya makanan dan dia tak akan marah lagi padamu. Tak perlu khawatir."
"Aku mengatakan perasaanku padanya," kata Bangchan dengan lemas ketika mengingat penolakan gurunya setelah ia menyatakan perasaannya kemarin.
"Mwo? Kau gila? Otakmu terjatuh? Atau kau salah minum obat? Kau benar-benar bodoh," cerca Felix padahal dia sudah mengatakan pada Bangchan bahwa dia hanya boleh menyatakan cinta saat lelaki itu sudah menanggalkan seragam SMA-nya.
"Ya! Bukankah aku sudah mengatakan kau hanya bisa mengatakannya saat lulus sekolah? Aish benar-benar bodoh." Kali ini Felix sebagai tim sukses BangChae benar-benar kesal.
"Mau bagaimana lagi? Aku terbawa suasana kau tak tahu betapa cantiknya dia saat melihatku dengan wajah khawatir, aku tak bisa menahan diri."
"Tentu saja aku tahu! Aku melihatnya setiap hari aku bahkan melihatnya memakai hotpant, tapi aku sama sekali tak pernah tergoda."
"Itu karena dia noona-mu." Felix menghembuskan napas kasar lalu menatap Bangchan.
"Dia pasti menolakmu," kata Hyujin.
"Bagaimana kau tahu?"
"Pertama karena wajahmu seperti orang yang sedang patah hati. Kedua karena noona tak pernah mau berkencan dengan muridnya. Dia punya obsesi untuk menjadi guru yang profesional." Bangchan membuat kesalahan fatal sekarang pasti gurunya itu akan menjauhinya tak akan peduli lagi padanya.
"Sekarang bagaimana? Dia tak akan peduli lagi padaku," runtuknya kesal. Baginya sekarang dia sudah tak memiliki
"Tidak, dulu Jaemin mengatakan cinta, tapi mereka masih baik-baik saja, mereka masih saling bicara dan bercanda," kata Felix mengingat dulu ia dan Jisung menjadi saksi penolakan dari Chaeyoung pada Jaemin. Dan dia sangat yakin kakaknya itu akan bersikap profesional.
Sebelum akhirnya dia mendapat sebuah pesan dari Chaeyoung.
"Tapi, sepertinya itu tak sama denganmu," kata Felix lalu menunjukkan pesan dari wali kelas mereka sekaligus kakak perempuannya.
Chaeyoung Noona
Bagaimana keadaan Chan?
Apa dia sudah membaik?"Kenapa dia tak mengirim pesan langsung kepadaku?" tanya Bangchan dengan kesal hingga membanting sendoknya.
"Kenapa? Tentu saja karena pengakuan bodohmu itu. Dasar bodoh. Sekarang aku harus jawab apa?" tanya Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roseanne And her Lover
Fiksi PenggemarCerita one/two shot rose with random Idol