Jungkook menikmati beer yang ada di depannya untuk merayakan pernikahan yang batal bersama teman-temannya. Ia terus berusaha terlihat baik-baik saja saat ia terus saja memikirkan Rosé yang mendorongnya untuk pergi ketika ia sangat yakin gadis itu akan menerimanya.
Dia membuka kembali pesan yang dikirim Rosé padanya.
Lupakan aku
Lupakan aku? Aku juga ingin, tapi kau begitu egois membuatku semua pikiran dan hatiku hanya tentangmu.
"Jungkook-ah, kau tak terlihat senang," Jungkook tersenyum kecil.
"Kau tak suka ayahmu membatalkan pernikahannya?" tanya Namjoon lagi.
"Tentu saja aku suka, aku hanya memikirkan hal lain," katanya memaksakan untuk tersenyum.
"Kau bisa mengatakannya pada kami Kook, kami bisa membantumu." Seokjin selaku yang tertua menawarkan bantuan, tapi Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Aku tak yakin kau bisa membantuku Hyung," katanya memutar gelasnya.
"Memang masalah apa?" tanya Hoseok yang biasanya banyak tingkah kini tenang bak anak kecil yang sudah diberi permen.
"Rosé."
"Roje? Siapa? Calon ibu barumu?" Pertanyaan Taehyung tentu membuat yang lain bereaksi keras.
"Bukan, dia orang paling jahat yang pernah kutemui."
"Dan orang yang kau cintai."
"Sayangnya iya." Jungkook tertawa kering lalu meminum beernya kembali.
"Kau sedang patah hati rupanya," kata Hoseok.
"Sudahlah tak penting, aku akan melupakannya dan semua akan kembali seperti biasa," katanya lagi-lagi dengan senyum palsunya dan temannya pun tak begitu mempermasalahkan karena mereka tahu Jungkook tak butuh hiburan dari mereka.
"Dimana Jimin hyung? Dia bahkan tak menjemputku kemarin?" tanya Jungkook saat ingat manusia pendek itu tak ditemukan dimana pun.
"Ah sehari sebelum kau sampai dia mendapat telepon. Dan dia langsung buru-buru pergi entah kenapa aku juga tak tahu," jelas Taehyung.
"Ah dia belum menelpon ya?" tanya Namjoon.
"Sudah dia menelponku untuk meng-handle pekerjaannya sementara waktu."
"Memang terjadi sesuatu padanya?"
"Ya, pacarnya kecelakaan."
"Maksudmu gadis yang sempat memutuskannya itu?" tanya Seokjin.
"Ya mereka sudah kembali bersama tepat sebelum kecelakaan." Jungkook yang tak terlalu mengerti hanya diam.
"Benarkah aku tak tahu. Kalau begitu perlukah kita menjenguknya?" tanya Namjoon.
"Tak masalah jika kau ingin pergi ke Melbourne," kata Yoongi lalu meminum beernya sementara itu Jungkook yang mendengar kota Melbourne teringat kembali pada sosok Rosé yang membuatnya patah hati.
"Apa parah?" tanya Seokjin.
"Sepertinya begitu katanya kekasihnya dan teman kekasihnya masih belum sadarkan diri walaupun operasi mereka dikatakan berhasil."
"Operasi hanya berhasil jika pasiennya bangun dan sembuh," kata Jungkook yang teringat dulu ibunya juga dikatakan operasinya berhasil, tapi nyatanya beliau harus pergi darinya.
"Tapi, mungkin dia akan baik-baik saja karena orang yang dicintainya menemaninya tak seperti ayahku," katanya lalu meminum beernya kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
