Part 14 - Suara di tengah hujan ~Jeritan

706 76 7
                                    

Author : Ayu Tyas
Cast :
- Saint Suppapong
- Perth Tanapon
- Another cast of LBC Series
- Another cast of KissBoysTH
- OC (Original Character)
- OOC (Out of Character)
Genre : Drama, Angst, Gore(?), Hurt/Comfort, Family, Friendship, Romance, Smut(?)
Rating : R - NC
Length : Chaptered/Series

Peringatan!!! 🔞

Part ini mengandung konten, muatan dan cerita dewasa. Untuk anak di bawah usia 18 tahun, dimohon untuk tidak membacanya.

*****

Catatan :

Alur yang digunakan pada part ini adalah alur campuran. Di mohon untuk memperhatikan keterangan yang tertulis. 🙏

*****

Author Pov

Buk..

"Mmphh.. Ahh.. "

Suara desahan Plan terdengar memenuhi apartemen Mean yang sebelumnya terasa sunyi.

Tangan kecilnya mendorong tubuh Mean dengan kuat hingga tubuh besar itu membentur pintu kamar dengan cukup keras. Bibir manisnya menciumi setiap jegkal bibir Mean tanpa terlewat satu bagianpun.

"Enghh.. "

Mean mencoba untuk mengimbangi ciuman dari mantan kekasih kecilnya itu. Tangan besarnya merengkuh tubuh Plan untuk semakin rapat, menempel pada tubuhnya yang kini bersandar pada pintu. Bibirnya dengan senang hati terbuka untuk menyambut lidah Plan yang menari lincah di dalam mulutnya yang terasa hangat.

Suara cumbuan, decakan lidah serta desahan keduanya terdengar samar di bawah suara hujan yang turun membasahi langit kota Bangkok malam ini.

"Mmphh.. Mean~"

Plan melepaskan ciumannya pada bibir Mean. Kepalanya kini berpindah dan bersandar lemas pada bahu lebar Mean dengan kedua tangannya yang mengalun indah di leher.

Tangan Mean, menyelinap masuk pada celana Plan yang kancingnya telah dia buka entah sejak kapan. Jari-jarinya meremas bongkahan pantat Plan yang begitu lembut di bawah sentuhan tangannya yang sedikit kasar. Jemarinya bergerak, menggoda bagian belakang tubuh Plan hingga sang empunya merasa geli sekaligus nikmat secara bersamaan.

"Enghh.. Masukan tolong.. Itu gatal.. Ahh.. "

Plan menunggingkan sedikit tubuhnya ke belakang dengan tubuh bagian atas yang tetap bersandar pada dada bidang Mean.

Wajahnya memandang Mean dengan kabut gairah. Tangannya yang kecil juga bergerak untuk mencengkram kemeja Mean dengan kuat.

"Mmphhh.. Ahhhh"

Desahan Plan terdengar sangat keras begitu keinginannya di penuhi langsung oleh Mean.

Meski dengan posisi yang sedikit sulit. Mean tetap menahan tubuh bagian atas Plan untuk bersandar pada dada bidangnya, sementara tubuh dan tangannya maju untuk memberi pijatan kecil pada bagian tubuh bawah Plan.

"Enghh.. Lagi, tambah lagi.. "

Dua jari Mean kini telah masuk sempurna pada lubang belakang Plan yang berkedut menghisap jemarinya masuk semakin dalam.

Mean mulai menggerakkan jemarinya di dalam sana dengan gerakan pelan. Menusuk, memutar dan terkadang menggaruk hingga membuat Plan terbang menuju langit tertinggi.

This is Our Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang