Part 19 - Puncak amarah ~Gun Napat

575 90 17
                                    

Author : Ayu Tyas
Cast :
- Saint Suppapong
- Perth Tanapon
- Another cast of LBC Series
- Another cast of KissBoysTH
- OC (Original Character)
- OOC (Out of Character)
Genre : Drama, Angst, Gore(?), Hurt/Comfort, Family, Friendship, Romance, Smut(?)
Rating : R - NC
Length : Chaptered/Series

Summary :

Setiap peristiwa pasti memiliki alur cerita yang berbeda. Entah itu berakhir bahagia atau sedih, pasti tetap ada pelajaran yang bisa diambil darinya.

Jangan pernah menghakimi orang lain. Mereka yang menurutmu jahat, belum tentu sejahat yang kamu pikirkan. Bisa jadi kamulah penjahat sesungguhnya. Bercermin-lah terlebih dulu, sebelum menyuruh orang lain bercermin. ~Ayu Tyas

*****

Peringatan!!! 🔞

Part ini mengandung konten, muatan dan cerita yang dipenuhi adegan kekerasan. Untuk anak di bawah usia 18 tahun, dimohon untuk tidak membacanya. Segala adegan dan tindakan dalam cerita, bukan untuk ditiru!!

*****

Author Pov

"Argh, sial!!"

Perth memaki marah, ketika laju mobilnya harus terhenti, karena lalu lintas yang padat.

Jarak mereka dengan alamat rumah yang dikirimkan Title sudah sangat dekat, tapi padatnya lalu lintas di sore hari ini menghambat perjalanan mereka. Jam pulang kerja dan tentu saja, jalanan kota Bangkok akan sibuk.

Drt.. Drt..

Satu pesan masuk ke dalam ponselnya.

Perth menyempatkan diri untuk membuka pesan dari nomor yang tidak dia kenal itu.

Matanya membola terkejut begitu melihat pesan itu ternyata berisi foto Saint -tentu saja Gun yang mengirimkan pesan tersebut. Dalam foto itu, wajah manis Saint terlihat penuh luka lebam dengan darah yang sudah mengering di beberapa bagian wajahnya.

"Apa-apaan ini?! Berengsek!!!"

Seru Perth dipenuhi emosi yang meluap.

Tangannya bahkan sampai memukul kemudi sebagai bentuk pelampiasan.

"Phi Gun??"

Mark juga ikut memperhatikan. Dia terlihat sangat kaget dan masih belum percaya bahwa semua itu adalah perbuatan Gun. Alisnya bahkan sampai bertaut dan membuat keningnya berkerut.

"Tolong katakan padaku, bahwa semua ini bukanlah perbuatanmu, Phi~"

Harapnya di dalam hati.

Gun yang dikenal Mark selama ini, adalah sosok pria baik yang begitu menyayangi adiknya. Pria pendiam yang polos, humoris dan juga kekanakan.

Hati Mark serasa diremas kuat begitu mendapati kenyataan ini.

Perth langsung menginjak pedal gas, begitu jalanan di depannya sudah mulai lancar kembali. Mobilnya mulai melaju dengan kecepatan penuh, meninggalkan mobil Mean dan Plan yang mengikuti mereka dari belakang.

Tiga jam berlalu dengan sangat lambat untuk Perth. Tetapi pada akhirnya, mereka bisa sampai juga di rumah keluarga Gun.

"Perth, tunggu. Phi Title mengatakan bahwa kita harus pergi bersama-sama"

This is Our Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang