Part 9 - Indentitas yang mulai terungkap ~Siapa dia?

833 96 9
                                    

Author : Ayu Tyas
Cast :
- Saint Suppapong
- Perth Tanapon
- Another cast of LBC Series
- Another cast of KissBoysTH
- OC (Original Character)
- OOC (Out of Character)
Genre : Drama, Angst, Gore(?), Hurt/Comfort, Family, Friendship, Romance, Smut(?)
Rating : R - NC
Length : Chaptered/Series

Summary :

Rahasia adalah sesuatu yang di sembunyikan. Cerita di baliknya tentu saja berbeda-beda.

Jika kamu memutuskan untuk membongkar rahasia yang kamu temukan, kamu tentu harus siap dengan apa yang mungkin akan terjadi ke depannya. Seseorang mungkin saja akan terluka, dan kamu tidak akan pernah bisa untuk mencegahnya. ~Ayu Tyas

*****

Author  Pov

Perth memandang malas ke arah dua orang sahabatnya yang kini sedang sibuk menyantap sarapan mereka, di rumah besar keluarga Tanapon.

Plan dan Title sama sekali tidak terganggu dengan tatapan Perth. Mereka sudah lebih dari terbiasa melihat ekspresi mengerikan bocah berusia 18 tahun itu. Mereka tetap menikmati sarapan mereka dalam diam, seolah ada dinding pembatas yang mereka pasang, sehingga wajah marah Perth tidak tertangkap di mata mereka.

“Phi, kalian menggangguku di pagi hari hanya untuk menumpang sarapan di rumahku?”

Tanya Perth dengan malas.

Hari ini adalah hari Sabtu, Plan dan Title libur tidak ada jadwal kuliah. Sementara Perth memang sudah tidak memiliki kegiatan belajar setelah ujian akhir sekolahnya selesai.

Sarapan di rumah Perth, adalah rencana besar Title. Pria itu terlalu malas untuk sarapan di rumah besarnya seorang diri, dan berinisiatif mengajak Plan untuk mengganggu Perth meski hari masih pagi. Plan tentu saja setuju, tidak ada sarapan di apartemennya jika dirinya tidak beranjak untuk membuatnya sendiri. Menurutnya lebih baik sarapan di rumah orang lain, tanpa perlu repot mengeluarkan tenaga dan menghabiskan bahan makanan di dalam kulkasnya.

Jadi, di sinilah mereka berdua berada sekarang. Di rumah besar kediaman Tanapon.

Sebelum membangunkan Perth, mereka berdua meminta asisten rumah tangga Perth untuk menyiapkan sarapan. Asisten rumah tangga Perth yang memang sudah mengenal keduanya, tentu saja menuruti perintah sahabat tuan mudanya itu dan membuat sarapan dengan segera.

Keduanya kemudian beranjak ke lantai dua, tempat di mana kamar Perth berada. Setelah melewati lorong panjang, mereka menemukan pintu kamar Perth yang masih tertutup rapat dengan suara aneh pemiliknya yang menggema di sepanjang lorong tersebut. Sebagai sesama pria, mereka berdua tentu saja bisa menebak apa yang sedang Perth lakukan di dalam sana, dan muncullah ide jahil Plan untuk mengganggu kegiatan Perth pagi itu.

“Ohoii, kami tidak berniat mengganggumu. Kami berdua justru membantumu untuk sadar dan kembali pada kenyataan”

Jawab Plan dengan sangat santai.

Perth memutar matanya malas, mendengar jawaban Plan.

Jelas saja, yang mereka lakukan mengganggu Perth. Kenyataan? Oh, ayolah. Perth tentu saja lebih suka berada di dalam mimpinya lebih lama, karena hanya di dalam mimpinya lah, Perth bisa bertemu dengan Saint -pria yang begitu dia rindukan, tanpa merasa takut akan apa yang terjadi nantinya.

“Tidak, aku ke sini bukan hanya untuk menumpang makan di rumahmu. Ada yang ingin aku katakan juga”

Title membuka suara di sela-sela mulutnya yang masih sibuk mengunyah makanan.

This is Our Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang