Part 1

1.7K 66 12
                                    

Hello everyone! Setelah menyelesaikan FF sebelumnya, rehat sejenak dan kemudian menemukan ide untuk cerita ini. TAPI, Sebelum memutuskan cerita ini sebenarnya agak dilema untuk FF yang akna naik cerita , berikut :

 TAPI, Sebelum memutuskan cerita ini sebenarnya agak dilema untuk FF yang akna naik cerita , berikut :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengen vote, tapi ga tau kenapa yakin untuk mengangkat yang COMMITMENT . Secara keseluruhan sampai beberapa bulan ke depan akan menulis TaengSic, karena dari kemarin "menyimpan" cerita menarik mereka. 

Tapi apakah ada yang ingin tau teaser CAPTAIN ? , please comment ....

-------------------------------------------------

*alarm ringing*

" Taeyeon! Wake up! "

" . . . . "

" Taeyeon, kau harus segera berangkat, nanti kau bisa ketinggalan bus. "

" Ne, eomma. "

- - - - - - - - - -

" Selamat pagi, nona. "

" . . . "

" Mr. Jung sudah menunggumu. "

" Yes, I knew. "

- - - - - - - - - -

Pagi itu menjadi pagi yang sibuk seperti biasanya, Taeyeon menjalani hari menjadi seorang bartender dan dengan profesi itulah Ia menemukan seorang yeoja yang kini menguasai ruang di hatinya. Kisah cintanya itu berawal saat namja muda ini melihat seorang yeoja berjalan masuk ke cafe tempat Ia bekerja. Pandangannya tak lepas dari yeoja berambut coklat tua itu dan Ia mulai bersiap mengambil kertas order yang dibawa oleh salah satu pelayan cafe.

" Biar aku saja."

Pelayan cafe itu terkejut saat Taeyeon mengambil kertas order yang berisikan pesanan milik yeoja muda itu. Dengan cepat Ia membuatkan pesanan yeoja muda itu dan Ia mengambil spidol untuk menuliskan sesuatu di cup take away kemudian menutupnya dengan beberapa lembar tisu agar tidak dibaca oleh pelayan yang mengantar minuman itu. Selama pelayan cafe membawa gelas itu sampai kepada yeoja yang memesannya, Taeyeon tidak berhenti memperhatikan yeoja itu dan ketika yeoja itu menerima gelas, wajah Taeyeon sangat bersemangat.

Yeoja itu meletakan tisu yang melingkari gelas dan Ia terkejut saat melihat tulisan pada gelasnya itu. Ia terdiam sejenak dan melihat ke arah meja bartender. Ia mendapati seorang namja sedang merapikan tumpukan gelas seperti biasanya. Ia terdiam dan mencoba untuk mengabaikan tulisan di gelas itu. Namun, seolah memanggil, yeoja itu melihat gelas di hadapannya dan kembali memikirkan siapa yang menuliskan kata-kata itu. Ia mengambil tisu dan menuliskan sesuatu di atasnya sebelum pergi dari cafe itu.

Taeyeon melihat yeoja itu beranjak dari kursinya dan langkah kakinya pun mulai mendekat ke tempat yeoja itu duduk. Ia masih tersenyum dan tak sengaja melihat tisu yang ada di atas meja. Perlahan Ia mengambil tisu itu dan senyumnya semakin lebar. Ia menyimpan tisu itu dan kembali bekerja.

Pertemuan singkat itu, membawa keduanya ke dalam hubungan yang serius, namun permasalah mulai muncul ketika hubungan itu belum juga sampai kepada orangtua mereka.

" Apakah kau tidak mau membawa ku menemui orangtua mu ? "

" Aku ingin. "

" Lalu kapan ? "

" Aku belum tahu. "

" Wae ? "

" Ani. Aku akan membawamu menemui mereka secepatnya. "

Taeyeon menunda waktu pertemuan antara orangtuanya dengan yeoja yang Ia cintai hanya karena perbedaan latar belakang ekonomi. Ia tidak ingin jika orangtuanya melarang hubungan itu. Ia melihat ke arah yeoja di sampingnya dengan sangat dalam dan keduanya semakin mendekat.

chu~

Malam itu, menjadi malam yang panjang dan sumber masalah lain bagi keduanya. Yeoja muda itu hanya memandangi jendela kamarnya dan memainkan ujung selimut yang menutupi tubuhnya.

" Apa kau baik-baik saja ? "

" . . . "

" Kau mengkhawatirkan sesuatu ? "

" Tae, apakah kau bisa menjaga hal ini ? "

CommitmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang