Part 10

545 47 0
                                    

Jika saja Taeyeon tidak berhasil membuktikan dirinya sudah sukses, pasti saat ini aku bisa melihat anakku menikah dengan kepala bagian intelijen ini. Aku mengenal baik keluarga Kwon, mereka merupakan keluarga terpandang dan aku yakin jika Jessica menikah dengan Yuri, Ia akan lebih bahagia.

" Bagaimana pesta hari ini Mr Jung ? "

" Semua berjalan lancar, hanya saja aku masih mengharapkan jika kau yang berada di sana bersama Jessica. "

" Tidak masalah siapapun yang berada di sana pasti sudah yakin bisa membuat Jessica bahagia, Mr Jung. "

" Mungkin. Aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk Jessica. "

" Bagaimana dengan Krystal ? "

" Krystal seharusnya ada di dekat sini atau mungkin dia sedang menemui teman-temannya. "

Entah mengapa pikiran ku mulai terbuka dan ingin mengenalkan Krystal pada Yuri. Mungkin hal itu adalah rencana yang bagus agar aku bisa membanggakan Krystal dengan rekan bisnis ku.

Tak berapa lama berbicara dengan Yuri, aku melihat Krystal berjalan ke arah ku dan aku tidak membuang kesempatan ini.

" Krystal. "

" Ne, appa. "

" Perkenalkan, ini Kwon Yuri. "

" Annyeonghaseyo. "

- - - - - - - - - -

Selain menatap Yuri dengan mata indahnya yang sangat tajam, Krystal tak lupa untuk memperhatikan penampilan Yuri secara keseluruhan dan tak sengaja Ia melihat bagian dalam jas Yuri yang menyimpan senjata api. Setelah menganalisa hal tersebut, Krystal hanya tersenyum dan melihat ke arah salah satu temannya dengan menganggukan kepala.

Malam panjang itu berhasil dilalui Taeyeon dan Jessica, keduanya kini tinggal dalam satu rumah. Jessica merasa sangat bahagia dengan hal itu, akhirnya Ia bisa selalu bersama Taeyeon. Meskipun Ia belum lulus kuliah, pihak kampus mengizinkan Jessica untuk melangsungkan pernikahan dan meminta Jessica untuk segera menyelesaikan tesisnya. Selain itu, pihak kampus juga meminta pada Jessica untuk tidak memiliki bayi sebelum lulus dari kampus. Mesti terlihat berat karena calon bayi itu sudah berada dalam diri Jessica, Ia tetap menyanggupi permintaan dari kampus.

" Finally, we are here. "

" Ne, Tae. "

" Gomawo Jess. "

Taeyeon memeluk Jessica sangat erat dan di malam yang sama, Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga Jessica. Saat bahagia bertemu dengan kegelisahan, namja yang terbiasa menguatkan dirinya itu menangis di pelukan pasangan hidupnya. Ia seolah sudah dihantui rasa bersalah dengan menutupi hal yang membuatnya bisa seperti ini.

- - - - - - - - - -

Keesokan harinya, Taeyeon membuka matanya dan Ia melihat Jessica masih tertidur di sampingnya. Tak ingin membangunkan yeoja cantik itu, Taeyeon perlahan beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur. Ia mengambil susu dari kulkas sambil membaca pesan singkat di ponselnya. Wajah bahagia Taeyeon terpancar pagi itu, beberapa temannya mengirimkan ucapan selamat dan foto pernikahan semalam.

Mencoba untuk membangunkan Jessica secara halus, Taeyeon menyalakan televisi di ruang keluarga yang berdekatan dengan kamar mereka.

" South Korea Intelligence for Drugs berhasil mengamankan seorang warga negara asing Amerika yang sedang menunggu pengiriman narkotika melalui pelabuhan....... "

Taeyeon menyimak berita itu dengan sangat detail dan Ia ingin mengetahui tempat yang sudah tidak aman untuk melakukan pengawasan. Tak berapa lama, Taeyeon mendapatkan pesan singkat dari Sooyoung agar lebih berhati-hati saat mengawasi kurir mereka. Taeyeon langsung menghapus pesan singkat dari Sooyoung dan Ia berjalan ke kamarnya. Ia tersenyum kecil saat melihat Jessica masih tertidur, Ia paham jika yeoja itu sangat bersahabat dekat dengan tempat tidur.

" Sica-ya. "

" . . . . "

Taeyeon duduk di samping Jessica dan Ia memperhatikan yeoja itu. Ia menyingkap beberapa helai rambut yang menutupi wajah Jessica dan kini Ia bisa melihat wajah dingin dari Ice Princess itu. Ia menggerakan tangannya dan mengusap wajah Jessica dengan perlahan. Merasa ada sentuhan hangat diwajah dinginnya, perlahan Jessica membuka matanya dan tersenyum saat melihat Taeyeon ada di hadapannya. Meskipun pada awalnya Jessica merasa malu karena Taeyeon melihat wajahnya saat bangun tidur, kini Ia melingkarkan tangannya di leher Taeyeon dan menariknya.

chu~

Jessica memberikan morning kiss untuk Taeyeon dan Taeyeon mulai membuat kesimpulan jika menikah adalah hal yang paling membahagiakan, terlebih dengan orang yang dicintai. Setelah bermanja ria di pagi hari, Taeyeon dan Jessica bersiap-siap untuk pergi ke department store. Karena Taeyeon membeli rumah itu dalam keadaan semi-furnished, kini Ia membiarkan Jessica untuk membeli beberapa peralatan rumah yang diperlukan.

Saat berjalan ke halaman rumah, Jessica melihat garasi mobil yang masih tertutup. Ia menunggu Taeyeon mengeluarkan mobil dan yang ada di kepala yeoja itu adalah Taeyeon hanya memiliki satu mobil. Namun, saat garasi terbuka, mata yeoja itu terbuka lebar, Ia melihat dua mobil terparkir di dalam dan salah satu mobil memiliki nomor polisi dengan tanggal lahir dirinya.

" Tae..... "

" Sebelum ayahmu memintanya, aku sudah membeli mobil ini. Tapi, aku harap kau tidak menggunakannya saat aku masih bisa mengantarmu. "

Jessica hanya bisa tersenyum bahagia dan tidak menyangka dengan apa yang dilakukan namja berwajah innocent itu. Ia semakin penasaran dengan pekerjaan yang ditekuni Taeyeon saat ini. Meskipun rasa penasarannya cukup besar, Jessica tidak pernah mau menyinggung tentang hal itu, Ia tidak ingin Taeyeon merasa risih. Tak berapa lama, keduanya pun berangkat menuju salah satu department store di Seoul.

Penampilan Taeyeon sangat berbeda saat masih berpacaran dengan Jessica, kini namja itu terlihat sangat berkharisma dan membuat Jessica sedikit khawatir jika akan ada yeoja yang mencoba mendekat. Kaos putih berlapis jaket jeans hitam, celana jeans hitam dan sneakers putih, benar-benar membuat penampilan Taeyeon sempat menarik perhatian yeoja di sekitarnya.

" Tae. "

" Ne, yeobo. "

" Aku mulai khawatir jika sedang berjalan bersamamu. "

" Wae ? "

" Banyak sekali yeoja yang memperhatikanmu. "

" Aigo, sica-ya. "

Jessica mulai menunjukan duckface dan membuat Taeyeon langsung merangkul Ice Princess itu di depan banyak orang. Perlahan Taeyeon mendekat ke telinga Jessica dan berbisik.

" Jika kau khawatir, maka jangan lepaskan genggaman tanganmu. Aku akan selalu menggenggamnya dimanapun kau berada. "

" Tae . . . "

Duckface itu dengan mudah berubah menjadi wajah yang memerah dan senyum yang membuat mata indah Ice Princess itu melengkung.

" Saranghaeyo My J. "

Tak membalas ucapan itu, Jessica langsung memeluk Taeyeon sangat erat dan pastinya membuat yeoja yang sedari tadi memperhatikan Taeyeon patah hati. 

CommitmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang