" Don't fall for him. "
Kata-kata itu terus berputar-putar di kepalaku bahkan di luar kendali ku, air mata ku menetes lagi. Ingatan ku kembali membawa ku pada saat dia menggenggam tangan ku di depan para tamu undangan acara malam tadi.
Aku memberhentikan mobil namja ini di depan rumahnya dan melihat rumah yang cukup besar. Aku mengalungkan tangannya dipundak ku dan membantunya berjalan.
" Irene."
" Ne, oppa. "
" Gomawo. "
Aku hanya terdiam menundukan kepala ku dan kembali membawanya masuk ke rumah.
" OMO! Mr Kim, apa yang terjadi dengan mu ? "
" Ah, annyeonghaseyo, mianhae, bisakah kau menolong ku membawanya ke sofa ? "
" Ah ne, unnie. "
Aku bisa menebak jika yeoja itu adalah asisten di rumah ini.
" Aku akan mengambil air untuk membersihkan lukanya. "
" Ne. "
Sorot matanya mengisyaratkan kecemasan dan aku bisa mengerti itu. Tak berapa lama yeoja itu kembali dan memberikan ku kain serta air untuk membersihkan luka Taeyeon.
" Mr Kim, bukannya aku tidak sopan, tapi aku sudah menunggumu sejak tadi, aku mohon izin karena ibu ku sedang sakit, jadi aku harus ke rumah sakit. SinB sudah tertidur sejak tadi. "
" Ah, silahkan, kau bisa meninggalkan ku, aku baik-baik saja. "
" Ne, gomawo Mr Kim. "
Yeoja itu tersenyum pada ku sebelum meninggalkan rumah. Kini suasana di rumah sangat hening dan aku hanya fokus membersihkan luka di pelipis namja ini.
" Tunggu, aku seperti mendengar SinB menangis. "
Dia berlari dengan tak sempurna ke arah kamarnya dan aku bisa mendengar jika ada tangisan anak kecil dari dalam. Dia keluar membawa anak kecil itu dalam pelukannya dan seolah terhipnotis aku seperti terbawa pada masa-masa yang ku impikan. Dimana aku bisa melihat pendamping hidup ku kelak membawa anak ku.
" Mianhae, Irene. "
" Lucu sekali, dia sangat mirip dengan Jessica unnie. "
Lagi, aku memperhatikan wajahnya yang mulai bisa tersenyum saat melihat anaknya sendiri. Entah apa yang terjadi, anak itu mengarahkan tangannya kepada ku seraya meminta untuk menggendongnya. Aku melihat Taeyeon seperti mengizinkan hal itu terjadi dan perlahan aku memberanikan menggendong anak kecil untuk pertama kalinya.
Eomma . . .
- - - - - - - - - -
Di sebuah rumah yang sangat besar, sepasang kakak adik sedang melindungi diri satu sama lain. Jessica tak berhenti memeluk Krystal yang sedari tadi menjadi pelampiasan emosi ayahnya.
" Appa, hentikan. "
" Kau benar-benar membuatku malu! "
" Appa... "
" Soo Yeon, dengarkan aku baik-baik, jika kau masih ingin melihat adikmu baik-baik saja, berpisahlah dengan namja itu! "
Sehentak Jessica menatap Mr Jung dan menangis di depan namja yang membesarkannya itu.
" Mwo ? Apa kau tidak memikirkan bagaimana nasib anak ku ?! "
" Bawa SinB bersama mu. "
" Bukan kami yang membuatmu malu, tapi dirimu sendiri, Appa. "
" . . . "
" Apa nanti kata keluarga Mr Kim ? Apa kau sudah sanggup menanggung malu ? Bahkan kepada publik Korea jika mereka tahu aku harus berpisah dengan Taeyeon ? "
" Kau sudah lebih dulu membuat ku malu, Soo Yeon ! "
Krystal mengeratkan pelukannya pada Jessica seolah tak ingin jika Jessica terpancing emosi. Mr Jung membawa Jessica dan Krystal ke dalam kamar agar keduanya tak bisa lari. Sebelum meninggalkan mereka, Mr Jung mendekati wajah Jessica dan menatapnya serius.
" Aku akan mengurus semuanya dan kau harus mengikuti semuanya. "
" . . . "
" Aku-ingin-kau-menikah-dengan-Kwon-Yuri. "
Mr Jung mengunci kamar Krystal dan pergi meninggalkan rumah. Jessica menangis sejadi-jadinya setelah mendengar ucapan Mr Jung.
Krystal memeluk Jessica sangat erat, Ia tak ingin siapapun menyakiti Jessica, meskipun orang itu adalah ayahnya sendiri.
" Unnie, mianhae, karena melindungiku, Tae oppa harus menerima ini semua. "
" Gwaenchana Soo Jung, Taeyeon adalah namja yang bertanggung jawab, dia tidak ingin appa menganggap mu mempermalukannya di depan umum. "
" Aku sudah membuatmu susah, unnie. "
" Aniyo, jangan berbicara seperti itu Soo Jung. Aku dan Taeyeon bisa melewati ini semua, kau harus percaya. Dia adalah namja yang tepat untuk ku. "
Jessica memeluk Krystal dan memejamkan matanya. Ia teringat jika belakangan ini hubungannya dengan Taeyeon sedikit renggang karena kesibukannya. Jessica menyesali hal itu dan Ia juga menyesali jika tidak bisa menjadi tempat bercerita untuk Krystal.
Mianhae Tae . . .
.
.
.
.
.
.
.
Jadi gimana tuh ceritanya SinB manggil Irene "eomma" ?
Partnya udah panjang pake banget, ngalahin Lonely dan CEO Girls, apakah harus kita sudahi saja cerita ini ? kkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Commitment
FanfictionSiapapun tidak bisa memprediksikan kapan rasa cinta itu akan datang. Siapapun juga tidak bisa memprediksikan dengan siapa rasa cintanya itu akan diserahkan. Dan siapapun, tidak bisa memprediksikan bagaimana keadaan setelah rasa cinta itu hadir. Tida...