Setelah dugaan Krystal terbukti bahwa Wendy mengalami masalah, Krystal langsung membuka ponselnya dan Ia mengirimkan pesan pada Mr Liu untuk mengirimkan team undercover agar bisa mengelabui black pearl.
Taeyeon memperhatikan kedua orang itu sangat santai saat mendekati Wendy dan Ia juga melihat namja itu berinteraksi dengan black pearl.
" Krystal, apa yang sedang mereka bicarakan ? "
" Dua orang itu adalah tim khusus dalam organisasi ku. Namja itu bernama Donghae oppa dan yeoja itu bernama Irene unnie. Mereka akan memainkan peran sesuai dengan keadaan. "
" Apakah mereka selalu berhasil ? "
" Sejauh ini tidak ada satupun badan intelijen yang berhasil mendapatkan informasi data pribadi mereka. "
" Apakah Jessica tahu jika kau sangat pintar ? "
" Jika suatu saat dia mengetahui hal itu, aku sudah tahu siapa yang menceritakan semua itu. "
Saat akan kembali melihat ke arah Wendy, Taeyeon terkejut karena Wendy sudah lepas dari black pearl dan berjalan menjauh bersama Irene.
" Sebaiknya kau menghampiri Wendy dan aku akan kembali bersama Irene unnie. "
" Kau berhutang untuk menceritakan siapa itu black pearl. "
" Ye. Aku akan menceritakannya nanti. "
Taeyeon keluar dari sela-sela bangunan dan berjalan seperti biasa mendekat ke arah Wendy. Ia berbisik kepada Irene untuk memberi informasi tentang Krystal.
" Irene-ssi, Beverly menunggumu di cafe. "
Tanpa menjawab Taeyeon, Irene langsung berjalan lebih cepat dan meninggalkan Wendy bersama Taeyeon. Keduanya masuk ke mobil dan segera pergi dari lokasi. Taeyeon melihat wajah Wendy yang hanya melamun dan sedikit pucat.
" Wae ? "
" . . . "
" Apa kau memikirkan sesuatu ? "
" Ani. "
" Kau mengkhawatirkan sesuatu ? "
Wendy menundukan kepalanya dan terdiam. Taeyeon mencoba untuk memberikan ruang pada Wendy dan tetap fokus menyetir. Sesampainya di lobby apartment, Wendy langsung keluar dari mobil tanpa mengucapkan satu katapun pada Taeyeon. Karena merasa aneh, Taeyeon keluar dari mobil dan berlari ke arah Wendy. Namun, kakinya seolah terhenti dan membiarkan Wendy menghilang dari pandangannya. Saat masih memperhatikan Wendy masuk ke dalam apartment, tanpa disadari Taeyeon, seseorang memperhatikan Taeyeon dari jarak yang tidak cukup jauh. Selama beberapa menit, Taeyeon baru menyadari hal itu dan Ia melihat ke arah seorang yeoja yang sedari tadi memperhatikannya.
- - - - - - - - - -
Hari ini aku merasa sangat senang sekali bisa berbagi cerita dengan Tiffany, aku juga bisa mendengar apa saja yang sudah terjadi pada kehidupan dan karirnya. Meskipun aku harus bersedih karena sebentar lagi dia akan pindah ke Amerika.
" Sica-ya, aku harap kau bisa berkunjung nanti saat aku sudah pindah. "
" Ne. Aku akan berkunjung. "
" Mungkin kau bisa sekaligus berlibur. "
" Ne, nanti akan ku bicarakan dengan Taeyeon. "
" Jessie."
" Ne ? "
" Apa kau tidak bercanda ? "
" Maksudmu ? "
" Apa mobil itu milik Taeyeon ? "
" Wae ? "
" He is not only rich, but he is very very very rich."
Aku hanya bisa tersenyum saat Tiffany mengatakan hal itu. Taeyeon keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah ku, entah mengapa hari itu aku melihatnya sangat berkarisma, bahkan sempat membuat ku terdiam sejenak.
Dia berjalan ke arah ku dan perasaan ku seolah kembali seperti saat pertama kali kami bertemu. Entah apa yang akan terjadi jika pada hari itu aku menolak untuk menemui namja berwajah kekanak-kanakan ini. Mungkin dia sudah menjadi seorang K-Idol yang didekati dan banyak yeoja yang mengangguminya.
" Annyeonghaseyo, Tiffany noona. "
" Tae, kau sangat berbeda sekali. Aku rasa Jessica benar-benar merawatmu dengan baik. "
" Ne. "
" Fany-ah."
Taeyeon hanya tersenyum dan melihat ke arahku. Tanpa berlama-lama, aku memutuskan untuk segera kembali ke rumah lagipula Tiffany harus segera mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke Amerika.
- - - - - - - - - -
Setibanya di rumah, Taeyeon berlari ke pintu Jessica dan membuka pintu mobil. Heran dengan sikap Taeyeon, Jessica pun terdiam saat sudah keluar dari mobil dan bersandar di pintu mobil. Ia menatap Taeyeon sambil tersenyum dan begitu pun Taeyeon. Cukup lama saling menatap satu sama lain, Taeyeon membuyarkan tatapan Jessica dengan menjulurkan sedikit lidahnya dan menariknya kembali.
" Ya. "
" W-wae ?"
Jessica memukul lengan Taeyeon sambil tertawa dan Taeyeon membalasnya dengan pelukan. Jessica menenggelamkan kepalanya dalam pelukan Taeyeon dan tangannya melingkari pinggang Taeyeon sangat erat.
" Mianhae. "
" . . . . "
" Aku sudah menghabiskan waktu ku hanya untuk bekerja. "
Seolah bisa membaca pikiran Jessica tadi pagi, Taeyeon meminta maaf karena saat ini Ia lebih sibuk bekerja dibandingkan dengan menghabiskan waktu bersama Jessica. Sementara itu, Jessica hanya terdiam dan Ia memejamkan matanya untuk beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Commitment
FanfictionSiapapun tidak bisa memprediksikan kapan rasa cinta itu akan datang. Siapapun juga tidak bisa memprediksikan dengan siapa rasa cintanya itu akan diserahkan. Dan siapapun, tidak bisa memprediksikan bagaimana keadaan setelah rasa cinta itu hadir. Tida...