Setelah melewati masa-masa kritis di rumah sakit, akhirnya Taeyeon bisa kembali ke rumah bersama Jessica. Di hari ketujuh setelah kepulangannya, Taeyeon kedatangan Sooyoung di rumahnya. Sooyoung bermaksud untuk meminta Taeyeon berhenti bekerja dan mulai usaha yang baru.
" Tae, bisakah kita bicara di luar rumah ? "
" Ne. "
Sooyoung tidak mungkin membicarakan hal sensitif seperti itu di dalam rumah, selain itu Jessica berada di sekitar ruang tamu.
" Tae, aku tidak tahu apa yang mengganggumu. "
" . . . "
" Aku hanya ingin mengatakan padamu, berhentilah bekerja untuk ku. "
" Wae?"
" Aku tidak ingin duniaku ini menyakitimu. "
" Apa maksudmu ? "
" Tae, kau harus berhenti. Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan. "
" Soo, kau mengerti .... "
" Aku mengerti, aku sangat mengerti. Tapi aku mohon berhentilah. "
" . . . . "
" Ini bukan masalah seberapa banyak materi yang akan kau berikan untuk Jessica. Ini masalah keselamatan mu dan kebahagiaan yeoja itu. "
" Soo . . . "
" Tae, ada serigala besar yang siap memburu kemana pun kau pergi. "
" . . . "
" Beruntungnya, you have a guardian angel. "
" Mwo ? "
Sooyoung mengajak Taeyeon berjalan keluar rumah dan Ia memastikan Jessica tidak melihat dari dalam rumah. Ia mengeluarkan ponselnya dan memberikan rekaman percakapannya pada Taeyeon.
" What's wrong, Wendy ? "
" Aku ingin menanyakan tentang Taeyeon. "
" Dia baru saja pulih. Wae ? "
" Ani. Aku hanya ingin menanyakan hal itu. "
" Oh, ne. "
" Sooyoung-ssi. "
" Ye ? "
" Aku rasa kau perlu berhati-hati, bahkan kau perlu memberikan proteksi khusus untuk Taeyeon. "
" Wae ? "
" Baru saja black pearl mengirimkan ku email sekaligus penawaran untuk bekerja sama. "
" Mwo?! "
" Dia ingin mengetahui data pribadi Taeyeon yang sampai saat ini masih terkunci. "
" . . . "
" Tapi kau tidak perlu khawatir. Aku bukanlah seorang pengkhianat. Sekalipun dia mengancam untuk memberitahu keluarga ku tentang pekerjaan ini. Aku merasa aku memiliki prioritas lain. "
" . . . "
" Aku ingin melindungi Taeyeon. "
" Wendy . . . "
" Aku tahu ini terdengar gila. Tapi aku mohon dengarkan aku. Ini demi kebaikan keluarganya juga. "
" Aku akan menghubungimu lagi. Saat ini aku sedang berada di rumah sakit. "
" Ne, gomawo, Sooyoung-ssi."
Taeyeon menjauhkan ponsel Sooyoung dari telinganya dan matanya tak berhenti berkedip. Sooyoung bisa mengerti perasaan Taeyeon melalui ekspresi wajahnya.
" Tae. "
" Wae ? "
" . . . "
" Wae ? Wae geunyeoga geuleohgehabnikka? "
" Molla. "
" Oppa.."
" Ye ? "
" Maukah kau menemuiku besok pagi di stasiun ? "
" Apakah kau akan pergi ? "
" Ne. "
" Aku harap kau mengerti mengapa aku menginginkan berhenti. "
" . . . "
" Aku tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi."
" Soo, jika aku berhenti, bagaimana caranya aku menghidupi Jessica ? "
" Tae!"
" . . . "
" Jessica mencintaimu dengan hatinya, bukan dengan segala materi yang ada. Apa kau lupa dengan apa yang kau berikan padanya sebelum kau seperti ini ?!"
" . . . "
" Kau hanya memberikannya hatimu! "
" . . . "
" Tae, kau sudah membayar seluruh hutang mu, bahkan kau memberikan ku lebih. Aku mohon berhentilah. "
" Soo, kau tahu bagaimana Mr Jung melihat ku. Kau tahu bagaimana dia memandangku. "
" . . . "
" Baiklah jika kau ingin aku berhenti, tapi ada satu hal yang ingin ku minta darimu. "
" Katakanlah. "
" Biarkan aku menjadi bagian dari investor klub malam mu. "
" Kau gila, Tae. "
" Selebihnya aku akan memulai usaha ku sendiri. "
Sooyoung menatap Taeyeon dengan penuh keraguan. Sementara Taeyeon membalas Sooyoung dengan tatapan yang sangat yakin.
" Aku akan menyimpan apa yang sudah kau berikan pada ku ke dalam investasi gila mu ini. "
Deal with it.
KAMU SEDANG MEMBACA
Commitment
FanfictionSiapapun tidak bisa memprediksikan kapan rasa cinta itu akan datang. Siapapun juga tidak bisa memprediksikan dengan siapa rasa cintanya itu akan diserahkan. Dan siapapun, tidak bisa memprediksikan bagaimana keadaan setelah rasa cinta itu hadir. Tida...