Part 8

511 52 6
                                    

Sooyoung tersenyum dan Ia meminta bodyguardnya untuk membawa satu buah koper.

" Tae, aku tahu, ini bukan duniamu. Tapi jika memang benar kau ingin menikah dengan yeoja itu dan membutuhkan bantuanku. Aku bisa memberikanmu semua ini. "

Sooyoung membuka satu buah koper yang berisi beberapa jam tangan mewah, kunci mobil dan cheque book.

" Pilih yang kau suka dan tulis nominal yang kau butuhkan untuk menikahi yeoja itu. "

" Ani, Soo. Maksudku, aku ingin bergabung dan memulainya dari awal. "

" This is not your world. Aku khawatir kau akan gagal. "

" Aku akan mencoba. "

" Tae, jika kau gagal, maka bisnis ini akan diketahui publik. "

" Tapi aku . . . "

" Begini saja, ku beritahu padamu. Kau ambil semua yang kau inginkan, lalu kau bekerjasama dengan ku untuk menjaga keamanan bisnis ini. Tugasmu hanya selalu mengikuti kemanapun kurir ku pergi dan memantau dari kejauhan. Jika dia memberikanmu tanda ada yang mencurigakan, dia akan meletakan barang bawaannya dan kau harus menyimpannya dengan baik sampai ada orang lain yang mengambilnya. "

" Tugasku hanya menyimpan benda itu ? "

" Ne. "

Sooyoung menjulurkan tangannya, namun Taeyeon seolah masih ragu akan hal itu, Ia melihat kedua mata Sooyoung dan perlahan tangannya mulai bergerak untuk menjabat tangan Sooyoung.

" Welcome to Moonlight. "

- - - - - - - - - -

Sudah dua hari namja itu tidak menemuiku, bahkan dia belum membalas pesanku sejak terakhir kali kita bertemu. Aku khawatir jika dia akan lari dari tanggung jawabnya. Aku mengusap perutku yang sudah sedikit bersahabat. Meskipun aku tahu ini adalah kesalahan terbesarku, tapi entah mengapa aku sangat menyayangi calon bayi di dalam perutku ini.

" Soo Yeon. "

Suara appa membuyarkan lamunan ku dan aku bergegas membukakan pintu kamar untuknya.

" Ne, appa. "

" Turun sebentar. "

" . . . . "

Aku mengikuti langkah kaki namja yang sudah membesarkan ku dan saat menuruni anak tangga terakhir, aku melihat seorang namja menghadap ke pintu keluar. Namja dengan pakaian yang sangat rapi, bertubuh tegap.

Siapa namja itu ?

Wajah appa tampak berubah dan dia meminta ku untuk memanggil namja itu.

" Nuguseyo ? "

" Annyeonghaseyo. "

KAU ?!

- - - - - - - - - -

Mr Jung berhasil dibuat terkejut dengan kedatangan namja yang berusaha keras untuk menikahi anaknya. Namja itu datang dengan berpenampilan sangat mewah dan rapi. Bahkan, Mr Jung berhasil dibuat takjub dengan mobil yang digunakan oleh namja itu. Mercedes Benz AMG GT C Roadster 50 Edition di parkirkan tepat di depan rumah pengusaha terkaya di Korea itu. Kacamata hitam menghiasi wajah imut namja itu dan jam tangan Rolex Submarine melingkar di pergelangan tangannya.

Sadar jika Mr Jung melihat ke arahnya, namja itu melepaskan kacamata hitamnya dan berjalan menghampiri Mr Jung. Senyum merekah di wajahnya tak henti Ia berikan pada orang yang pernah menantangnya itu.

" Annyeonghaseyo, Mr Jung. "

" Apa aku tidak sedang bermimpi ? "

" Aku rasa ini terlalu siang untuk masih terjebak dalam mimpi. "

" . . . . "

Tidak bermaksud sombong, namja itu hanya ingin membuktikan pada orang terkaya di Korea untuk tidak merendahkan seseorang. Mr Jung membawa namja itu masuk ke rumah dan Ia memanggil Jessica.

Buah tak jauh dari pohonnya, Jessica pun memberikan reaksi yang sama saat melihat namja yang menjadi kekasihnya itu memiliki penampilan yang seratus delapan puluh derajat berbeda. Mr Jung mempersilahkan namja itu untuk duduk dan ketiganya diselimuti keheningan saat ini.

" Jadi, apa kau sudah merasa ini adalah waktu yang tepat ? "

" Ne. Seperti yang kau katakan padaku waktu itu. Aku sudah datang di waktu yang tepat dan bisa mendapatkan kembali anakmu. "

Mr Jung hanya bergumam dan Ia bersandar di sofa.

" Apa yang kau kerjakan sampai kau bisa bangkit dari kehidupanmu ? "

" Aku belajar dari kesalahan dan motivasiku. "

" Apa motivasimu ? "

" Motivasiku adalah . . . "

" . . . . "

Taeyeon melihat ke arah Jessica dan Ia tersenyum.

" Motivasiku adalah menikah dengan Jung Soo Yeon. " 

Jawaban itu membuat Mr Jung tertawa dan menepuk tangannya beberapa kali dan tak berapa lama Ia menatap Taeyeon dengan serius.

" Apa yang akan kau berikan pada anak ku ? "

" Apa yang kau inginkan ? "

" Rumah ? "

Tanpa sepenggal kata, Taeyeon mengeluarkan kunci rumah dan meletakannya di atas meja.

" Mobil ? "

Lagi, Taeyeon mengeluarkan kunci mobil lainnya selain mobil yang Ia gunakan saat ini.

" Jaminan kehidupan yang setara dengan saat ini ? "

Taeyeon menatap Mr Jung dan menggenggam tangan namja separuh baya itu.

" She will be happy more than you ever see. "

CommitmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang