2. Hidung Bangir Bak Seludang

26 1 0
                                    

"Kalian ingin tahu mengenai Njupuk Metu, bukan? Akan kujelaskan."

"Njupuk Metu merupakan program tahunan yang hanya ada di Lentera Nusantara. Dicetuskan oleh Kak Fernando Ambada, Ketua OSIS angkatan pertama Lentera Nusantara. Beliau membuat Njupuk Metu agar kita semua dapat berbagi sesama, karena tidak semua orang seberuntung kita yang mampu bersekolah. Dengan cara yang bisa dikatakan 'unik' Kak Fernando menyusun Njupuk Metu dengan begitu istimewa."

Mereka semua mendengarkan penurutan Nindya dengan saksama.

"Seperti ini prosedurnya. Pertama, masing-masing kelas akan diminta 3 pasang relawan, 3 pria dan 3 wanita. Kemudian kalian akan didandani oleh tim penata rias dari OSIS semenarik mungkin, setelah itu kita semua akan berkumpul di auditorium, lalu proses pelelangan dimulai."

"Pelelangannya sama seperti pelelangan pada umumnya, siapapun boleh menawar, dan penawar dengan harga tertinggi boleh memilikinya selama 3 hari. Memiliki dalam artian breakfast, lunch or even dinner date, dan lain sebagainya. Garis bawahi, bukan menjadi hak milik."

"Njupuk Metu akan diadakan satu minggu dari sekarang. Ada pertanyaan?"

Seorang gadis berkacamata mengangkat tanganya. "Bagaimana jika subjek dan penawar ternyata memiliki ketertarikan satu sama lain? Maksudku, saling menyukai."

Nindya tersenyum mendengar pertanyaan yang diajukan gadis berkacamata tersebut. "Kuberitahu sesuatu. Kak Fernando sudah menikah dengan wanita bernama Kak Sanya... subjeknya ketika Njupuk Metu."

Mereka terbelalak. Sebesar itu peran Njupuk Metu di sekolah ini. Berbagi, kejujuran, dan pasangan. Tidak diherankan lagi mengapa alumni masih suka mengunjungi Lentera Nusantara untuk melihat jalannya Njupuk Metu. Benar-benar daya tarik yang luar biasa!

"Hey, masalah hati tidak ada yang bisa memaksakannya, bukan? Jadi, apapun bisa terjadi, tidak ada yang tidak mungkin. Sekarang kalian bisa mengikutiku, kita akan School Tour."

"Oh, besok aku minta perwakilan kelas menemuiku untuk memberikan nama calon relawan, bisa?"

Mereka serempak menjawab "bisa".

***

School Tour selesai. Semua muris diperbolehkan mengisis perut mereka dengan memakan bekal maupun membelinya di kafe atau swalayan di lantai dasar, namun sudah harus kembali masuk kelas 30 menit setelahnya untuk merundingkan siapa yang akan menjadi relawan dari kelas mereka untuk Njupuk Metu.

Letta dan Keyla memutuskan untuk membeli sesuatu di kafe karena mereka tidak membawa bekal makanan dari rumah.

"Kau mau apa?"

"Sepertinya batagor di sana menggiurkan." Keyla mengikuti pandangan mata kembarannya, sepasang suami istri tengah sibuk melayani pelanggan mereka yang kelaparan dengan batagor yang memang benar telihat menggiurkan.

"Akan kupesankan. Kau pergi beli minum untuk kita berdua."

Letta mengangguk kemudian beranjak dari sana. Keyla turut mengantre di penjual batagor dengan sabar, karena ia tahu untuk mendapatkan makanan enak butuh kesabaran tinggi.
Tibalah saatnya Keyla memesan, tak disangka-sangka seorang pemuda turut menyebutkan pesanannya dengan terengah-engah. Keyla lantas memalingkan wajahnya pada pemuda itu, dan nafasnya tercekat.

Itu dia.

Pemuda dengan hidung bangir bak seludang yang rencananya akan ia buat permanen di otaknya. Keringat bercucuran di dahi pemuda tersebut, seolah baru saja dikejar warga karena tertangkap mencuri ayam milik kepala desa.

"Maaf, bisakah aku menyelang? Kumohon."

"Silahkan." Keyla mundur selangkah.

Seolah paham mana lelaki tampan mana yang biasa saja, jantungnya berdegup dengan kencang ketika sorot mata Keyla menangkap mahakarya tuhan di hadapannya. Aroma perpaduan antara Orange Blossom Luxury Essenza yang eksklusif dan diperkuat dengan sentuhan Sambac Jasmine yang elegan juga Green Almond. Wewangian ini ditutup dengan jejak Tuscan Wood, Amber Notes juga Musk yang sensual memaksa memasuki indera penciumannya. Hey, ini aroma parfumnya!

BraggerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang