Yujin sama Minju lagi di kantin rumah sakit. Ngga ada percakapan diantara mereka berdua. Minju bingung, kenapa suaminya tiba-tiba diem.
"Yujin?"
Yujin noleh, "Hm?"
"Kamu kenapa?"
Bukannya Yujin jawab, Yujin malah ngambil tangan Minju yang nganggur dan digenggam erat banget.
"Maaf tadi kamu aku anggurin" kata Yujin pelan, Minju ngangkat alisnya.
"Kamu ngomong apasih? Aku tau kamu lagi berusaha untuk tenangin Yena, kamu mikirnya apa?" Minju nyeka keringet di dahi Yujin.
Trus dua duanya diem.
"Aku takut" kata Yujin.
"Takut?"
"Aku ngga bisa bayangin kamu berdarah darah kaya Yuri tadi" entah kenapa, Minju malah ketawa denger kalimat Yujin.
"Kalo aku ngga gitu, kamu ngga akan punya Yujin junior" jawab Minju.
Yujin menghela nafasnya, trus dia cium puncak kepala Minju lama.
"Aku liat Yuri, yang cuma aku anggap adik aja kalutnya luar biasa. Gimana kamu? Kamu hidup aku, nafas aku, dunia nya aku. Aku ga mau kamu ngalamin hal yang susah susah, semua rasa sakit biar aku yang tanggung. Kamu jangan"
Minju ngerutin alisnya. Speechless.
Apa yang dipikirin sama laki-laki di depannya ini?
Terlalu takut kalo Minju nya kenapa-kenapa. Terlalu ngga bisa bayangin kalo Minju nya ngga dalam keadaan yang baik-baik aja.
"Yujin, aku baik-baik aja selagi kamu ada di samping aku. Tolong jangan kaya gini," Minju naro kedua tangannya di pipi kanan kiri Yujin.
Ngelus rahang itu perlahan, dan Minju balik ngecup dahi Yujin.
"Sekarang kita tengok Yuri, kamu jangan mikir yang aneh-aneh lagi!"
✨✨✨
Yujin sama Minju masuk ke ruangan Yuri, dimana disana udah ada para bapak dan istrinya.
"Darimana, bre?" sapa Hyewon,
"Kantin, badan gua lemes abis nunggu Yuri" jawab Yujin.
Trus Yujin ngeliat bayi laki-laki yang daritadi digendong sama Yena. Yujin nyamperin,
"Udah ada nama?" tanya Yena, Yena senyum.
"Choi Joan" jawabnya.
Yujin ikutan senyum trus ngelus kepala Jo. "Hai Jo, ini om Yujin. Selamat datang di dunia"
Dan setelah itu, mereka semua ngobrol ringan. Para istri masih ngelilingin Yuri dan ngasih Yuri semangat, para suami juga ngobrol sambil Yena terus gendong gendong Joan.
Kebahagiaan mereka hampir lengkap dengan bertambahnya Joan ke kehidupan Yena. Satu bahagia, semua bahagia.
Karena arahan dokter yang nyuruh Yuri istirahat total, akhirnya mau ngga mau semua keluar dari ruangan Yuri.
"Yuri sampe kapan disini?" tanya Chaeyeon ke Yena,
"Kurang tau juga, yang pasti ngga akan besok atau lusa balik" jawab Yena.
"Yaudah, besok gua sama Sakura kesini lagi kalo ada waktu" kata Chaeyeon.
"Gua juga harus balik, Zeyu gua titip di neneknya soalnya" kata Hyewon.
"Lo juga?" tebak Yena ke Yujin sambil ketawa. Yujin nya nyengir.
"Gua sampe lupa hari ini jadwal belanja bulanan sama Minju gara gara panik Yuri ngelahirin" jawab Yujin.
"Yaudah, ngga apa-apa. Makasih kalian udah dateng waktu gua telpon tadi, gua ngga tau harus telpon siapa lagi. Bokap nyokap Yuri masih diluar kota" jelas Yena.
"Tenang aja Yen, kalo ada apa-apa telpon lagi aja kita." kata Chaeyeon,
"Oke"
"Duluan yo!"
✨✨✨
"Mampir ke supermarket ya?" tanya Yujin,
"Kamu ngga capek? Ngga papa besok aja aku sendiri," jawab Minju.
"Ngga, Ju. Aku udah iyain ajakan kamu. Gapapa hari ini, ya?"
Minju senyum, "Yaudah, ayo"
Yujin sama Minju memutuskan untuk ke supermarket buat belanja bulanan. Karena posisinya mereka dateng malem hari, jadi ngga sepenuh yang dibayangkan.
"Yujin jangan kaya anak kecil kenapa?" Minju misuh tapi ketawa waktu liat Yujin mainin trolli nya.
"Enak, Ju."
"Lutut kamu baru aku sembuhin kemarin, mau nambah lagi?" Minju berusaha nahan trolli Yujin,
Yujin cengengesan. "Oke, aku udahan"
Minju ketawa, trus ngambil alih trolli dan tangannya bertaut sama punya Yujin.
Lagi di rak mie instan, tiba-tiba..
"Kak Yujin?"
-tbc
WAHAI TEMAN TEMAN, KELUAR LAH. MEMBACOT LAH, KARENA KITA ADALAH SQUAD BACOT NUSANTARA!
qotd.
pocky coklat apa banana?