"Neng Minju yang cantik sejagad raya bumi pertiwi indah pusaka"
"Sayangggg"
Yujin kecup semua daerah wajah Minju sampe wanita itu terganggu dan akhirnya ngebuka matanya.
"Hngg??"
Yujin natap istrinya yang masih sayu, trus lagi lagi ngecup mata si istri sambil nyengir.
"Mau indomie, bikinin ya?"
.
.
"Kalo kamu glendotan kaya gini trus, aku biarin mie nya ambyar ya" ancem Minju, Yujin ketawa trus nyium pundak si istri.
"Gemas sekali istri aku, sini cium dulu"
"Ish! Sana duduk!"
Yujin diem, trus nurut aja.
Yujin ngerti sih, jam setengah dua pagi bayangin, Yujin ngerengek ke Minju cuma minta dibikinin Indomie aja padahal dengan kedua tangan yang Yujin punya pun, dia bisa bikin sendiri.
Tapi Minju juga ga nolak. Ya itu kan udah kewajibannya dia, mau dalam keadaan apapun harus nurutin permintaan suami.
Yujin udah duduk manis dimeja makan, sambil masang senyum tijel diwajahnya bikin Minju rasanya mau nonjok pake bibir aja gtu.
"Inii buat mas Yujin," kata Minju gemes, Yujin ketawa.
"Terimakasih, bunda"
Minju blushing mode on.
"Apaansih kamu" Minju nutup sebagian mukanya, sementara Yujin udah ketawa geli sambil makan mie nya.
"Hari ini ngga ada jadwal?" tanya Minju, Yujin geleng.
"Ngga ada, kamu mau pergi? Aku bisa temenin," jawab Yujin.
Minju ngangguk seneng, "Kerumah ibu yuk?" ajak Minju, Yujin ngangguk.
"Tapi USG dulu ya? Baru kerumah ibu"
"Iyaaa maaassss"
.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
