markicabs, delapanbelas

1.5K 241 100
                                    




"Capek ngga? Biar aku aja yang muter, kamu tunggu di foodcourt" kata Minju ke Yuri,

Yuri ngangguk pelan, "Tapi gapapa, Ju?"

Minju senyum manis, "Ya ngga apa apa lah, Yuri. Yaudah, tunggu ya. Aku yang muter"

Setelah memastikan Yuri duduk di foodcourt dan bilang kalo setengah jam lagi Minju bakalan sampe di tempat awal, Minju pun pergi ke tempat-tempat yang masuk ke list belanjaan Yuri.

Minju sekarang lagi di bagian buah buahan. Lagi serius pilih buah apel, tiba-tiba ada keributan disana.

"Kita udah putus, jadi jangan harap bisa ketemu lagi. Yuna!"

"Ya kamu jangan egois dong! Liat, siapa yang bohong?!"

Awalnya Minju berusaha ngga peduli, tapi sialnya dewi fortuna lagi ngga berpihak sama Minju.

"Ini calon istri aku! Puas?!"

Minju ditarik sama seorang laki-laki berkemeja biru langit yang daritadi ribut sama pacarnya disebelah Minju.

Wanita di hadapan Minju, —si pacar laki-laki itu ketawa remeh.

"Kamu bohong kan? Kamu ngga usah pura-pura!"

"Siapa sih yang pura-pura?! Sekali lagi, aku bilang ini istri aku dan kita putus. Ayo sayang"

Laki-laki itu narik Minju pergi dari tempat itu dan dia bawa Minju ke luar Mall.

"Maaf?" Minju menginterupsi pria itu, trus dia noleh.

"Eh maaf-maaf. Saya minta maaf" katanya sambil salamin tangan Minju.

"Tadi pacarnya?" tanya Minju,

"Mantan" ralatnya.

"Ah iya, mantan nya?"

Pria itu ngangguk, trus duduk di kursi sebelah.

Kalo boleh Minju nilai, kayaknya pria itu bener bener frustasi sama wanita tadi. Diliat dari rambutnya yang acak-acakan, trus kemeja yang berantakan, rambut juga ngga rapih sama sekali. Stress. Tapi ngga gila ya.

Minju bingung lah, mau ninggalin tapi kesian juga.

"Maaf pak, saya harus balik lagi ke dalem. Ada temen saya di dalem" kata Minju, laki-laki itu berdiri.

"Saya anter ya, maaf udah bawa kamu kesini." kata pria itu trus nuntun Minju masuk ke dalem Mall lagi.

Minju beneran ngga enak, tangannya digenggam sama laki-laki lain. Kalo ada yang liat dan salah paham, berabe kan?

"Tadi di tempat buah buahan kan ya?" kata pria itu, Minju ngangguk.

"Semoga udah ngga ada cewe sialan tadi" bergumam, tapi Minju bisa denger dengan jelas kalimatnya.

"Maaf, tapi apa masalah anda sama cewe tadi?"

Bukan bermaksud kepo, tapi. Anjirlah, Minju udah ditarik, diaku sebagai calon istri, ya gimana ngga kepo?

Kedenger helaan nafas dari laki-laki itu.

"Harusnya minggu depan saya menikah sama wanita tadi" katanya,

"Tapi saya malah liat dia satu hotel sama teman saya" diakhir kalimat, pria itu ketawa. Ketawa miris. Minju ikutan sedih dengernya.

"Saya turut sedih pak,"

"Ngapain sedih? Saya harusnya bersyukur karena udah dipisahin sama perempuan kaya gitu. Artinya, dia bukan wanita yang tepat buat saya" lanjutnya.

Minju senyum denger kalimat dewasa yang dilontarkan sama si pria itu.

"Nah, ini tadi tempatnya"

Minju ngangguk, "Makasih, pak. Udah anterin saya kesini lagi" kata Minju.

"Sama-sama. Sekali lagi, saya ucapin terimakasih. Kalo ada perlu apa apa, butuh tanggung jawab karena udah mengaku-ngaku, hubungi nomor di kartu ini aja" kata pria itu sambil ketawa trus ngeluarin kartu pengenalnya.

Minju senyum. Nerima kartu itu, dan ngeliat punggung pria itu menjauh.























































































































































"Petrik namanya?"



—tbc.

BERANI PROTES. GIGIT.

qotd

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


qotd.
pernah kentut di sembarang tempat ga? Trus yang kentutnya suaranya brOOtT gtu loh?

markicabs, jinjooWhere stories live. Discover now