𝙺𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚘𝚗𝚐𝚊𝚔
•••Entah kenapa, saya diam
Semua perkataan Grey terlintas lagi dan lagi di pikiran ini
Grey tersenyum kecil, saya bisa melihatnya lalu ia menggenggam tangan saya
"Tangan kamu rapuh, Rhea"
Memang..
Karena saya sendirian
"Bukan karena kamu sendirian, jadi stop berpikir begitu"
Saya terkesiap. Grey berbicara seolah-olah dia mengetahui apa isi pikiran saya
"Kamu gak sendirian, Rhea. Tapi kamu terlalu terfokus dengan kesedihan kamu, bahkan buktinya kamu selalu nunduk. Sampai kamu lupa cara mendongak"
Lupa cara mendongak?
Benarkah?
Tapi.. saya tidak akan menunduk jika kebahagiaan saya tidak pergi. Jika kebahagiaan saya tidak direbut paksa
"Menunduk itu boleh. Tapi jangan sampai lupa cara mendongak, kamu harus lihat sekeliling. Buktinya kamu gak sendirian sekarang"
"Saya gak mau"
Balas saya dingin, bahkan tatapan saya teralih darinya
"Terlalu sering mendongak itu membuat kita sombong"
Lanjut saya sakartis. Saya merasa sedikit aneh dengan Grey. Saya hanya bertemu dengannya di mimpi, tapi kenapa dia seperti mengetahui semua tentang saya?
Apa sudah runtuh dinding baja yang saya buat?
Apa sudah cair selimut es itu?
"Makanya keduanya harus seimbang. Mendongak dan menunduk, dua hal yang dianggap sepele. Padahal memberi arti yang besar dalam hidup"
Saya bisa merasakan genggaman tangan Grey makin mengerat, saya menahan nafas sejenak
Genggaman bunda
Semua yang dikatakan Grey benar. Sepenuhnya benar
Saya kembali mengalah. Saya tatap kembali retina nya
Tatapan ayah
Saya menemukannya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Rise
RandomCover by @SeorangSenjaa Ini bukanlah cerita romansa anak remaja Juga bukan cerita persahabatan, keluarga, mistis, horror, fantasy atau apapun itu Tapi ini mengenai saya, yang berusaha mencari jalan keluar dari sini Saya yang sendirian, terpuruk...