𝙿𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚒𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚋𝚞𝚖𝚒
•••Pernah belajar Biologi?
Kata guru saya ; pada ruangan yang gelap, pupil mata akan membesar untuk menyesuaikan mata dengan pencahayaan yang minim
Gua ini gelap
Namun saya masih bisa melihat Grey dengan jelas
Sebesar apa pupil saya sekarang?
"Rhea"
Bergeming...
Saya tidak menjawab. Tangannya yang dingin masih menyelimuti tangan saya yang katanya rapuh
"Hey"
Poni saya terangkat ke atas. Saya menatap Grey dengan penuh tanya
"Poni kamu kepanjangan. Mungkin karena itu kamu gak bisa lihat sekeliling"
Saya mengedipkan mata tak mengerti. Saya singkirkan tangannya yang mengangkat poni saya
"Saya bisa lihat sekeliling" bela saya sendiri
"Enggak. Buktinya kamu selalu ngerasa sendirian"
Grey terkekeh diakhir kalimatnya. Apanya yang lucu?
"Saya memang selalu sendiri"
Saya mendengar helaan nafas Grey "apa sejak dulu kamu sendiri?"
Sejak dulu?
Sepertinya tidak...
Karena senyuman bunda masih sehangat mentari, karena tatapan ayah dan dekapannya membuat saya nyaman
Karena masih ada dia yang menemani saya.
dan setelah kepergian ayah...
Perlahan membuat luka baru
"Rhea!"
Saya terkesiap, Grey menatap saya sambil mengerutkan keningnya. Tatapan yang tidak bosa diartikan
"Maaf"
Saya menghela nafas
"Dulu saya gak sendiri. Ada ayah, bunda, ada dia"
"Siapa namanya?"
Nama?
Lidah saya terasa kelu. Mengingat namanya saja, muncul gerimis dari sudut mata
"Rhea"
Saya tetap diam. Air mata ini tidak bisa berhenti mengalir, entah kenapa
"Rhea, kamu gak bisa ngelupain Rigel kan?"
Saya menoleh dengan kaku kearah Grey
"K..kok.. kamu tau sam..ma Ri..gel?" Tanya saya susah payah
"Aku tau semua tentang kamu, Rhea. Sesuai namanya, Rigel adalah bintang paling terang pada rasi Orion. Kamu juga menganggap Rigel yang menerangi hidup kamu"
Oke, saya meneguk ludah dengan susah payah
Hambar..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rise
RandomCover by @SeorangSenjaa Ini bukanlah cerita romansa anak remaja Juga bukan cerita persahabatan, keluarga, mistis, horror, fantasy atau apapun itu Tapi ini mengenai saya, yang berusaha mencari jalan keluar dari sini Saya yang sendirian, terpuruk...