G. Kepingan Cerita

21 5 0
                                    

𝙷𝚊𝚒, 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚑?
•••

Useless

Pertama kali mengetahui arti kata itu. Saya merasa kata tersebut menggambarkan saya secara keseluruhan

Karena itulah, saya selalu sendiri..
sebelum Rigel pergi tentunya

Rigel...

Nama yang mungkin membuat kalian penasaran, karena cowok yang sedang berada di hadapan saya ini juga penasaran. Baiklah, saya cerita sedikit tentangnya

Dahulu kala ada seorang gadis kecil yang hanya memiliki dunia untuk dirinya sendiri.

Keluarganya memang tidak kaya raya, namun hidupnya bahagia

Meski sulit bergaul bahkan hanya untuk sekedar menjabat tangan, kedua orang tuanya sangat menyayanginya. Hidupnya sempurna, tanpa teman

Sampai akhirnya saat gadis itu menginjak usia remaja. Ia melihat sosok pemuda yang bermain piano dengan lincah di ruang musik sekolahnya

Koridor disana tak tersentuh. Sampai laba-laba bisa membuat sarang mereka sesuka hati

Namun karena sang gadis penasaran dengan suara piano tersebut, ia melongokkan kepala dari jendela kecil ruang tersebut

Disanalah dia melihat sosok yang bersinar layaknya bintang. Sang gadis kagum pada si pemuda, karena ia sendiri tidak bisa bermain piano

Melalui pertemuan itu, mereka menjadi akrab. Si pemuda hanyalah satu-satunya temannya dan ia puas akan hal itu

Sang pemuda mengajarkan banyak hal padanya, termasuk cara bermain piano

Mereka menghabiskan waktu bersama, layaknya sahabat sejak kecil

Hingga pada suatu senja, ayah si gadis telah pergi...

Untuk selama-lamanya

Gadis itu sedih, terpuruk, kacau, namun tidak ada bulir bening dari matanya, tidak ada teriakan keputus asaan terucap dari bibirnya, ia hanya diam

Diam

dan..

Diam

dan saat keadaannya sedang kacau. Ibunya malah berubah 360 derajat

Tidak ada lagi senyuman hangatnya

Tidak ada lagi pelukan penenangnya

Tidak ada lagi sorot mata kebahagiaannya

Yang gadis itu miliki hanyalah si pemuda yang merupakan satu-satunya temannya

Dan.. pemuda itu juga pergi meninggalkannya

"Maaf, Rhea. Bunda kamu marah sama aku. Dia bilang karena aku, kamu jadi anak yang pendiam dan gak guna. Bahkan ia marah dengan mendiang ayahmu yang terlalu memanjakanmu dan pergi begitu saja tanpa harta warisan apapun"

Gadis itu hanya bisa diam. Perlahan air mata meluncur membasahi pipinya

"Maaf, ini bukan kemauan aku. Tapi bunda kamu mengancam. Sekali lagi maaf"

Karena ayah pergi, bunda berubah

Karena bunda, saya merasa tidak berguna
Karena bunda juga, Rigel pergi

Karena Rigel pergi, saya sendirian

Saya benci orang tua saya!

RiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang