Chapter 8

244 27 28
                                    

Jihoon dan Daehwi kini sudah berada di kantin.

Sedari tadi Daehwi sedang memakan makanan yang ia pesan dengan lahap nya.

Entahlah apa yang membuatnya terlihat kelaparan seperti itu.

"Kau sungguh lapar Daehwi-ah ?" tanya Jihoon pada akhirnya, karena melihat aksi temannya itu yang tampak tidak seperti biasanya.

Daehwi menganggukan kepalanya cepat.

"Iya, aku lapar, tenaga ku dan otakku tadi sudah terkuras mencari informasi mengenai 2 kakak kelas yang tadi sempat bertengkar" ucap Daehwi dengan mulut yang masih terisi penuh dengan makanan.

Jihoon memutarkan maniknya malas. Sungguh ia tak menyangka dengan alasan Daehwi yang baru saja dilontarkan dari mulutnya.

"Kau memang langka Daehwi-ah" celetuk Jihoon pelan, yang tak terlalu di tanggapi oleh Daehwi.

Setelah menyelesaikan makannya, Daehwi segera menghadap kan badannya kearah Jihoon.

"Kau tahu Jihoon-ah ... ternyata kedua kakak kelas itu seangkatan dengan Daniel sunbae, mereka berada di tingkat akhir, dan kau tahu ... ternyata memang kedua pemuda itu suka berbuat ulah..."

Daehwi seolah menjeda kalimat nya dan menatap Jihoon tajam.

"Mereka sering mengincar satu gadis yang menurut nya menarik untuk di perebutkan" ucap Daehwi.

Jihoon meneguk saliva nya kasar, entah lah ada perasaan tak enak yang tiba tiba Jihoon rasakan.

"Dan mereka akan menjadikan gadis it—"

"Hai ... boleh kami duduk disini ?" tanya seorang pemuda yang tiba tiba datang menghampiri meja Daehwi dan Jihoon di kantin.

Jihoon langsung memberi kan kode dengan manik nya pada Daehwi yang berada di hadapannya.

Daehwi hanya mengendikkan bahunya kecil, ia juga tak tahu harus berkata apa pada Jihoon.

Dengan terpaksa Jihoon pun menganggukan kepala nya pada pemuda itu.

"Perkenalkan nama ku Donghan" ucap pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.

"Ah iya Jihoon" ucap Jihoon ragu ragu.

"Daehwi" ucap Daehwi.

Jihoon mengusap tengkuk nya yang tak gatal.

'Bukankah pemuda ini yang ahjussi bilang untuk aku hindari .... dan mengapa kakak kelas ini disini ?' ucap Jihoon dalam benak.

Daehwi yang berada di hadapan Jihoon dengan cepat menghabiskan makanan nya.

Ingin rasanya Daehwi beranjak dari tempat itu.

'Aish ... apa mereka mengincarku ? .... atau mereka mengincar Jihoon, oh nooo itu tak boleh' lirih Daehwi dalam benak.

Setelah menghabiskan makanan nya, Daehwi segera berbasa basi pada Jihoon mengajak nya ke kelas meninggalkan Donghan yang sedari tadi hanya menatap Jihoon tanpa ada nya obrolan sedikit pun.

Jujur Jihoon merasa risih dengan tindakan kakak kelas nya itu, apalagi mengingat perkataan Daniel sebelumnya.

Entahlah Jihoon lebih percaya dengan Daniel, dibanding kan Donghan yang berada di hadapannya saat ini.

Jihoon yang mendapat ajakan dari Daehwi tentu saja langsung menganggukan kepalanya mengikuti Daehwi.

"Permisi sunbae ... kami mau ke kelas" ucap Jihoon sopan.

"Eiiy mengapa terburu buru... bukankah bel masih lama" cegah Donghan sambil menahan pergelangan tangan Jihoon yang bebas.

"Ma..-maaf .. sep—"

Kring

Belom selesai Jihoon menyelesaikan kalimat nya, bel yang berbunyi tanda masuk kelas menyelamatkan nya kali ini.

"Permisi" ucap Jihoon sambil menundukkan kepala nya pada Donghan sekaligus menepis tangan Donghan.

'Sial ... aku gagal mendapatkan nomor nya' benak Donghan dalam benak.

Jihoon seolah menghilang, dengan cepat Daehwi maupun Jihoon sudah tak tampak sedikit pun di hadapan Donghan.

Tap
Tap

"Sepertinya kau gagal mendekati nya di percobaan pertamamu" ucap seorang pemuda yang baru saja datang menghampiri Donghan sambil menepuk pundaknya.

Donghan segera mengendikkan tepukan dari pemuda itu.

"Kau lihat saja nanti" dengus Donghan kesal.

"Eiiiy ... kau tak ingat ? .... setelah ini giliran ku bodoh" ucap pemuda itu kembali, dan berlalu pergi.

"Arrgh ... sialan!" geram Donghan sambil mengacak rambutnya.

...
...

Baik Daehwi, maupun Jihoon keduanya tampak ketakutan.

"Daehwi-ah mengapa aku tak suka dengan aura sunbae itu ? ... bagaimana denganmu ?" tanya Jihoon pada Daehwi.

"Sama aku juga ... aura nya membuatku bergidik ngeri" ucap Daehwi sambil berpura pura memeluk tubuhnya seakan kakak kelas nya tadi menyeramkan.

"Jangan jangan salah satu diantara kita menjadi incaran mereka selanjutnya ?" ucap Daehwi asal yang membuat dirinya, maupun Jihoon mendadak menghentikan langkah mereka.

"Apa maksudmu ? apa yang terjadi jika mereka menargetkan kita menjadi incarannya?" tanya Jihoon pada Daehwi.

"Me... -mereka akan memaksa kita menjadi kekasih nya ... syukur kalau mereka menyukai mu mereka akan menjaga ... jika tidak mereka hanya akan mempermainkan kita sebagai wanita" ucap Daehwi.

Mendengar hal itu Jihoon langsung membelalakan kedua manik nya, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja di dengar olehnya.

'Aish ... jika seperti ini ... aku lebih bersyukur Woojin oppa menjaga ku lebih protective seperti awal masuk ke sekolah ini' lirih Jihoon dalam benak.

"Sudah Daehwi-ah kita tak usah pikirkan itu sekarang, siapa tahu tadi memang Donghan sunbae hanya ingin duduk karena tak ada bangku kosong, toh tadi kantin memang penuh bukan?" ucap Jihoon.

Daehwi menganggukan kepalanya, dan keduanya pun melanjutkan melangkahkan kaki  mereka menuju kelas mereka.

'Kuharap perasaan ku yang tak tenang ini hanya ilusi saja, dan perkataan Daehwi tadi tak benar' lirih Jihoon dalam benak.

...........

TBC

See you next chapter

Please leave comment and vote..,

.
.

Seya

WHO AM I ? [CHAMWINK/NIELWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang