Pagi itu seorang pria paruh baya tampak sibuk berada di dapur.
Ya pria paruh baya itu sedang memasak sarapan untuk keluarga kecil nya itu.
"Morning" ucap gadis yang kini telah menginjak remaja dengan menggunakan seragam sekolah nya.
"Morning sayang" ucap sang appa sambil menghampiri putri nya sambil memeluknya singkat.
"Ekhem .... bisakah kau tak memanjakkannya seperti itu terus appa ?" dengus pemuda yang ternyata berada di belakang gadis itu.
Gadis dan sang appa hanya terkekeh dibuatnya.
"Kenapa... kau cemburu padaku karena appa lebih menyayangiku dari padamu ?" cibir gadis itu sambil melangkahkan kaki nya menuju tempat duduk di ruang makan tersebut.
Pemuda itu hanya memutar maniknya malas.
Oh ayolah untuk apa ia cemburu dengan adiknya akan sikap appa nya itu.
"Untuk apa aku cemburu dengan gadis manja seperti dirimu!" cibir pemuda itu sambil mendudukkan dirinya di tempat yang kosong di samping gadis itu.
Sang appa hanya dapat menggelengkan kepala nya akan tingkah kedua anaknya yang jauh dari kata akur setiap paginya, selalu saja ada bahan yang menjadikan mereka ribut dengan hal hal kecil.
dr.Park menata makanan nya sejenak diatas meja, dan ikut duduk di meja makan yang sama dengan kedua anaknya.
"Jadi bagaimana dengan hari pertama masuk Senior High School menurutmu Hoonie .... Woojinie ?" tanya dr.Park pada kedua anaknya itu.
Woojin dengan cepat mengendikkan bahunya, sedangkan Jihoon memutar manik nya malas dan menatap Woojin tajam.
"Ada apa ? apakah ada yang salah ? kenapa kalian seperti tidak terlalu senang ?" tanya dr.Park bingung melihat reaksi putra putri nya itu.
Jihoon menghela nafas nya pelan.
"Hari pertama sekolah ku berantakan ... dan penyebabnya adalah dia" ucap Jihoon yang kemudian menoleh ke arah Woojin yang berada disebelahnya dengan tatapan mematikan.
Woojin yang merasa ucapan Jihoon tidak sesuai, langsung saja ia menyangkalnya terus terang.
"Apa salah ku ? aku hanya bersikap normal sebagai kakak mu, dan lagi aku tidak membuat perkelahian" ucap Woojin seraya membela diri.
dr.Park memijit pelipisnya ...... semakin umurnya bertambah ia seolah menjaga anak kecil. Kedua putra putri nya tak sadar jika mereka semakin sering membuat pertengkaran kecil, yang terkadang membuat dr.Park pusing di buatnya.
"Bisa kalian tenang ... dan jelaskan lebih jelas pada appa ?!" ucap dr.Park yang lebih meninggi dari biasanya.
Sontak keduanya menoleh menatap dr.Park dan terdiam.
Hening.
Tak ada satupun yang berbicara.
"Hoonie coba kau jelaskan lebih dulu pada appa apa masalahnya ?" tanya dr.Park dengan lembut.
Jihoon menatap appa nya lekat, dan mulai memberitahu kronologis nya bahwa sang kakak Woojin terlalu protective pada nya sehingga semua laki laki yang berniat sebatas ingin berkenalan dan berteman dengannya tidak jadi karena takut dengan tatapan tajam Woojin setiap kali ada laki laki yang akan mendekati Jihoon.
dr.Park hanya menghela nafas panjang, dan setelah nya ia menatap putra nya yang berada di samping Jihoon.
"Woojinie apa yang membuat mu seperti itu ? bukankah tak masalah jika Jihoon juga mempunyai banyak teman ? toh kan kalian di sekolah yang sama Woojinie ?" tanya dr.Park lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO AM I ? [CHAMWINK/NIELWINK]
Fanfiction"Kau tak mengingatku ??" kaget pemuda kecil itu. . . "Siapa aku ?" ucap gadis kecil itu tiba tiba sambil menunjuk dirinya dengan tatapan kosong. . . [CHAMWINK/NIELWINK] [GS]